ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Isran Dikawal Hudoq Bahau

November 12, 2024 by  
Filed under Opini

Share this news

Catatan Rizal Effendi

MANTAN Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang pasang badan untuk kemenangan Paslon No 1 Pilgub Kaltim Isran Noor-Hadi Mulyadi. Sabtu (9/11) lalu dia menggelar acara budaya Dayak Bahau, Hudoq Pakoq di Lamin Pak Jaang, Jl Batu Cermin, Sempaja Utara, Samarinda Utara.

Ratusan warga Dayak tumpah ruah di laminnya. Jaang menyambut Isran penuh sukacita dan bahkan mengajaknya ikut menari. “Kita bertekad mengawal kemenangan Pak Isran-Hadi,” katanya bersemangat.

Jaang adalah salah seorang tokoh Dayak Kaltim yang sukses. Dia dilahirkan di Long Pahangai, pedalaman Mahakam. Ayahnya orang Bakumpai, tapi ibunya asli dari Suku Dayak Bahau Busang, Datah Naha. Sampai saat ini dia dipercaya menjadi ketua umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT). Dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Mahakam dan ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kaltim.

Penampilan tari Hudoq yang bernuansa magis dan sakral.

Menurut Jaang, tari Hudoq adalah ritual suku Dayak Bahau, yang memiliki makna simbolik di antaranya sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan panen, sarana komunikasi dengan para leluhur, pengikat rasa solidaritas, sebagai hiburan serta simbol penghormatan, pengharapan, dan perlindungan.

Dari cerita leluhur masyarakat adat Dayak Bahau, Tuhan mengirimkan roh-roh yang masuk ke dalam Hudoq untuk bertemu dengan manusia. Karena manusia tidak akan kuat saat bertemu dengan roh-roh, maka para roh memakai wujud Hudoq.

Kostum yang dikenakan penari Hudoq menggunakan topeng khusus dan baju dari kulit kayu yang dihiasi rumbai-rumbai dari daun pisang. Gerakan tarinya juga unik, seperti orang yang tengah dirasuki roh. Kakinya dihentakkan ke bumi.

Prosesi ritual Hudoq dibagi menjadi tiga, yaitu Hudoq Taharii, Hudoq Kawit, dan Hudoq Pakoq. “Sambil merawat budaya leluhur, kita juga memperjuangkan agar Pak Isran dan Pak Hadi sukses dalam Pilgub Kaltim yang tinggal beberapa hari lagi,” kata Jaang bersemangat.

Isran mengaku terharu dan terhormat atas perhatian dan dukungan dari warga Dayak Bahau. “Terima kasih Pak Jaang, terima kasih atas dukungan warga Dayak Bahau. Saya akan berjuang untuk kepentingan masyarakat Kaltim termasuk warga Dayak Bahau,” jelasnya.

Menjelang pencoblosan 27 November, dukungan kepada Isran-Hadi terus mengalir dari berbagai organisasi,  paguyuban dan berbagai lapisan masyarakat. Dengan alasan apa pun, mereka tetap menginginkan Kaltim Berdaulat jilid 2 tetap dilanjutkan.

Masyarakat Maluku Samarinda juga memberi dukungan kepada Isran-Hadi. Mereka menggelar acara Malam Badendang dengan Warga Maluku Samarinda.

Pada waktu yang sama, di Balikpapan, Hadi Mulyadi menghadiri pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat serta pengurus ormas kedaerahan di Markas Pusat KOPPAD (Komando Pengawal Pusat Adat Dayak) Borneo di Jl Ruhui Rahayu, Gunung Bahagia.

Panglima KOPPAD Dr Abriantinus, MA  bersama tokoh lainnya di antaranya dari PDKT, Forum NTT (perwakilan suku Manggarai, Adonara dan Ende), WIKAT (Wadah Kerukunan Antar Toraja), Forum Nias serta berbagai perwakilan dari gereja dan komunitas sepakat memberikan dukungan penuh kepada Isran-Hadi, yang dinilai layak tetap memimpin Kaltim.

Hadi menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas dukungan berbagai lapisan masyarakat kepada dirinya dan Pak Isran. “Tujuan kami memimpin Kaltim untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Isran-Hadi juga menyampaikan komitmennya memajukan Kaltim dengan merawat dan mengembangkan berbagai budaya yang hidup di daerah ini. “Pembangunan Kaltim adalah pembangunan yang berbasis pada keberagaman budaya dan kebelanjutan sosial,” jelasnya.

Salah satu partai pendukung Isran-Hadi, Partai Demokrat juga menggelar Rakerdasus di Grand Tjokro Balikpapan. Mereka menegaskan kembali dukungannya untuk kemenangan Isran-Hadi, paslon Wali Kota Balikpapan Muhammad Sa’bani-Syukri Wahid dan paslon Bupati PPU Hamdam Pongrewa-Ahmad Basir serta paslon lainnya yang didukung Demokrat. “Kita optimis mereka keluar sebagai pemenang Pilkada Serentak 2024,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim Irwan Pecho.

MULAI SERANGAN FAJAR

Sementara itu, Isran dan Hadi mengajak seluruh masyarakat mewaspadai mulai gencarnya gerakan money politic atau politik uang yang dilancarkan oleh paslon atau para pendukung tertentu di beberapa daerah seperti di Samarinda, Balikpapan, dan kabupaten/kota lainnya.

“Saya dengar gerakan serangan fajar yang berbau uang dan barang sudah mulai marak. Bahkan ditengarai ada yang melibatkan anggota Dewan dan para ketua RT. Jelas itu perbuatan melawan hukum,” kata Isran mengingatkan.

Para anggota masyarakat atau pemilih ditawari paket uang antara 100 ribu, 200, 250, 500 sampai Rp900 ribu. Mereka sudah mulai mendata dari rumah ke rumah. Dan sebagian sudah mulai melakukan penyerahan dananya secara bertahap.

Sanksi bagi orang yang melakukan politik uang dalam Pemilu 2024 tercantum dalam Pasal 515 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu).

Setiap orang yang sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta Pemilu tertentu, maka dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp36 juta.

Ustaz kondang Das’ad Latif dari Makassar mengingatkan, mereka yang main politik uang baik yang menyogok maupun yang disogok sama-sama masuk neraka. Karena tindakan itu tidak dibenarkan secara agama.

“Kita marah kalau lihat pejabat korup. Bagaimana tidak korup? Mau jadi pejabat saja beli partai berapa miliar? Dan untuk apa itu? Bapak sendiri juga minta disogok. Sogok Rp300 ribu untuk nyoblos. Bapak masuk neraka. Yang disogok dan yang menyogok masuk neraka,” kata Das’ad lantang dalam berbagai ceramahnya yang juga beredar di medsos.

Isran menginstruksikan tim pendukung dan relawan menangkap dan melaporkan jika ada oknum di tengah masyarakat melakukan politik uang atau serangan fajar.

Dia juga mengingatkan penyelenggara Pemilu terutama KPU dan Bawaslu dan aparat lainnya agar menjalankan tugasnya sesuai amanat UU, bertindak jujur, adil dan tidak memihak. Karena ada pihak yang mengklaim bahwa mereka sudah bisa mendekati petugas Pemilu.

Tim Hukum Isran-Hadi juga sudah mulai aktif turun ke lapangan. Mereka memantau apakah penyelenggaraan Pilkada Serentak termasuk Pilgub Kaltim berlangsung bebas dan rahasia. “Kita siap melaporkan dan menggugat jika ada hal yang tidak benar,” kata Ketua Tim Pemenangan Isran-Hadi, Iswan Priyadi.(*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.