ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Wisatawan Ke Pusat Wisata Petik Strawberry Naik 40 Persen

April 16, 2024 by  
Filed under Wisata

Share this news

BATU – Lonjakan  jumlah wisatawan yang berkunjung ke Destinasi Pusat Wisata Petik Strawberry di Kebun Lumbung Strawberry, Desa Pandanrejo kecamatan Bumiaji Batu  Selama liburan lebaran Idhul Fitri 1445 H sangat menakjubkan. Betapa tidak, kenaikannya mencapai 40 persen.

Andre Irawan, penanggung jawab Kebun Lumbung Strawberry, mengungkapkan jumlah wisatawan yang memanen strawberry mencapai angka 5.600 orang selama liburan Idul Fitri.

Menurut Andre, peningkatan ini 40 persen dari bulan sebelumnya, menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus meningkat terhadap destinasi ini. “Keberhasilan destinasi ini dalam menarik ribuan pengunjung seiring berjalannya waktu menjadi indikasi positif atas keberlanjutan dan popularitas Pusat Wisata Petik Strawberry di Kebun Lumbung Strawberry,” ungkapnya, Senin ( 15/4/2024 ).

Paket wisata petik strawberry yang ditawarkan dengan harga terjangkau, hanya Rp 25 ribu per orang, telah menjadi daya tarik utama. Paket ini tidak hanya menawarkan pengalaman unik dalam petik buah, tetapi juga memberikan hadiah menarik berupa 3 buah strawberry dan segelas juice strawberry segar. Pengunjung juga dapat membawa pulang hasil petikannya dengan harga yang sangat terjangkau, per onsnya hanya Rp 6 ribu, atau satu kilogram seharga Rp 60 ribu.

Namun, tantangan yang dihadapi adalah dampak dari perubahan cuaca, terutama hujan dengan intensitas tinggi, yang mengakibatkan produksi buah strawberry menjadi terganggu. Produksi rata-rata harian mencapai 70-80 Kg, namun untuk mengatasi kelebihan produksi, sebagian hasil dijual melalui platform online.

Menjelang liburan Idhul Fitri, permintaan olahan sari strawberry juga meningkat drastis. Kelompok wanita tani (KWT) diharuskan memproduksi 500-800 karton untuk memenuhi permintaan warga Batu saja.

“Permintaan Sari Strawberry 500 – 800 karton, habis untuk memenuhi permintaan konsumen warga Batu saja guna keperluan lebaran,“ lanjutnya.

Wisatawan yang datang dari berbagai daerah, bahkan luar Jawa, menunjukkan daya tarik yang dimiliki destinasi ini. Mereka datang untuk menikmati sensasi petik strawberry langsung dari kebunnya. Seperti yang disampaikan Pundika dari Balikpapan, yang menyebut pengalaman ini sebagai sesuatu yang luar biasa

“Kegembiraan tak ternilai ketika kita turun ke kebun, apalagi  mulai memetik strawberry perasaan puas dan gembira, seakan petik kebun sendiri. Bisa kesana kemari sambil berselfi, “ ungkap Pundika asal Balikpapan ini.

Demikian pula dengan  Lusi dan dodys pasangan muda dari Surabaya ini, dia tertarik ke Lumbung Strawberry setelah melihat istagram. “ senang disaat metik strawberry,ini merupakan pengalaman pertama dating ke Batu dan menikmati wisata petik strawberry. Pokoknya seru dan bisa berselfie, murah lagi “ tandas Lusi.

Dengan paket wisata petik strawberry , pengunjung tidak hanya menikmati suasana alam yang segar dan kegembiraan petik buah langsung dari pohon strawberry, tetapi juga membawa pulang hasil petikan mereka dengan harga yang sangat terjangkau. Moment ini menjadi sesuatu bagi wisatawan yang  merasakan langsung kelezatan buah strawberry segar dan alami dari kebun yang subur dan indah.

Destinasi ini tidak hanya menawarkan pengalaman alam yang segar dan kegembiraan dalam petik buah langsung dari pohon strawberry, tetapi juga menjadi pusat ekonomi lokal yang memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Diresmikan pada bulan Desember 2019, Lumbung Strawberry dengan luas lahan 2,3 hektar melibatkan 45 petani dari kampung Pandan. Selain menjadi tempat berpetik, destinasi ini juga menjadi simbol keberhasilan dalam mengembangkan pariwisata di Kota Batu. (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.