Piala Suratin U 13 dan U 15 Segera di Gelar PSSI Kubar
SENDAWAR – Regulasi Pra Piala Soeratin U 13 dan U 15 yang akan digelar Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kabupaten Kutai Barat (Kubar) di Stadion Swalas Gunaq, Jalan Sendawar Raya, Kecamatan Barong Tongkok bulan Juni 2025 mendatang.
Ketua Askab PSSI Kubar M. Teddy Rakhmat usai rapat pembentukan panitia pelaksanaan pra piala Suratin di Kantor Askab PSSI, Komplek Stadion Swalas Gunaq menyampaikan, regulasi perputaran pra piala Soeratin yang sudah diturunkan Asprov PSSI provinsi ke semua Askab PSSI kabupaten dan kota se-Kaltim
“Asprov PSSI Kaltim akan melaksanakan Juli, Sedangkan Askab PSSI kabupaten dan kota regulasinya akan di putar bulan Juni mendatang,” kata Teddy Teddy Rakhmat didampingi Wakil Ketua Arifin, Sekretaris Suwanto dan Bendahara Norman.
Askab PSSI Kubar akan mengundang klub yang telah menjadi anggota tetap serta klub yang sudah terafiliasi atau sudah disahkan Askab PSSI.
Juara di kabupaten akan mewakili Piala Suratin di provinsi,” kata Teddy. (arf)
Sepak bola Itu Penuh Drama Apapun Bisa Terjadi
JAKARTA – Timnas Indonesia senior masih punya banyak waktu untuk kembali melanjutkan perjuangannya di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim asuhan Patrick Kluivert baru bermain kembali pada 5 Juni mendatang melawan China di Jakarta dan 10 Juni bertandang ke Jepang.
Dua pertandingan tersebut sangat penting bagi Timnas Indonesia yang mencoba mewujudkan impian seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026. Dua kemenangan membuka peluang lolos langsung, tetapi ini tak mudah.
Ketua umum PSSI Erick Thohir dalam wawancaranya di acara Podcast asal Belanda Neal Petersen Jumat (18/4/2025) optimis dalam menghadapi laga bulan Juni mendatang.
“Tentu saja kita optimis untuk laga bulan Juni nanti. Kita akan mempersiapkan dengan baik,” kata Erick.
Dikatakan, untuk bisa lolos langsung atau finish di peringkat kedua ini tak mudah. Kita harus menang dalam dua pertandingan melawan China dan Jepang. Ini tidak mudah, khususnya saat bertandang ke kandang Jepang.
“Tetapi di sepak bola tidak ada yang tak mungkin sebelum bertanding peluangnya masih 50:50,” ujarnya.
Menurut Erick, sepak bola selalu menghadirkan drama. Sebelumnya Indonesia sangat percaya diri mampu menahan imbang Australia, ternyata dalam pertandingan kalah telak 1-5.
“Itulah sepak bola,” ungkapnya.
Pada dasarnya sepak bola apapun hasil dari pertandingan sepak bola membuat tak bisa tidur. Jika menang akan senyum, saat kalah akan bersedih.
“Bermain imbang pun kita tidak senang, tapi ada pikiran seharusnya tadi bisa menang,” ucap Erick.
Persiapan bulan Juni akan mempersiapkan dengan lebih baik karena tinggal tersisa dua laga lagi. Indonesia memiliki waktu yang lebih panjang. Saat lawan Australia tidak memiliki waktu banyak. Pemain seperti Emilio Audero, Maarten Paes harus melakukan perjalanan jauh, hanya punya waktu 16 hingga 20 Jam sebelum laga.
“Ini hal yang tak mudah. Tapi ini bukan alasan, Australia bermain sangat baik dan efektif.”
Setelah kalah dalam laga lawan Australia, Erick mengatakan banyak kritik baik terhadap dirinya, Timnas Indonesia, pelatih maupun pemain. Sebagai negara demokrasi, masyarakat bebas melakukan kritikan terhadapnya, federasi, timnas Indonesia, pelatih dan pemain.
“Tetapi kritik ini membuat kita harus lebih kuat kedepannya. Tetapi satu yang saya minta dengan sepenuh hati kepada semuanya jangan hancurkan timnas, jangan hancurkan pemain, ini adalah satu tim,” tegasnya.
Erick sangat respek dengan para penggemar Timnas Indonesia. Setelah menang lawan Bahrain, mereka menyampaikan langsung untuk mendukung Timnas, mendukung Pelatih. Sepak bola adalah drama.
“Kini Kita fokus bulan Juni yang menyisakan dua laga lagi,” kata Erick.
Dikatakan, dua tahun lalu Indonesia tidak bermimpi dengan yang sekarang terjadi. Peristiwa Kanjuruhan. Itu jadi momentum.
“Jangan hancurkan impian kami, jagan hancurkan kesatuan timnas. Ini juga yang disampaikan pemain kita Rizky Ridho, satu pemain bermain jelek, pemain lainnya bermain baik, ini adalah satu tim,” ungkapnya.
Erick juga menyampaikan kalau tidak hanya Timnas senior yang menjadi fokus, tetapi di semua level usia. Tahun ini sejarah tercipta dimana Timnas U-17, U-20 dan Senior lolos ke Piala Asia. Bahkan Timnas U-17 menempati peringkat delapan Asia dan lolos ke Piala Dunia.
Pembenahan kualitas wasit, penggunaan VAR untuk perbaikan liga sepak bola. Pembangunan sepak bola dari akar rumput, pembangunan infrastruktur stadion, manajemen stadion, manajemen sepak bola. Menurut Erick itu semua terus diupayakan PSSI agar impian lolos piala dunia bisa konsisten seterusnya tidak hanya kali ini yang terlihat momentumnya.
Erick juga tak lupa mempromosikan keindahan Indonesia kepada Neal Petersen untuk menikmati satwa langka Komodo, menikmati pasir berwarna pink di Labuan Bajo. Yang disebutnya, akan membuat jatuh cinta wisatawan termasuk Neal Petersen.(**)
Tim Pelatih Update Aksi Skuad Timnas di Liga Eropa
JAKARTA – Tim kepelatihan Timnas yang dipimpin Patrick Kluivert aktif menyiapkan strategi jelang dua laga lanjutan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Juni mendatang. Mereka terus memantau permainan dan progres beberapa anggota skuad yang merumput di Eropa.
Patrick ditemani Danny Lanzaat dan Jordi Cruyff, penasehat teknis Timnas datang ke Inggris untuk memantau Marselino Ferdinan dan Ole Romeny yang bermain di Oxford Unired. Bahkan, ketiganya menonton laga antara Oxford versus Leeds United, Sabtu (19/4/2025) dini hari di The Kassam Stadium, Oxford, Inggris.
Dalam laga di EFL Championships yang dimenangkan Leeds dengan skor, 1-0 itu, Ole baru diturunkan tim pada menit ke-65 menggantikan Thomas Harris.
Tak hanya itu, anggota tim pelatih lainnya, Alex Pastoor dan Sjoerd Woudenberg juga bekerja dengan mendatangi markas Palermo untuk memantau aksi Emil Audero yang akan menjamu Carrarese di pertandingan Serie-B liga Italia, Minggu 21 April.
Kedua asisten pelatih timnas itu ingin mengupdate kemajuan Emil yang selalu jadi andalan menjaga gawang Palermo. Akumulasi kartu kuning yang diterima kiper utama Timnas, Marthen Paes dan berpotensi urung tampil saat Indonesia melawan China, 5 Juni nanti, mengisyaratkan kedatangan Sjoerd ke Palermo untuk memantau Emil yang kemungkinan besar dipercaya menjadi pengganti utama Paes. (**)
Alasan Kim Sang-Sik Jadi Pelatih ASEAN All Stars, Bukan STY
KUALA LUMPUR – Sempat digembar-gemborkan menjadi pelatih ASEAN All Stars, ternyata bukan Shin Tae-Yong (STY) yang ditunjuk ASEAN Football Federation (AFF) untuk menukangi ASEAN All Stars. AFF malah memilih pelatih timnas Vietnam Kim Sang Sik akan memimpin Tim ASEAN All-Stars dalam pertandingan melawan Manchester United di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, 28 Mei 2025.

Kim Sang Sik
AFF menyatakan pemilihan Kim Sang Sik karena pelatih tersebut berhasil membawa Vietnam meraih kemenangan tanpa terkalahkan Ketika merebut gelar juara di Piala AFF 2024. Kim mengaku senang mendapatkan kehormatan besar untuk melatih tim ASEAN All Stars menghadapi Manchester United.
“Merupakan suatu kehormatan untuk memimpin pemain terbaik dari seluruh Asia Tenggara dalam laga besar ini,” kata Kim Sang Sik dalam rilis AFF.
“Kami tidak hanya mewakili negara kami-kami menunjukkan kepada dunia, kebanggaan, semangat, dan kekuatan wilayah kami,” tambah Kim Sang Sik.
Meski tidak dijelaskan mengapa STY tidak memimpin ASEAN All Stars, tapi muncul kabar ada dua alasan pelatih Korsel itu tidak dipilih. Pertama, ia bukan berasal dari negara Asia Tenggara. Kedua, STY sangat tergantung dengan pemain naturalisasi saat menjadi pelatih.
Ketergantungan pada pemain naturalisasi itu akan terus diusung STY jika dirinya dipilih menjadi pelatih ASEAN All Stars. Hal itu tentu bertentangan dengan prinsip AFF yang lebih mengedepankan pemain Asia Tenggara untuk kemajuan pemain di kawasan ini, sehingga Federasi Sepakbola ASEAN itu lebih memilih Kim Hang Sik sebagai pelatih ASEAN All Stars karena pelatih Vietnam itu akan lebih mengutamakan pemain-pemain asli Asia Tenggara. (**)
Timnas Raih Kemenangan Kedua, Pastikan Tampil di Piala Dunia U-17
JAKARTA – Garuda Muda Indonesia selangkah lagi menuntaskan misi yang ditargetkan di Piala Asia U-17 yang berlangsung di Arab Saudi. Kemenangan 4-1 atas Yaman U17 di laga kedua penyisihan Grup C yang digelar di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Senin (7/4/2025) membuat Timnas U17 memastikan Indonesia ke Piala Dunia U-17 mendatang.
Dengan mengumpulkan enam poin hasil dari dua kemenangan, Zahaby Gholy dkk kini untuk sementara memimpin grup C.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyambut antusias raihan poin maksimal kedua yang dihasilkan anak didik pelatih Nova Arianto.
“Saya ucapkan selamat. Kemenangan atas Yaman di pertandingan kedua Piala Asia U-17 membuat Timnas Indonesia U-17 lolos ke Babak 8 besar dan sekaligus memastikan tempat di Piala Dunia U-17 2025 Qatar,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (7/4/2025).
Erick mengingatkan, perjuangan belum selesai. Para pemain dan tim pelatih harus kembali fokus ke pertandingan Piala Asia U-17 berikutnya untuk meraih prestasi terbaik di Piala Asia U-17 2025.
Timnas U17, yang menurunkan starting eleven serupa ketika menghadapi Korsel tiga hari sebelumnya, unggul dulu, 2-0 di babak pertama melalui Muhamad Zahaby Gholy di menit ke 15 dan Fadly Alberto (26′).
Di babak kedua, Yaman memperkecil ketinggalan melalui titik pinalti yang dicetak Mohammed Al Garash di menit ke 48. Namun mental Timnas U17 tidak goyah. Jelang laga berakhir dua gol tambahan dicetak Evandra Floresta melalui titik pinalti di menit ke 87 dan 89 usai memaksimalkan umpan Josh Holong Junior dan menutup pertandingan dengan skor, 4-1.
Di turnamen yang masih menyisakan banyak pertandingan dan lawan-lawan yang lebih berat, Erick meminta para pemain dan tim pelatih tetap menjaga fisik serta mental bertanding dalam intentitas tinggi demi hasil terbaik.
Indonesia sendiri di sepakbola kelompok umur Asia pernah punya sejarah bagus dengan mencapai semifinal di Piala Asia U16 tahun1990 dan perempat final Piala Asia U17 tahun 2018.
“Hasil di Piala Asia U17 ini bisa diraih berkat kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak. Terima kasih kepada seluruh ofisial Timnas, coach Nova, para pemain yang sudah bekerja keras, para orang tua pemain, suporter, organisasi PSSI di seluruh Indonesia dan tentunya Pemerintah di bawah pimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang sudah memberikan dukungan begitu luar biasa,” pungkasnya. (**)