Timnas U17 Siap Hadapi Laga Pertama di Piala Asia
JAKARTA – Dukungan pecinta sepak bola nasional kembali diarahkan ke skuad Garuda Muda Indonesia. Timnas U17 akan mengarungi perjuangan di Piala Asia U17 2025 yang berlangsung di Arab Saudi, 3-20 April 2025.
Pada laga perdana fase grup C yang digelar di Prince Abdullah Al Faisal Stadium, Arab Saudi, Jumat (4/4) malam, anak asuh pelatih Nova Arianto akan menghadapi Korsel. Di grup tersebut, Indonesia juga bersaing dengan Afganistan dan Yaman untuk berebut dua tempat teratas sekaligus meraih tiket lolos ke Piala Dunia U17 2025.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengharapkan dukungan sekaligus doa dari seluruh masyarakat Indonesia kepada Muhamad Zahaby Gholy dkk agar bisa memberikan yang terbaik untuk membawa Garuda ke panggung dunia.
“Ayo kita dukung dan doakan terus perjuangan Timnas U17 agar melewati turnamen ini dengan hasil terbaik untuk menuju pentas dunia. Saya harap tidak ada kendala berarti, terlebih masa adaptasi dan persiapan para pemain untuk turnamen ini sudah maksimal. Kuatkan mental dan jangan pernah takut kejar target ke Piala Dunia U17,” ujar Erick menyemangati para pemain, Jakarta, Jumat (4/3).
Sejak 15 Maret lalu, Erick sudah melepas tim beranggotakan 23 pemain ini ke kawasan Timur Tengah untuk persiapan menuju turnamen yang diikuti 16 tim negara Asia yang terbagi dalam empat grup.
Selama pemusatan latihan di Dubai, UEA, dan di tengah bulan Ramadhan serta merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H jauh dari keluarga, para pemain menjalani latihan keras, beradaptasi dengan cuaca dingin di jazirah Arab bersuhu 21-23 celcius pada malam hari saat bertanding nanti, serta melakoni tiga kali uji coba. Timnas U17 mencetak hasil menang, 1-0 atas China U17, seri, 2-2 saat jumpa Uni Emirate Arab U17, dan kalah, 0-2 dari Iran U17.
Indonesia terakhir tampil di Piala Dunia U17 ketika menjadi tuan rumah perhelatan itu pada akhir tahun 2023. Saat itu, Timnas U17 tertahan di fase grup setelah menempati posisi ketiga grup, hasil dari dua kali imbang dan sekali kalah. Berbekal track record tersebut, Erick menantikan prestasi tampil di gelanggang dunia tersebut bisa diulang kembali.
“Dengan jatah delapan tim dari Piala Asia U-17 ini akan lolos ke Piala Dunia U-17, maka target lolos dari grup harus jadi realitas. Jika dua tahun lalu kita ke Piala Dunia U-17 dengan status tuan rumah, maka kali ini harus lebih bergengsi dengan lolos dari penyisihan. Para pemain sudah berjuang untuk lolos ke Piala Asia dan kalian telah berlatih keras selama persiapan,” ucap Erick.
Jadwal Pertandingan
– Jumat, 4 April 2025: Korea Selatan U17 vs Indonesia U17. Kick-off: 22.00 WIB
– Senin, 7 April 2025 : Indonesia U17 vs Yaman U17. Kick-off: 22.00 WIB
– Jumat, 11 April 2025 : Afghanistan U17 vs Indonesia U17. Kick-off: 00.15 WIB
Indonesia Naik Ke Peringkat 123 FIFA

Erick Tohir
JAKARTA – Kabar baik datang bagi Timnas Indonesia. Dua pertandingan yang telah dilalui di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret lalu mengantarkan Indonesia naik ke peringkat 123 dunia dalam rilis terbaru ranking FIFA yang dikeluarkan 3 April 2025.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mensyukuri pencapaian rangking terbaik yang dicapai dalam 15 tahun terakhir itu. Dengan prestasi kenaikan rangking tersebut, Erick menekankan kembali bahwa kerja keras akan selalu terbayarkan dengan hasil.

Ole Romeny
“Kemenangan atas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia zona Asia membuat posisi Indonesia di ranking FIFA naik 4 peringkat ke posisi 123. Peringkat ke-123 ini merupakan posisi terbaik Indonesia di ranking FIFA dalam 15 tahun terakhir,” ujarnya di Jakarta, Kamis (3/3).
PSSI akan terus kerja keras dan berusaha untuk membawa Indonesia masuk dalam peringkat 100 besar dunia. Erick juga berharap, penambahan poin di peringkat FIFA menjadi momentum bagus dan terus terjaga hingga bulan Juni mendatang.
Pada Juni nanti, Indonesia akan melakukan dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C, yakni menjamu Tiongkok di Stadion SUGBK pada 5 Juni dan bertanding melawan Jepang di Osaka pada 10 Juni mendatang. (**)
Arai Agaska Siap Gaspol Debut di FIM R3 BLU CRU World Cup !
Pembalap Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska, akan memulai petualangan terbarunya dalam balapan kelas dunia R3 BLU CRU World Cup 2025. Arai Agaska bakal menggeber Yamaha R3 pada seri perdana yang digelar di sirkuit Portimao Portugal akhir pekan ini, 28-30 Maret.
Permulaan yang cukup baik telah dilakukannya saat test pra musim di sirkuit Misano Italia pertengahan Maret lalu, dengan mencapai posisi 4 catatan lap time terbaik dari 19 pembalap yang ambil bagian. Ini memperlihatkan kesiapannya untuk bertempur di ajang global yang menghadirkan peserta dari 10 negara berbeda.
Tidak pernah merasakan balapan di trek Portimao justru memotivasinya untuk menguasai lintasan tersebut dengan baik. Dia mempelajarinya dari video game dan juga mendapatkan input dari Aldi Satya Mahendra, sesama rekan dari Yamaha Racing Indonesia yang sudah mencicipi karakter menantang Portimao.
”Saya sudah tak sabar untuk menjajal sirkuit Portimao yang memacu adrenalin. Rasanya sungguh menyenangkan bakal adu balapan di kejuaraan level lebih tinggi dari pengalaman saya sebelumnya. Saya akan berupaya memberikan penampilan optimal menggunakan R3, dengan set up motor yang pas di race nanti. Semoga saya mendapatkan poin bagus di seri pertama sebagai langkah awal menjanjikan di kompetisi ini. Yamaha Semakin Di Depan Full Gasspol !” ungkap Arai Agaska.
Perjalanan baru Arai Agaska di tahun ini membuatnya sangat bersemangat. Pembalap muda berbakat asal Nusa Tenggara Barat itu bertekad memberikan perlawanan sengit bersaing dengan para pembalap dari negara lain. Yamaha Racing Indonesia tentunya full support buat Arai Agaska mengeluarkan performa maksimal.
”Debut Arai Agaska di R3 BLU CRU World Cup akan segera dimulai. Kami memberikan dukungan sepenuhnya agar di seri pertama ini dapat menjadi awal yang baik meraih hasil positif. Memakai R3 yang sudah familiar dengan Arai Agaska, juga sudah menemukan set up motor dan improvement untuk penyempurnaan di race nanti jadi modal penting di seri pertama R3 BLU CRU World Cup. Kemampuannya beradaptasi dengan baik di lingkungan baru, terlebih lagi di level Eropa mendukung Arai Agaska untuk bersaing secara kompetitif. Yamaha Geber Maximal, Yamaha Semakin Di Depan Full Gaspol !” tutur Wahyu Rusmayadi, Manager Motorsport PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). (**)
Jalani Test di Portimao, El’ Dablek Aldi Satya Mahendra Makin Kenal Karakter Yamaha R9
Rider binaan Yamaha Racing Indonesia, Aldi Satya Mahendra, kembali melakukan test bersama Yamaha BLU CRU Evan Bros Team. Setelah menjalani test di sirkuit Cremona Italia dan Andalucia Spanyol, aktivitas yang sama diikutinya lagi di trek Portimao Portugal pada pertengahan Maret 2025. Pembalap muda asal Yogyakarta itu terus memperlihatkan kemajuan yang sangat penting untuk menghadapi race kejuaraan dunia World Supersport.
Sebanyak 8 lap dijalaninya di hari pertama di Portimao 14 Maret 2025 dan tidak dilanjutkan lagi di hari kedua menyusul cedera jari tangan yang dialaminya. Hasilnya ada improvement lap time, serta diperlukan beberapa perbaikan menyangkut aspek teknikal, juga teknik riding setelah melihat data telemetri. Aldi Satya Mahendra semakin mengenal karakter Yamaha R9 sehingga mendapatkan feel berkendara yang kian kuat.
”Saya kembali melakukan persiapan di Eropa sebelum menghadapi seri ke-2 World Supersport di Portimao akhir Maret nanti. Saat test di Portimao ini saya merasakan sakit di jari tangan dan mencoba untuk recovery segera mungkin. Saya berupaya keras karena ini pertama kalinya menggeber R9 di sirkuit Portimao, dan kondisi jari sakit jadi tidak mudah. Saya berharap ketika race nanti akan melakukan yang terbaik. Sampai jumpa segera di seri 2. Yamaha Semakin Di Depan Full Gasspol !” ungkap Aldi Satya Mahendra.
Sudah empat kali test dijalani pembalap berusia 18 tahun itu, tiga kali di Eropa dengan tim Yamaha dan satu kali pre-season menjelang balapan seri 1 di sirkuit Phillip Island Australia. Kualitas yang dimiliki juara dunia World Supersport 300 tahun 2024 itu terbukti membuatnya cepat beradaptasi dengan R9 dan environment baru di level kompetisi lebih tinggi, serta mampu mendulang poin perdana pada seri 1 World Supersport 2025.
Fisik dan mental Aldi Satya Mahendra yang cukup teruji di langkah awal musim membuat dirinya dan segenap tim makin bersemangat menjalani kompetitifnya kejuaraan dunia ini. ”Dalam rangkaian persiapan menghadapi putaran-putaran race awal, tim-tim Yamaha melakukan test termasuk di dalamnya Yamaha BLU CRU Evan Bros Team bersama Aldi Satya Mahendra. Saat test di Portimao, kendala dialami Aldi Satya Mahendra karena jari tangannya sakit. Namun dia tetap berupaya untuk mengenali karakter R9 di trek yang akan dihadapinya saat race seri 2. Hasil dari test ini ada perbaikan yang dicapai berkat potensi Aldi Satya Mahendra juga kerja keras semua kru tim yang terus memberikan input dan evaluasi untuk memoles performanya agar meraih hasil lebih baik di tiap seri. Yamaha Geber Maximal, Yamaha Semakin Di Depan Full Gaspol !” tutur Wahyu Rusmayadi, Manager Motorsport PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Pemain Top Dunia Pernah Gagal Penalti
JAKARTA – Pundit sepakbola, Binder Singh yang memiliki kanal youtube, Bola Bung Binder yang dirilis Kamis (20/3) malam usai Indonesia dikalahkan Australia, dengan skor 1-5 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menyatakan Timnas bermain bagus pada 10-15 menit awal babak Pertama. Menurut Bung Binder, sapaan akrabnya, hal itu ditunjukkan bagaimana para pemain depan Garuda bisa melakukan ragam terobosan ke jantung pertahanan tuan rumah, yang salah satunya berbuah pelanggaran dan menghasilkan penalti.
Meskipun Kevin Diks urung menjadikan tendangan 12 pas itu keunggulan bagi Indonesia, namun menurut Binder, kegagalan itu tidak membuat mental Timnas langsung turun. Indonesia masih bermain menekan, bahkan cenderung over agresif untuk berusaha lebih dulu mencetak gol.
“Saya tidak sependapat Setelah Diks gagal penalti, Timnas kita langsung down. Tidak. Mereka masih menyerang. Dan saya minta kepada pecinta Timnas jangan hakimi Diks. Jangan hujat. Pemain level dunia pun pernah gagal penalti. Memang jika penalti itu gol akan memberikan keunggulan dan Timnas bermain Lebih tenang. Tapi apa ada jaminan kita langsung menang? Tidak, Pertandingan masih panjang. Jadi apapun bisa terjadi,” tegas Binder.
Permintaannya untuk tidak membully para pemain disampaikan Binder karena dirinya menyuarakan sikap salut dan respek atas perjuangan pemain di lapangan. Adapun kekurangan yang tampak pada laga yang berlangsung di Stadion Sydney Football, Binder berpendapat, hal itu disebabkan para pemain level Eropa dengan kualitas bagus itu tidak bermain dalam satu unit kesatuan. Pola 4-3-3 yang diterapkan Patrick Kluivert terlalu agresif diterjemahkan di lapangan dengan bermain menyerang, sementara Australia sendiri cenderung bermain bertahan dan mencari kesempatan melalui counter attack yang Lebih efektif meredam serangan Timnas.
“Saya respek dan salut dengan perjuangan pemain. Jatuh bangun dan berusaha mencari celah untuk perkecil ketinggalan. Meski sudah ketinggalan 4-0 masih ngotot, dan itu dibuktikan dengan gol luar biasa Ole Romenij. Ole membuktikan kelasnya. Masih ada peluang. Saya berharap pemain Kembali fokus ke pertandingan berikut. Jangan pressure pemain berlebihan, jangan hujat an hina pemain serta pelatih. Saatnya terus beri dukungan karena hanya doa dan dukungan kita kepada Timnas yang bisa membantu Timnas menang lawan Bahrain di Pertandingan berikutnya,” pungkasnya. (*)