Kecamatan Linggang Bigung Prioritaskan Persiapan Pilkada

SENDAWAR – Camat Linggang Bigung, Kristian menyampaikan, Kecamatan Linggang Bigung saat ini memprioritaskan menjelang Pilkada. Hampir semua lini kampung sudah dalam kondisi siap hampir seratus persen.

Kegiatan monitoring untuk kesiapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah untuk gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati hampir tuntas di semua kampung yang ada di Linggang Bigung.

“Persiapan tempat pemungutan suara atau TPS sudah hampir kelar semua di kampung kampung yang ada di kecamatan Linggang Bigung ini,” kata Kristian Jumat (4/10/2024).

Dijelaskan Kristian, saat ini yang sedang dilakukan pihak kecamatan adalah berkoordinasi dengan Satpol PP guna penempatan linmas dan peralatannya nanti di saat pilkada berlangsung, agar pengamanan tetap kondusif saat pilkada di mulai hingga selesai.

“Progres pembangunan di kampung kampung yang ada di Kecamatan Linggang Bigung baik yang berasal dari ADD dan ADK maupun APBD dari hasil pengawasan kami ada yang sudah selesai dan ada masih yang menunggu material,” kata Kristian.

Selain pemantauan pembangunan pihak kecamatan juga lagi fokus masalah stunting. Saat ini sebanyak empat kampung telak melaksanakan dapur sehat. Kecamatan melakukan koordinasi dengan PKK dan juga tokoh masyarakat di kampung serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat cara menangani anak yang resiko stunting. Selain itu melakukan pentaaan kemiskinan yang ekstrim yang ada di kampung.

“Warga kami tidak ada yang terdeteksi miskin ekstrim yang ada warga kami hanya  miskin biasa aja,” ungkapnya menyampaikan hasil pendataan.

Ia berharap, menjelang pelaksanaan pilkada warga saling menjaga keamanan di lingkungan masing masing, agar proses pemilihan umum ini berjalan lancar, tentram, aman dan kondusif.

“Semoga ekonomi kami semakin baik dan kami sangat bersyukur harga karet sudah mulai naik,”tandasnya.

Ia menuturkan, harapan masyarakat Linggang Bigung saat ini sedikit terkabul. Harga karet bisa mengalami kenaikan dari harga Rp 6 ribu menjadi Rp 8 ribu atau bahkan menjadi Rp 15 ribu.

“hanya ini harapan warga masyarakat Linggang Bigung karena mayoritas menjadi petani karet,”bebernya. (adv/diskominfo/Kbr).

---