ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Masyarakat Intau Lingau Nikmati Mulusnya Jalan dan Jembatan

October 18, 2024 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Masyarakat di Kampung Intan Lingau kini bisa menikmatimulusnya jalan serta adanya jembatan yang menghubungkan kampung ini dengan kampung lainnya.  Jalan di daerah ini saat ini terlihat mulus membelah alam, melintasi hutan dari Kecamatan Linggang Bigung menuju Kampung Lakan Bilem dan Intu Lingau, daerah pedalaman di Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat. Jalan aspal dan beton ini menghubungkan desa-desa yang dulunya terisolasi. Jembatan-jembatan penghubung, yang dahulu hanya beralas kayu, kini dibangun dengan kokoh menggunakan beton.

Bupati Kutai Barat FX. Yapan

Jalan sepanjang 39 kilometer ini yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan kampung-kampung terpencil ini menjadi bukti nyata perjuangan dan tekad Bupati Kutai Barat FX. Yapan dalam memperbaiki nasib warganya. Di penghujung masa jabatannya, Yapan menyempatkan diri mengunjungi dan bermalam bersama warga di Kampung Intu Lingau. Selama kunjungan tersebut, ia meresmikan jembatan di Kampung Lakan Bilem, menandai rangkaian pembangunan yang telah dimulai sejak 2016.

“Hari ini kita resmikan jembatan terakhir yang dibangun tahun 2023,” kata Yapan setelah memotong pita peresmian di Jembatan Sei Namuk, Kampung Lakan Bilem, Rabu (16/10/2024).

Momen ini menandai tonggak penting dalam pembangunan jalur Linggang Bigung – Lakan Bilem – Intu Lingau. Jembatan yang diresmikan ini adalah yang kelima sejak Yapan dan Wakil Bupati Edyanto Arkan menjabat pada 2016.

Yapan menegaskan, pembangunan jalan dan jembatan ini bukan sekadar akses penghubung, melainkan juga membuka peluang baru bagi masyarakat setempat. Intu Lingau, yang dikenal sebagai daerah penghasil durian dan buah-buahan lainnya, kini semakin terhubung.

Dengan terbukanya akses, warga Lingau mulai merasakan dampak positif, termasuk pengurangan biaya perjalanan dan kemudahan menjual hasil pertanian ke pasar. Sebelumnya, hasil panen bisa busuk di tengah jalan, terutama saat musim hujan. Sekarang, pembeli datang sendiri ke Lingau dengan ratusan mobil.

“Perputaran uang saat musim durian luar biasa,” jelas mantan Ketua DPRD Kubar ini.

Bagi Yapan, fokus pembangunan dari pinggiran adalah keharusan. Masyarakat di pinggir sangat menderita sebelum jalan ini dibangun. Sekarang, infrastruktur jalan selesai, dan program lain akan menyusul.

Hermanika, warga Lakan Bilem, mengungkapkan rasa terima kasihnya. Ketika infrastruktur jalan belum mulus, seringkali pasien  yang pergi berobat belum sampai rumah sakit sudah meninggal, atau melahirkan di tengah jalan.

“Sekarang, semua menjadi lebih mudah,” ujarnya.

Hermanika berharap pemimpin berikutnya mengikuti jejak Yapan dalam membangun daerah dari pinggiran.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUR Kubar, Yohanes Sau menambahkan, selain jalan dan jembatan, Pemkab Kubar juga membangun belasan gorong-gorong atau box culvert di sungai-sungai kecil untuk memperlancar akses jalan.

“Jalan yang diresmikan sepanjang 36 km ke Intu Lingau, ditambah jalan dalam Kampung Merang ke Intu Lingau sepanjang 3,2 km, dengan total panjang 39 km. Jembatan yang diresmikan berjumlah tiga, dua di antaranya berukuran 25×9,5 meter, dan satu lagi sepanjang 12 meter, serta 15 box culvert,” jelas Sau.

Keberhasilan pembangunan ini menjadi bukti nyata kepemimpinan Yapan-Edyanto dalam mengubah daerah dari keterisolasian menuju konektivitas. Bahakn total jalan yang terbangun selama era Yakan mencapai 700 kilometer, dengan jembatan sepanjang 1.263 meter yang tersebar di 194 desa dan kelurahan se-Kutai Barat. (adv/diskominfo/kbr)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.