ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

KPID Kaltim Apresiasi Kesadaran Demokrasi Masyarakat

October 28, 2024 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

Irwansyah, Ketua KPID Kaltim

SAMARINDA – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Timur, Irwansyah menyampaikan, kepedulian masyarakat terhadap demokrasi di Kalimantan Timur mengalami peningkatan signifikan. Hal ini terlihat dari jumlah pelanggaran penyiaran yang menurun drastis selama tahapan Pemilu 2024.

Menurut Irwansyah, penurunan ini merupakan pencapaian positif yang menunjukkan semakin kuatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga iklim demokrasi yang sehat.

“Dalam beberapa tahun terakhir, pelanggaran yang tercatat mencapai 219 kasus, namun tahun ini angkanya turun drastis menjadi hanya satu atau dua pelanggaran,” kata Irwansyah pada Minggu (27/10/2024).

Irwansyah menjelaskan, penurunan ini berkat evaluasi dan pemantauan berkelanjutan yang dilakukan KPID terhadap lembaga penyiaran di seluruh wilayah Kaltim. Selain pengawasan yang intensif, lanjutnya, KPID Kaltim juga aktif melakukan sosialisasi bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membangun pemahaman yang baik tentang penyiaran yang adil dan objektif.

Ia menyebut, kegiatan sosialisasi ini tidak hanya ditujukan kepada lembaga penyiaran, tetapi juga kepada masyarakat luas, termasuk pelajar SMP, SMA, mahasiswa, serta berbagai organisasi kepemudaan (OKP). Irwansyah menilai, pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya informasi yang terpercaya dan independen merupakan fondasi penting bagi demokrasi.

Ia juga berharap dengan semakin luasnya sosialisasi dan edukasi, masyarakat, khususnya pemilih pemula dan generasi muda, dapat menjadi lebih kritis dalam menanggapi informasi yang beredar selama pemilu.

“Harapan kami, masyarakat dapat semakin bijak dalam menerima informasi terkait calon pemimpin daerah. Dengan begitu, mereka tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau bahkan hoax yang seringkali beredar di media sosial,” tutup Irwansyah. (jal)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.