ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Dinkes Kaltim Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini TBC

November 24, 2024 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

SAMARINDA – Tuberkulosis (TBC) tidak hanya menjadi ancaman kesehatan serius, tetapi juga menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak. Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim), Dr. dr. H. Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa infeksi TBC dapat menghambat penyerapan nutrisi pada anak-anak, sehingga memperburuk kondisi kekurangan gizi kronis yang memicu stunting.

“TBC pada anak sering kali sulit dikenali karena gejalanya tidak selalu spesifik. Namun, efeknya bisa sangat signifikan. Anak-anak yang terinfeksi TBC, meskipun diberikan makanan bergizi, berat badan mereka tetap sulit bertambah karena tubuh mereka tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik,” jelas Jaya, Minggu (24/11/2024).

Jaya menjelaskan, TBC pada anak biasanya menular dari orang dewasa di sekitar mereka, seperti anggota keluarga yang menderita TBC aktif. Penularan terjadi melalui droplet yang dikeluarkan saat penderita batuk atau bersin. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini tidak hanya mengganggu pertumbuhan anak tetapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius.

“Anak-anak yang tidak di vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) memiliki risiko lebih tinggi terkena TBC. Inilah mengapa cakupan vaksinasi BCG harus terus ditingkatkan. TBC yang tidak diobati dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan yang kronis, termasuk stunting, karena tubuh anak terus-menerus berjuang melawan infeksi,” tambahnya.

Menurut data, Indonesia berada di peringkat kedua dunia dengan jumlah kasus TBC terbanyak berdasarkan Global TB Report 2023. Setiap tahun, lebih dari 134.000 kematian disebabkan oleh TBC di Indonesia, dan sebagian besar kasus terjadi pada kelompok usia produktif dan anak-anak.

Dr. Jaya menekankan, stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, tetapi juga oleh infeksi yang berlangsung lama, seperti TBC. Anak-anak yang mengalami stunting akibat TBC akan sulit mencapai pertumbuhan optimal meskipun diberi makanan bergizi tambahan, jika infeksi TBC-nya belum diobati.

“Untuk menyelesaikan masalah stunting, kita harus menangani akar penyebabnya, termasuk infeksi TBC. Pengobatan TBC pada anak membutuhkan perhatian khusus, dan harus dilakukan secara intensif agar infeksinya benar-benar sembuh,” tegas Jaya.

Ia mengimbau kepada orang tua untuk mewaspadai gejala TBC pada anak, seperti batuk berkepanjangan, penurunan berat badan, dan kelelahan. Selain itu, Dr. Jaya juga mengingatkan pentingnya lingkungan yang sehat untuk mencegah penularan TBC, seperti menjaga kebersihan rumah dan memastikan ventilasi udara yang baik. (jal)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.