ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Peran Ibu Cegah Stunting Dioptimalkan Melalui Pemahaman Buku KIA

October 11, 2024 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

SAMARINDA – Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu alat yang dapat digunakan orang tua untuk melakukan skrining pertumbuhan dan perkembangan secara mandiri pada bayi dan balita. Saat ini masih belum banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaatnya.

Sebagai bagian Tridharma Perguruan Tinggi harus mampu memberikan manfaat kepada perguruan tinggi maupun masyarakat sekitar. Melalui kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat, dosen dan mahasiswa Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman memberikan edukasi dan motivasi kepada para Ibu yang mempunyai Balita di Posyandu Limau Bayur wilayah Puskesmas Bengkuring Samarinda, 9-10 Oktober 2024.

Pelaksanaan edukasi “Buku KIA” diikuti antusias 50 orang ibu yang berkunjung ke  Posyandu Limau Bayur. Kegiatan ini mengusung tema mencegah Stunting. Kejadian stunting berasal dari  kekurangan gizi yang terjadi pada anak dan berakibat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Akibatnya balita yang mengalami stunting lebih rentan terhadap infeksi penyakit menular, memiliki perawakan yang lebih pendek, dan menunjukkan gizi buruk dari generasi ke generasi.

Rita Puspa Sari, ketua pelaksana kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman menjelaskan, “Buku KIA” berisi informasi kesehatan ibu dan anak yang sangat lengkap. Di dalamnya terdapat informasi imunisasi, pemenuhan kebutuhan gizi, stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, serta upaya promotif dan pereventif termasuk deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak.

Jika diperlukan tenaga kesehatan dapat menggunakan media KIE lain sebagai alat bantu untuk lebih memperjelas penyampaian pesan-pesan yang disampaikan pada Buku KIA. Media tersebut dapat berupa poster, leaflet, flipchart dan audio visual. Skema kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan Skema Kemasyarakatan dimana  kegiatan yang dilakukan bersifat memecahkan masalah, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan.

Dikatakan Rita Puspa Sari, kualitas penggunaan “Buku KIA” masih sangat rendah. Direktorat Kesehatan Kementerian Kesehatan mencatat hanya 20% ibu yang mengisi Buku KIA-nya sehingga komitmen tenaga medis dalam pengisian “Buku KIA” sangat penting.

“Peran kader kesehatan dan tenaga medis juga sangat penting dalam mengedukasi ibu hamil, balita dan keluarga,” kata Rita.

Dikatakan, edukasi tentang “Buku KIA” perlu disampaikan sehingga ibu hamil dan keluarga juga mengerti dan memahami isi “Buku KIA”. Hasil pemantauan kesehatan ibu dan anak yang tercatat dalam KMS atau “Buku KIA”  menjadi alat ukur dalam menentukan kesehatan ibu dan anak di Posyandu dan Puskesmas.

Kegiatan peningkatan pemahaman ibu yang memiliki balita akan meningkat dengan edukasi yang diberikan kepada mereka secara terus menerus, dengan media yang menarik, sehingga menimbulkan minat para ibu mendengarkan informasi yang diberikan.

“Optimalisasi kualitas sumber daya suatu negara sangat dipengaruhi oleh masalah stunting yang terjadi saat ini, sehingga stunting harus segera kita cegah peningkatan jumlah kejadiannya, ujar Rita

Peningkatan Kesehatan Ibu dan Balita menjadi harapan yang terus digaungkan para tenaga kesehatan dan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.

Ditambahkan Rita, kegiatan Edukasi Berbasis “Buku KIA” dilaksanakan sebagai bentuk partisipasi kaum akademisi dalam kegiatan pemerintah untuk melaksanakan pencegahan dini kejadian stunting dikota samarinda, upaya peningkatan pengetahuan yang dilakukan dengan tehnik penyuluhan interaktif disertai berdiskusi antara partisipan dan tim pelaksana kegiatan. (**)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.