ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Bupati Blitar Instruksikan Pembentukan Lembaga Adat: Upaya  Melestarikan Tradisi Haul Mbah Djeogo

May 19, 2024 by  
Filed under Nusantara

Share this news

BLITAR – Pada puncak peringatan Haul Mbah Djoego yang ke-154, Bupati Blitar, Rini Syarifah, menginstruksikan Kepala Desa Jugo Kecamatan Kasembon untuk membentuk lembaga adat yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Haul Mbah Djoego di masa mendatang.

Kegiatan ini ditandai dengan kirab 250 tumpeng akbar ambengan yang dipusatkan di pelataran Padepokan Mbah Djoego di Desa Jugo pada Minggu sore ( 19 /5/2024 ).

Bupati Rini Syarifah menegaskan dukungannya terhadap kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan kepada Mbah Djoego, seorang tokoh nasional, ulama besar, dan pejuang yang juga pendiri daerah tersebut. Namun, ia menekankan agar acara ini dapat diakui sebagai event resmi Kabupaten Blitar, diperlukan adanya lembaga adat yang mengayomi kegiatan tersebut serta koordinasi yang baik dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Blitar.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh nasional, seorang ulama besar pejuang dan pendiri daerah. Namun untuk bisa diakui sebagai event Pemkab. Kabupaten Blitar harus memenuhi kreteria diantaranya harus mempunyai lembaga adat yang mengayomi kegiatannya dan lakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata apa yang mesti dikerjakan,” ungkap Bupati disela- sela makan tumpeng bersama.

Bupati Blitar mengungkapkan di Blitar banyak desa yang telah melaksanakan kegiatan serupa seperti Mbah Prada, Bonto dan Mbah Mujaer dan lainnya yang sudah memiliki lembaga adat, semoga desa Jugo mampu mengikutinya.

Disebutkan, Pembentukan lembaga adat ini dianggap penting karena akan memberikan struktur yang lebih formal dan terorganisir dalam pelaksanaan acara Haul Mbah Djoego.

Dengan adanya lembaga adat, kegiatan ini tidak hanya akan lebih terstruktur, tetapi juga akan mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah daerah, yang pada gilirannya dapat memberikan dukungan yang lebih besar dalam bentuk fasilitas, promosi, dan pendanaan.

Bupati Rini juga mencatat kegiatan Haul Mbah Djoego baru dilaksanakan untuk keempat kalinya, sehingga masih memerlukan pengalaman dan penyempurnaan dalam pelaksanaannya.

Rini optimis  dengan dukungan dan keseriusan dari panitia serta masyarakat, acara ini akan semakin meriah dan menjadi daya tarik bagi warga Blitar dan kota-kota lainnya.

“Saya yakin, tahun depan kegiatan ini semakin meriah dan menjadi magnet bagi warga masyarakat Blitar dan luar kota seperti yang sudah hadir dari Balikpapan, Jakarta, Surabaya, Malang dan Gresik,” lanjutnya.

Selain aspek budaya dan religius, Bupati Rini juga menyoroti dampak positif dari kegiatan ini terhadap perekonomian lokal. Banyak pedagang yang memanfaatkan momentum Haul Mbah Djoego untuk berjualan di sekitar area padepokan, yang pada akhirnya membantu meningkatkan pendapatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Kesamben dan sekitarnya.

“Banyak pedagang yang memanfaatkan momentum ini sehingga pelaku UMKM di wilayah Kesamben dan sekitarnya bisa mengenalkan produk unggulan dan pada akhirnya pendapatannya meningkat,” tambahnya.

Dengan memperkenalkan produk-

produk unggulan mereka kepada pengunjung, para pedagang ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.

Kepala Desa Jugo, Kholil Adnan, menjelaskan bahwa kirab tumpeng akbar ambengan melibatkan 250 tumpeng yang berasal dari lima dusun di Desa Jugo: Sanggrahan, Jugo, Plampangan, Jajagan, dan Sanan

“Setiap RT membawa empat tumpeng ambengan, satu diserahkan kepada panitia untuk didoakan, dan tiga lainnya dimakan bersama dengan warga se-RT,” ujar Kholil adnan.

Menurut kholil, hal ini  menunjukkan antusiasme dan keseriusan warga dalam melaksanakan selamatan untuk Mbah Djoego sebagai pendiri desa dan tokoh yang dihormati.

Dengan kemeriahan dan partisipasi warga yang luar biasa dalam acara Haul Mbah Djoego, Kepala Desa Jugo berharap acara ini dapat dimasukkan dalam agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar.

Pengakuan resmi ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih besar dari pemerintah daerah dan meningkatkan kualitas pelaksanaan acara di masa depan.

Kirab tumpeng akbar ambengan yang diarak mengelilingi kawasan padepokan, dipimpin oleh Kepala Desa Jugo bersama unsur Muspika, menjadi simbol kebersamaan dan komitmen warga dalam melestarikan nilai-nilai luhur budaya dan religi yang berkembang di tengah masyarakat.

Dengan partisipasi aktif dari warga dan dukungan pemerintah, Haul Mbah Djoego diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi magnet bagi masyarakat lokal maupun luar daerah, sekaligus memperkuat identitas budaya Kabupaten Blitar. (Buang Supeno).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.