OPD Lakukan Persiapan Stand Pameran Jelang HUT ke-26 Kutai Barat

October 15, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

SENDAWAR – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Kutai Barat (Kubar), yang dirangkai dengan Pesta Budaya Dahau 2025, berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai sibuk menyiapkan stan pameran di Taman Budaya Sendawar, Kelurahan Barong Tongkok, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat.

Sejak awal pekan, suasana di kawasan taman tampak ramai. Sejumlah dinas dan masyarakat menata stan mereka untuk menampilkan hasil karya, inovasi, dan program unggulan selama satu tahun terakhir.

Kasubag Umum Dinas Perikanan Kutai Barat, Kartika, mengatakan pihaknya turut berpartisipasi dengan menampilkan dua bidang utama, yakni perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Kasubag Umum Dinas Perikanan Kutai Barat, Kartika

“Untuk kegiatan kali ini kami adakan pameran di dua bidang, yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pesan utamanya supaya masyarakat paham apa saja yang bisa didapat dari Dinas Perikanan,” ujar Kartika, Selasa (18/10/2025).

Menurutnya, kegiatan ini menjadi sarana edukasi agar masyarakat lebih mengenal manfaat program dinas, sekaligus mendorong nelayan dan pelaku usaha budidaya untuk lebih aktif mengembangkan potensi perikanan daerah.

“OPD sangat mendukung kegiatan ini agar masyarakat lebih paham dan termotivasi untuk membudidayakan serta mengonsumsi ikan. Kalau dibandingkan tahun lalu, perayaan kali ini lebih meriah dan persiapannya juga lebih baik,” tambah Kartika.

Sementara itu, dari Dinas Pariwisata Kutai Barat, Susanto, selaku bagian Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Bidang Pemasaran, menyampaikan pihaknya juga turut berpartisipasi dengan menampilkan beragam informasi dan produk lokal.

“Ada tiga bidang yang kami tampilkan, yaitu bidang pemasaran, bidang ekonomi kreatif, dan bidang destinasi,” jelasnya.

Susanto menjelaskan, bidang destinasi menampilkan informasi pembangunan obyek wisata di Kabupaten Kutai Barat, sementara bidang ekonomi kreatif menghadirkan hasil kerajinan tangan binaan Dinas Pariwisata.

“Untuk bidang pemasaran, kami menyiapkan stan informasi agar masyarakat mengetahui potensi wisata dan kegiatan ekonomi kreatif di tingkat kampung maupun kecamatan,” tambahnya.

Ia juga menuturkan, Dinas Pariwisata mendukung penuh kegiatan ini sebagai wujud komitmen memperkenalkan potensi wisata dan budaya Kutai Barat kepada masyarakat luas.

“Perbedaannya tidak terlalu mencolok dari tahun sebelumnya, tetapi tahun ini terasa lebih meriah dan kami berusaha menampilkan yang lebih maksimal,” tutupnya.

Suasana semangat dan gotong royong tampak di seluruh area Taman Budaya Sendawar. Masyarakat, pelaku UMKM, dan OPD bahu-membahu menyiapkan penampilan terbaik untuk menyambut puncak perayaan HUT ke-26 dan Dahau Kutai Barat 2025 yang dijadwalkan berlangsung meriah dalam waktu dekat. (adv/diskominfo/kbr).

Puluhan Siswa Ikuti Pelatihan Tarian Daerah

October 15, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

SENDAWAR – PT Taman Budaya Sendawar (TBS), menggelar pelatihan tarian daerah bagi pelajar tingkat SMP, di panggung TBS Kelurahan Barong Tongkok, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Selasa (14/10/2025).

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, yakni 13 hingga 14 Oktober 2025, ini menjadi agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk melestarikan seni tari tradisional serta menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kebudayaan lokal.

Perwakilan PT TBS, Loewenstein, mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 30 peserta dari berbagai sekolah menengah pertama yang ada di Kutai Barat.

“Acara ini merupakan agenda rutin setiap tahun. Pesertanya anak-anak SMP, dan kami mengirimkan informasi melalui surat maupun pesan WhatsApp ke sekolah-sekolah. Karena keterbatasan tempat dan waktu, peserta kami batasi hanya sekitar 30 anak,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pelatihan ini menampilkan berbagai tarian kreasi yang bersumber dari gerak dan budaya lokal masyarakat Kubar.

“Jenis tarian yang diajarkan merupakan tarian kreasi dari unsur-unsur tarian lokal. Tujuannya agar anak-anak mengenal, mencintai, dan bisa melestarikan seni tradisional daerahnya,” ujarnya.

Loewenstein menambahkan, kegiatan ini sudah berjalan sejak beberapa bulan terakhir dengan antusiasme peserta yang terus meningkat.

“Kegiatan pelatihan ini sudah beberapa kali kami adakan dan selalu mendapat sambutan baik. Harapannya, dari sini muncul generasi muda yang mampu meneruskan dan mengembangkan tarian khas Kutai Barat,” tambahnya.

Pelatihan tari yang digelar di Taman Budaya Sendawar tersebut juga menjadi bagian dari persiapan rangkaian HUT ke-26 dan Pesta Budaya Dahau Kutai Barat 2025, yang akan menampilkan beragam seni pertunjukan daerah di panggung utama. (adv/diskominfo/kbr).

Dinas Pariwisata Dukung Program Kreatif Generasi Muda Kutai Barat

October 15, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

SENDAWAR – Musisi dan pelatih vokal asal Kutai Barat, Daniel Setiawan, menyuarakan pentingnya dukungan nyata bagi generasi muda daerah yang memiliki potensi di bidang seni dan budaya. Menurutnya, banyak talenta lokal yang telah berani tampil di ajang besar, namun masih berjuang tanpa dukungan publik yang memadai.

Daniel mengatakan, semangat dan keberanian anak-anak muda Kutai Barat perlu diiringi perhatian serius dari berbagai pihak, terutama media dan pemerintah daerah. Ia menilai, kurangnya eksposur dari media membuat potensi besar para pelaku seni muda sering luput dari perhatian masyarakat.

“Banyak talenta muda dari Kutai Barat yang sudah berani tampil di ajang besar, tapi sayangnya dukungan media masih minim. Akibatnya, mereka berjuang sendiri tanpa sorotan atau dukungan publik. Padahal, pemberitaan media sangat penting untuk menumbuhkan semangat dan kebanggaan daerah,” ujar Daniel Setiawan, Selasa (14/10/2025).

Ia menjelaskan, dukungan publikasi bukan sekadar soal popularitas, tetapi juga sarana memperkenalkan identitas daerah dan membangun kepercayaan diri para pelaku seni. Daniel menilai, ketika media aktif mengangkat kisah perjuangan anak-anak muda daerah, hal itu dapat menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

Selain itu, Daniel juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku seni dan pemerintah. Ia berharap ada ruang kerja sama yang konkret untuk memfasilitasi pelatihan, promosi, hingga kesempatan tampil di berbagai kegiatan resmi daerah.

“Kita tidak bisa hanya berharap anak-anak muda berkembang sendiri. Mereka perlu wadah, mentor, dan dukungan nyata. Saya percaya Kutai Barat punya banyak bakat besar, tinggal bagaimana kita bersama mengangkatnya,” katanya.

Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kutai Barat, FX Sumardi, menyambut baik gagasan tersebut. Ia menilai Daniel adalah sosok inspiratif yang berhasil membawa nama Kutai Barat di tingkat nasional melalui karya dan dedikasinya di dunia musik.

“Daniel adalah contoh nyata bahwa anak daerah bisa bersaing di level nasional. Karena itu, kami menyambut baik ide untuk mengembangkan kerja sama, terutama dalam pembinaan generasi muda,” ungkap Sumardi.

Ia menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan program pelatihan khusus yang dapat melibatkan Daniel sebagai pelatih maupun motivator. Program itu diharapkan menjadi langkah awal membangun ruang kreatif bagi anak-anak muda Kutai Barat.

“Dukungan moril saja tidak cukup. Kita perlu langkah nyata dengan bekerja sama dan berkolaborasi. Karena itu, Dinas Pariwisata berencana membuat program khusus agar Daniel bisa kembali ke Kutai Barat sebagai pembicara dan pelatih dalam pelatihan public speaking,” tutur Sumardi.

Sumardi juga menyampaikan apresiasinya kepada Daniel yang tetap peduli terhadap kampung halamannya. Ia berharap, kerja sama ini bisa membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda di Kutai Barat untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.

“Ke depan, Kutai Barat akan menjadi daerah yang strategis karena dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN). Kami berharap Daniel terus membawa nama Kutai Barat lewat karya dan kiprahnya,” tutupnya. (adv/diskominfo/kbr).

Camat Damai Ingatkan BUMK Segera Lengkapi Legalitas untuk Hindari Masalah Hukum

October 15, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

SENDAWAR – Pemerintah Kecamatan Damai menyoroti belum optimalnya pengelolaan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di wilayahnya. Banyak BUMK yang masih beroperasi tanpa dokumen legal lengkap, sehingga berpotensi menimbulkan hambatan administratif maupun hukum di kemudian hari. Hal ini diungkapkan Camat Damai, Iman Setiadi, saat ditemui usai kegiatan evaluasi program ketahanan pangan di wilayahnya.

“Ahli atau dokumen legalnya itu mungkin belum semua dimiliki. Jadi masih ada BUMK yang belum melengkapi administrasi. Ini terus kami kejar agar mereka punya legalitas yang bisa dipegang,” ujar Iman Setiadi, Selasa (14/10/2025).

Camat Damai, Iman Setiadi

Menurutnya, legalitas bukan sekadar formalitas. Tanpa dasar hukum yang kuat, BUMK akan kesulitan menjalankan unit usaha, apalagi jika ingin menjalin kerja sama dengan pihak luar atau mengelola dana hibah pemerintah. Ia menegaskan, pemerintah kecamatan sudah berulang kali mengingatkan pengurus BUMK di seluruh kampung agar segera menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, mulai dari akta pendirian, NPWP, hingga izin usaha.

“Kalau tidak dilengkapi, mereka nanti bisa terbentur dengan masalah legalitas. Padahal niat kita ingin agar BUMK itu bisa berkembang dan menjadi penggerak ekonomi kampung,” ujarnya.

Iman menyebutkan bahwa dari 17 kampung di Kecamatan Damai, sebagian besar telah membentuk BUMK, namun belum semuanya berjalan optimal. Beberapa di antaranya masih pasif dan belum memiliki unit usaha yang berkelanjutan. Ia menilai, persoalan utama bukan hanya di modal, tetapi juga pada pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia.

“Menurut saya, untuk BUMK ini juga belum optimal. Banyak yang sudah terbentuk, tapi belum dikelola secara profesional. Apalagi nanti ada program baru seperti Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih), ini harus bisa bersinergi dengan BUMK supaya hasilnya lebih kuat,” katanya.

Iman menambahkan, pemerintah kecamatan terus berupaya mendorong BUMK agar berperan aktif dalam program ketahanan pangan kampung. Ia menilai, peran BUMK bisa lebih luas dari sekadar pengelolaan dana desa, yaitu membantu masyarakat mengelola sumber daya lokal agar memiliki nilai ekonomi jangka panjang.

“BUMK ini harusnya tidak hanya berdiri, tapi juga hidup dan berkembang. Dalam konteks ketahanan pangan, BUMK bisa menjadi wadah untuk mengelola hasil pertanian, peternakan, hingga perikanan masyarakat. Kalau dikelola secara profesional, ini bisa berkelanjutan,” ungkapnya.

Menurut Iman, saat ini setiap kampung di Kecamatan Damai wajib mengalokasikan 15 persen dari Dana Desa untuk kegiatan ketahanan pangan. Namun, ia mengingatkan agar penggunaan anggaran tersebut tidak bersifat konsumtif atau berhenti di pemberian bantuan langsung kepada masyarakat.

“Kalau kita kasih terus bibit atau ternak tanpa ada pengelolaan yang baik, itu tidak akan berlanjut. Tahun depan minta lagi, begitu terus. Harapan kita, sesuai dengan peraturan menteri desa, kegiatan ketahanan pangan ini bisa dikelola oleh BUMK atau oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Ketahanan Pangan,” jelasnya.

Program ketahanan pangan di Damai, lanjutnya, selama ini disesuaikan dengan kebutuhan dan usulan masyarakat. Di beberapa kampung, program tersebut diwujudkan dalam bentuk bantuan bibit ternak sapi, babi, ikan, hingga tanaman pangan seperti padi dan jagung. Ada juga bantuan terpal dan pakan ikan, tergantung kebutuhan tiap kampung.

Namun Iman menilai, kegiatan seperti ini harus diarahkan agar memiliki nilai tambah ekonomi, bukan sekadar proyek tahunan. Ia mendorong agar setiap kampung bisa bekerja sama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di wilayah Damai, agar program lebih terarah dan berkelanjutan.

“Kami selalu tekankan kepada para petinggi kampung agar berkoordinasi dengan teman-teman penyuluh di lapangan. BPP ini punya tenaga ahli dan wilayah kerja yang bisa membantu. Jadi kalau ada masalah dalam pelaksanaan program ketahanan pangan, mereka bisa memberikan pendampingan,” katanya.

Iman juga menegaskan pentingnya monitoring rutin. Pihak kecamatan, katanya, selalu memantau pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan di setiap kampung agar penggunaan dana sesuai peruntukan dan hasilnya bisa dirasakan masyarakat.

“Kita selalu lakukan monitoring setiap tahun, supaya kegiatan itu betul-betul berjalan. Karena ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat, jangan sampai ada yang fiktif atau tidak dilaksanakan,” tegasnya.

Ia berharap, sinergi antara BUMK, pemerintah kampung, dan lembaga pertanian bisa terus ditingkatkan. Menurutnya, jika pengelolaan BUMK dan ketahanan pangan berjalan baik, maka kemandirian ekonomi kampung bukan hal yang mustahil dicapai.

“Kuncinya di pengelolaan dan komitmen. Kalau BUMK kuat dan ketahanan pangan berjalan, kampung-kampung kita akan lebih mandiri. Itu arah pembangunan yang ingin kita capai,” pungkas Iman Setiadi. (adv/diskominfo/kbr).

DPRD Kubar Gelar Rapat Paripurna Raperda APBD 2026 dan Pengesahan DOB Benua Raya

October 15, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

SENDAWAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Barat menggelar rapat Paripurna VII Masa Sidang III Tahun 2025 yang berlangsung di ruang sidang utama, Rabu pagi (8/10/2025).

Rapat ini mengusung dua agenda penting, yakni penyampaian Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 serta pembahasan dan pengesahan Daerah Otonomi Baru (DOB) Benua Raya.

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Ridwai, didampingi Wakil Ketua I Agustinus dan Wakil Ketua II Martinus Sepe. Dari total anggota DPRD, sebanyak 20 orang hadir dan 5 anggota tidak dapat mengikuti jalannya rapat. Turut hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Ayonius, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Wakil Bupati H. Nanang Adriani menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh anggota DPRD atas komitmennya dalam mengawal proses penyusunan APBD 2026. Ia berharap APBD yang disusun dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kutai Barat.

“Ini merupakan bentuk komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD dalam membangun daerah, dengan memperhatikan kondisi keuangan yang ada,” ujarnya.

Setelah penyampaian nota pengantar, dokumen RAPERDA APBD 2026 selanjutnya diserahkan untuk dikaji lebih dalam oleh masing-masing Fraksi DPRD. Proses ini diharapkan menghasilkan kesepakatan yang konstruktif dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Selain itu, rapat paripurna ini juga menjadi momentum penting dalam proses pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Benua Raya.

Rapat paripurna ini menandai langkah strategis Pemerintah dan DPRD Kutai Barat dalam merencanakan pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Ketua DPRD Kutai Barat, Ridwai, menegaskan pentingnya pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mempercepat proses tersebut.

“Untuk urusan ke pusat tidak bisa sendiri. Harus melalui tim. Makanya dibentuklah Pansus ini,” ujar Ridwai saat ditemui usai rapat.

Ia berharap dalam satu hingga dua hari ke depan, Pansus sudah dapat mulai bekerja secara efektif untuk merumuskan kebutuhan administrasi dan persyaratan teknis lainnya yang harus dipenuhi oleh panitia pembentukan DOB Benua Raya. (adv/diskominfo/kbr)

« Previous PageNext Page »

  • vb

  • Pengunjung

    903524
    Users Today : 2844
    Users Yesterday : 3380
    This Year : 751900
    Total Users : 903524
    Total views : 9596073
    Who's Online : 74
    Your IP Address : 216.73.216.55
    Server Time : 2025-12-06