Kue Jadul Rasa Kekinian Jadi Ikon Kuliner PPU

July 29, 2025 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

Yuliana

PENAJAM –Di tengah tren kuliner modern yang serba viral, siapa sangka kue cincin jadul bisa tampil kembali dengan sentuhan kekinian dan menjadi produk unggulan khas Penajam Paser Utara (PPU). Pelaku UMKM asal Desa Babulu Darat sukses mengangkat kembali kue warisan keluarganya hingga dikenal luas dengan merek Cincin Benuo Taka.

Dia adalah Yuliana (36) pemilik usaha kue jadul dengan merek Cincin Benuo Taka. Ia berasal dari Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, yang dengan tekad dan kreativitasnya, berhasil membawa produk makanan jadul menjadi produk khas PPU ke tingkat yang lebih modern.

Usaha ini bermula dari warisan keluarga. Ibu tiga anak ini mengawali usahanya dengan meneruskan usaha ibunya yang sudah berjualan kue cincin sejak tahun 2000-an. Kala itu, sang ibu berjualan secara keliling, menitipkan produknya di warung-warung sekitar. Namun, pada tahun 2018, Yuliana memutuskan untuk mencoba peruntungan baru dengan memasarkan produknya secara online melalui media sosial Facebook.

“Awalnya, saya coba jual di Facebook. Beberapa teman pesan dan mereka minta opsi ukuran kecil agar tidak terlalu ‘eneg’ saat dimakan,” kata Yuliana.

Dari situ, ia mulai berpikir untuk berinovasi. Tanpa bantuan browsing di Google, ia mencoba memutar otak untuk menciptakan bentuk yang unik dan disukai anak-anak. Hasilnya, ia berhasil menciptakan kue cincin dengan bentuk yang lebih menarik, menggunakan tutup botol air mineral sebagai cetakan kue jadul itu.

Perjalanan usaha Yuliana tidak selalu mulus. Pada tahun 2019, suaminya yang bekerja sebagai pengangkut material mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi COVID-19. Hal ini memaksa mereka untuk lebih giat mempromosikan produknya di media sosial. Dengan tekad yang sangat kuat, Yuliana mulai melayani pemesanan secara delivery dengan layanan gratis ongkir.

“Alhamdulillah, permintaan semakin meningkat. Bahkan, pada tahun 2020, saat lebaran, pesanan tembus hingga 30 kilogram (kg),” ungkap Yuliana.

Tahun 2023 menjadi titik balik bagi usaha Yuliana. Ia bergabung dengan Persatuan UMKM PPU binaan dari Rizal Ramadhan selaku ketua dan mendapatkan berbagai pelatihan dari dinas setempat.

Dari situ, ia mulai memperbaiki kemasan produknya, mendapatkan sertifikasi PIRT, dan bahkan merambah ke swalayan seperti YOFA MART serta ikut dalam segala kegiatan dan event yang dilaksanakan di daerahnya.

“Saya ingin produk saya dikenal sebagai makanan khas PPU. Makanya, saya beri nama Cincin Benuo Taka, untuk mengenalkan bahwa ini asli dari daerah kami,” jelasnya.

Meski sudah mencapai banyak hal, Yuliana tidak berhenti berinovasi. Ia menambahkan varian durian dan jahe ke dalam produknya, yang ternyata disukai oleh masyarakat. Namun, tantangan tetap ada. Produksi yang masih terbatas karena dikerjakan sendiri membuatnya harus berpikir keras untuk meningkatkan kapasitas produksi.

“Saya belum berani mempekerjakan orang lain. Butuh waktu untuk menyiapkan mental dan sistem yang baik,” ujar Yuliana.

Yuliana berharap, suatu saat nanti, Cincin Benuo Taka bisa menjadi produk yang dikenal tidak hanya di PPU, tetapi juga di seluruh Indonesia. Ia ingin terus mengangkat bahwa makanan jadul tersebut tidak kalah bersaing dengan makanan kekinian jaman sekarang.

“Saya ingin anak-anak muda juga mengenal dan mencintai makanan tradisional kita,” tutupnya.  (Dian Mulia S)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    900565
    Users Today : 3265
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 748941
    Total Users : 900565
    Total views : 9565486
    Who's Online : 21
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05