ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gelar Rembuk Stunting, Kecamatan Damai Gandeng PT. Pama Persada Nusantara

October 26, 2024 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Kecamatan Damai menggandeng PT. Pama Persada Nusantara dan beberapa perusahaan lainnya yang beroperasi di sekitar wilayah Kecamatan Damai menggelar rembuk stunting mengusung tema “Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)”  di Kampung Jengan Danum, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) sebagai tuan rumah, Jumat (25/10/2024).

Camat Damai IMAN Setiadi, S.Pi menyampaikan,  stunting adalah ketika kondisi tinggi badan anak rata- rata lebih pendek dari anak seusianya akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Stunting terjadi sejak dalam kandungan ibunya hingga berumur dua tahun,”katanya.

Dijelaskan, stunting dapat dapat disebabkan  kurangnya asupan gizi pada ibu saat kehamilan, saat masa pertumbuhan, infeksi berulang dan stimulasi pisikososial yang tidak memadai. Berdasarkan data terbaru di bulan Agustus tahun 2024, terdapat balita terkonfirmasi stunting dalam wilayah Kecamatan Damai sebanyak 22 bayi.

“Data kita di dua UPT Puskesmas Damai 15 orang dan UPT Puskesmas Besiq 7 orang balita,” ungkapnya.

Ia berharap, dengan diadakannya pelatihan cara memberi makan bayi dan anak dapat memberi edukasi kepada masyarakat  tentang pentingnya  gizi seimbang dengan mengolah makanan yang bergizi dengan memanfaatkan bahan dari pangan lokal.

“Itulah pentingnya kita sehari-hari mengkonsumsi makanan yang sehat dan mengandung gizi yang cukup,”ungkapnya.

Ia mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada PT. PAMA PERSADA NUSANTARA dan juga kepada perusahaan yang hadir dalam acara rembuk stunting ini seperti dari  perusahaan sektor pertambangan dan juga sektor perkebunan.

Petinggi Jengan Danum, Kabak mengatakan, rembuk stunting dari pertama dilaksanakan tahun 2023 lalu memang, banyak bayi dan anak yang mengalami stunting, terutama di Kampung Jengan Danum.

“Di kampung kami tahun ini sudah banyak kamajuan dari tujuh orang anak stunting saat ini sudah tinggal tiga orang anak lagi”,ujarnya.

Ia berterima kepada Puskesmas Damai maupun pustu   di Kampung Jengan Danum, yang sangat membantu kepada masyarakat melalui edukasi dan arahan serta sarannya.

“Dengan berkurangnya angka stunting di Kampung kami ini tidak lepas dari peran mereka itu,”tuturnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak Kecamatan Damai dan kedua Puskesmas Damai dan Besiq yang sudah sudi melaksanakan rembuk stunting di Kampung Jengan Danum ini,  yang juga didukung serta kontribusi perusahaan dan antusias para kader posyandu yang hadir luar biasa, bahkan beberapa Kampung tetangga banyak yang hadir. Seperti kampung Keay Tepulang, Pintuq, Tokong, Dahuq, Muara Nilik, Nyaheng, Bermai, Sempatn dan Keay.

“Atas nama pribadi dan juga warga sangat bersyukur pada akhirnya stunting ini bisa kita atasi bersama,” ungkapnya.

Management PT. PAMAPERSADA NUSANTARA melalui CSR Officer Sabinus menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dari pemerintah Kecamatan Damai dan juga Kampung Jengan Danum  yang telah memberikan kesempatan agar pihak perusahaan ikut berkontribusi, juga setiap Stakeholder mengambil peran masing-masing dalam penanggulangan stunting di wilayah Kecamatan Damai. “Khususnya Kampung Jengan Danum,” katanya.

Di jelaskannya, penanggulangan stunting memerlukan pendekatan komprehensif yang meliputi,  peningkatan gizi ibu hamil dan menyusui, memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang agar ibu dapat melahirkan anak yang sehat.

“Kita harus memastikan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI),” jelasnya.

Ia menyebut untuk memastikan anak mendapatkan makanan bergizi setelah enam bulan pertama, pendidikan kesehatan, meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya gizi dan pola makan sehat.

“Jangan lupa perbaikan sanitasi dan akses air bersih,”ujarnya.

Ia menyebut, menjaga kesehatan anak agar terhindar dari infeksi yang dapat memengaruhi pertumbuhan, pemantauan pertumbuhan, melakukan pemantauan secara rutin terhadap pertumbuhan anak untuk deteksi dini stunting.

” Kita juga harus kerjasama multi sektor, dengan melibatkan sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak,” tandasnya.

Ia menyebut, upaya ini harus berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak agar efektif dalam mengatasi stunting. “Semoga kegiatan kita hari ini bisa membantu percepatan pembangunan berkelanjutan khususnya di dunia kesehatan,” ungkapnya. (arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.