Dispora Kaltim Kajian Ulang Pengelolaan SKOI

SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora Kaltim) berencana melakukan perubahan besar dalam pengelolaan Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) untuk kembali meningkatkan prestasi olahraga di Kalimantan Timur.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading mengungkapkan, saat ini kajian menunjukkan bahwa SKOI seharusnya berada di bawah kendali Dispora. Meskipun regulasi yang ada saat ini membatasi langkah tersebut, pihaknya berencana untuk melakukan kajian ulang agar SKOI bisa kembali dikelola Dispora.

“Kami melihat SKOI seharusnya lebih berfokus pada pengembangan prestasi atlet. Nantinya, SKOI akan bertransformasi menjadi pusat olahraga, bukan lagi sekadar sekolah seperti saat ini,” ujar Rasman, Kamis (14/11/2024)

Rasman mengkritik pengelolaan SKOI yang selama ini lebih menekankan pada aspek pendidikan daripada prestasi olahraga, yang berdampak pada penurunan kualitas atlet Kalimantan Timur.

“Idealnya, 70% dari fokus SKOI harus pada olahraga, sementara pendidikan hanya 30%. Namun, kenyataannya lebih banyak fokus pada pendidikan,” jelas Rasman.

Sebagai upaya memperbaiki kualitas prestasi atlet, Rasman juga menekankan pentingnya program try-out, baik di dalam negeri maupun luar negeri, sebagai sarana untuk mengasah kemampuan atlet.

“Try-out di luar daerah, bahkan luar negeri, sangat penting untuk mengukur kemampuan atlet kita. Sayangnya, saat ini hal tersebut jarang dilakukan,” tegasnya.

Rasman berharap, dengan perubahan dalam pengelolaan SKOI dan penekanan pada prestasi olahraga, Kalimantan Timur dapat kembali melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. (adv dispora kaltim)

Dispora Kaltim Luncurkan Program IPO

SAMARINDA -Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan Program Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya olahraga.

“IPO adalah langkah untuk mengukur sejauh mana kemajuan yang sudah dicapai dalam olahraga di Kaltim, baik dari segi fasilitas, sumber daya manusia, maupun dampaknya terhadap kesehatan masyarakat,” ujar Kepala Seksi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Kaltim Suriani, Rabu (13/11/2024).

Program ini juga berfokus pada pengukuran dan pemantauan kemajuan sektor olahraga di daerah melalui pendekatan yang melibatkan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, serta inisiatif mandiri Dispora Kaltim.

Suriani, menjelaskan, IPO akan mengukur perkembangan olahraga di Kaltim melalui sembilan dimensi utama. Dimensi tersebut meliputi sumber daya manusia olahraga, ruang terbuka, literasi fisik, kebugaran, kesehatan, ekonomi, performa, serta partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga.

Sebagai langkah awal, Dispora Kaltim telah memilih lima kabupaten/kota untuk mengambil sampel data, yaitu Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Timur (Kutim), Kutai Barat, dan Samarinda.

Suriani menambahkan, Dispora berencana memperluas cakupan sampel program IPO pada tahun depan dengan menambah lima kabupaten/kota lainnya. Dengan tambahan tersebut, diharapkan data yang diperoleh dapat lebih representatif dan mencerminkan kondisi olahraga di seluruh wilayah Kaltim.

“Pada tahun depan, kami berencana menambah sampel menjadi sepuluh kabupaten/kota untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan olahraga di Kaltim,” tuturnya.

Melalui program IPO ini, Dispora Kaltim berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi sektor olahraga di daerah, serta mendorong masyarakat untuk lebih aktif berolahraga, guna mendukung gaya hidup sehat dan prestasi olahraga yang lebih baik di masa depan. (adv dispora kaltim)

Pemprov Kaltim Upayakan Kualitas Stadion Palaran Bertaraf Internasional

SAMARINDA – Stadion Utama Palaran, sebagai fasilitas olahraga andalan di Kalimantan Timur, tengah mengalami proses pembenahan besar-besaran. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) berkomitmen meningkatkan kualitas dan fasilitas olahraga berstandar internasional. Hal ini untuk mendukung perkembangan olahraga lokal hingga ke skala global.

Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Junaidi, menjelaskan,  pendanaan utama perbaikan stadion saat ini masih bergantung pada alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim.

“Kami berharap akan ada bantuan dari APBN untuk perbaikan lapangan bola dan penambahan dua lapangan latihan,” ungkapnya.

Tak hanya mengandalkan APBD, pemerintah daerah juga mengandalkan hasil tinjauan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) dan Kementerian PUPR yang sebelumnya telah melakukan kunjungan untuk mengevaluasi kebutuhan perbaikan lebih lanjut. Diharapkan, evaluasi ini dapat mempercepat realisasi anggaran dan rencana perbaikan yang sudah lama diusulkan.

Junaidi menyebutkan, perbaikan stadion, khususnya lapangan utama dan pencahayaan, akan dilakukan sesuai dengan standar FIFA. Ia berharap perbaikan bisa cepat selesai agar MOU dengan Borneo FC bisa segera ditandatangani.

Jika MOU ini terealisasi, Stadion Palaran berpotensi menjadi base bagi klub Borneo FC, yang tentu akan memperkuat posisi stadion sebagai pusat kegiatan olahraga utama di Kaltim.

Meskipun anggaran APBD difokuskan pada perbaikan utama, masih terdapat keterbatasan dana untuk renovasi fasilitas lainnya. Untuk mengatasi tantangan ini, Junaidi menyatakan komitmennya untuk terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian PUPR agar seluruh kebutuhan infrastruktur stadion terpenuhi.

Pemprov Kaltim, melalui Dispora, berharap agar Stadion Utama Palaran dapat segera menjadi pusat olahraga yang memenuhi standar internasional, memperkuat infrastruktur olahraga di Kalimantan Timur, dan mendukung perkembangan potensi atlet lokal di masa mendatang. (yud/adv/dispora)

Dispora Kaltim Gelar Kejuaraan Bela Diri Pelajar

SAMARINDA -Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan dedikasinya dalam mengembangkan potensi olahraga di kalangan pelajar. Salah satu wujud nyata dari upaya tersebut adalah pelaksanaan kejuaraan pencak silat dan karate yang melibatkan pelajar dari seluruh wilayah Kaltim.

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga, AA Bagus Saputra Sugiarta menyampaikan, pemenang pada kejuaraan ini akan mendapatkan pembinaan lanjutan agar siap bersaing di tingkat nasional.

“Kami terus memantau perkembangan para juara untuk mempersiapkan mereka menghadapi kompetisi yang lebih tinggi,” ungkap Bagus.

Selain fokus pada pencak silat dan karate, Dispora Kaltim juga memberikan perhatian kepada olahraga tradisional lainnya. Hal ini merupakan bagian dari strategi pelestarian budaya sekaligus pengembangan olahraga.

“Kami juga memperhatikan cabang-cabang olahraga tradisional sebagai bagian dari upaya menjaga warisan budaya,” tambahnya.

Bagus berharap, kejuaraan-kejuaraan ini tidak hanya melahirkan atlet berbakat, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami berkomitmen untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap olahraga, khususnya pencak silat dan karate, agar menjadi bagian dari gaya hidup,” pungkasnya. (adv dispora kaltim)

Dispora Kaltim Batasi Penggunaan Gadget bagi Atlet

SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menerapkan kebijakan pembatasan penggunaan gadget selama pemusatan latihan bagi atlet-atlet muda yang dipersiapkan untuk menghadapi Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra POPNAS) 2024. Kebijakan ini diambil agar para atlet tetap fokus dan tidak terganggu dalam latihan maupun saat beristirahat.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menjelaskan, penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi dan menciptakan distraksi informasi. Menurutnya, pembatasan ini diharapkan dapat mengurangi gangguan yang tidak perlu dan meningkatkan fokus para atlet.

“Kami ingin agar para atlet benar-benar konsentrasi penuh selama masa latihan, sehingga mereka dapat tampil maksimal di ajang Pra POPNAS,” ujar Rasman, Senin (11/11/2024).

Rasman menyatakan, konsentrasi adalah kunci dalam persiapan menuju kompetisi nasional. Pembatasan gadget bertujuan agar para atlet dapat menjalani latihan yang efektif tanpa terganggu oleh media sosial atau hiburan digital lainnya.

Selain kebijakan gadget, Dispora Kaltim juga menerapkan program latihan intensif yang melibatkan aspek fisik, teknik, dan mental. Para pelatih diminta untuk terus memantau perkembangan atlet, memberikan arahan, serta memastikan pola latihan dan pola hidup yang baik. Kedisiplinan dalam latihan, pola makan sehat, dan tidur yang teratur juga menjadi perhatian utama untuk mendukung performa optimal para atlet.

Dengan langkah-langkah ini, Dispora Kaltim berharap para atlet dapat mencapai performa terbaik dan membawa hasil membanggakan bagi Kaltim di Pra POPNAS 2024. Rasman optimis, melalui fokus yang lebih besar pada latihan dan pengurangan distraksi, para atlet Kaltim siap menunjukkan kemampuan terbaik mereka di tingkat nasional. (jal)

« Previous Page — Next Page »