ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Dunia Masih Perlukan Karet Alam

August 1, 2009 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

Samarinda-vivaborneo.com–  Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, M. Nurdin mengatakan prospek pengembangan agribisnis karet di Kaltim semakin cerah, karena sejumlah negara maju berkomitmen untuk menggunakan karet alam dan seiring dengan berkurangnya pasokan  karet sintetis berbahan minyak.

Hasil karet dari Indonesia  sebagian untuk kebutuhan dalam negeri dan sebagian lagi diekspor ke sejumlah negara lain di antaranya Jepang, Eropa, Amerika, Thailand dan sejumlah negara lain yang memiliki industri karet.
Hingga kini di empat provinsi di Kalimantan, karet mentah masih merupakan komoditas primadona. Di Kaltim saja, terdapat sejumlah daerah penghasil karet mentah, seperti di Kabupaten Kutai Barat terdapat 10 kecamatan dengan luas tanam 27.355 hektare dan mampu memproduksi sebanyak 25.691.

Sementara itu, di Kabupaten Paser terdapat lima kecamatan yang merupakan sentra produksi karet dengan total luas areal tanaman 5.712 hektare dan mampu memproduksi 6.001 ton per tahun..
Di Kecamatan Samarinda Ilir, Kecamatan Palaran, Samarinda Utara Kecamatan Muara Badak dan Kecamatan Marang Kayu dengan luas tanaman 4.947 hektare dan mampu memproduksi 2.633 ton.

“Kemudian produksi karet rakyat di wilayah sentra Kecamatan Balikpapan Timur, Balikapan Utara, Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Samboja dengan luas tanaman 4.655 hektare dan produksinya sebanyak 2.661 ton,” katanya.
Dikatakan M. Nurdin, hasil utama pohon karet adalah lateks (getah) yang dapat diperdagangkan petani karet berupa lateks segar, slab dan sit asap. Produk tersebut merupakan bahan dasar bagi pabrik karet remah yang dapat menghasilkan bahan baku untuk berbagai produk, seperti ban, sepatu karet, sarung tangan dan lainnya.
Sementara hasil sampingan dari pohon karet adalah kayu karet hasil dari rehabilitasi kebun atau tanaman tua yang sudah tidak menghasilkan lateks lagi, sehingga perlu peremajaan.(vb-01)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.