Kejadian di Danau Bukit Lontar Terjadi di Danau Alami, Bukan Bekas Lubang Tambang MHU

August 1, 2025 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

KUTAI KARTANEGARA – Peristiwa tenggelamnya seorang pemuda di Danau Bukit Lontar, Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, sempat menimbulkan kesalah pahaman di masyarakat. Beredar kabar yang menyebutkan lokasi kejadian merupakan lubang bekas tambang milik PT Multi Harapan Utama (MHU). Namun, hasil verifikasi di lapangan membuktikan informasi tersebut tidak benar. Kejadian ini berlangsung di danau alami yang berada di luar wilayah konsesi pertambangan perusahaan. Kamis (31/7/2025)

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur, Bambang Arwanto, menegaskan, tidak terdapat kaitan antara peristiwa tersebut dengan aktivitas pertambangan.

“Danau Bukit Lontar merupakan danau alami yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat. Bahkan, kawasan ini pernah diusulkan sebagai lokasi ketahanan pangan berbasis perikanan air tawar,” jelas Bambang.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian yang terjadi.

Korban diketahui bernama Thomas Steven Gomes (21), seorang karyawan PT Budi Duta Agromakmur (BDA) yang tinggal di mess perusahaan tidak jauh dari danau. Kepala Desa Margahayu, Rusdi, menjelaskan, korban bukan warga setempat dan tidak memiliki kemampuan berenang.

“Korban mencoba ikut bermain air setelah melihat anak-anak berenang, namun sayangnya tidak mampu bertahan dan akhirnya tenggelam,” kata Rusdi.

Ia menambahkan, danau tersebut awalnya merupakan rawa yang secara alami semakin dalam seiring waktu. Warga sempat berencana memanfaatkannya sebagai program ketahanan pangan desa, namun dibatalkan karena kondisi dasar danau yang penuh tunggul kayu dan dinilai kurang aman.

External Relation PT MHU, Syamsir, turut menegaskan, lokasi kejadian bukan merupakan lubang bekas tambang perusahaan.

“Danau Bukit Lontar adalah danau alamiah dan berada di luar konsesi kami,” ujarnya.

Perusahaan juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini dan telah menjalin komunikasi baik dengan keluarga korban.

“Meskipun kejadian ini berada di luar wilayah operasional kami, perusahaan tetap memberikan dukungan moral dan membuka komunikasi dengan pihak keluarga,” tambah Syamsir.

Sebagai komitmen terhadap keselamatan dan kelestarian lingkungan, MHU memastikan seluruh area bekas tambang di wilayah konsesinya telah dilengkapi pagar pengaman dan rambu larangan agar mencegah aktivitas berisiko seperti berenang atau memancing.

Pemerintah daerah dan perusahaan berharap tidak ada lagi kesalah pahaman di masyarakat. Peristiwa ini merupakan kecelakaan yang terjadi di danau alami dan tidak berkaitan dengan aktivitas pertambangan. (yud)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.

  • vb

  • Pengunjung

    900582
    Users Today : 3282
    Users Yesterday : 2949
    This Year : 748958
    Total Users : 900582
    Total views : 9566399
    Who's Online : 30
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-05