ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

POLNES dan Dinkes Kukar Sosialisasi Keamanan Pangan di Desa Batuah

October 5, 2021 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Vivaborneo.com, Samarinda — Saat ini, produk olahan yang dihasilkan oleh anggota keluarga atau rumah tangga cukup membanjiri celah pasar. Produk olahan baik makanan ringan, olahan minuman hingga olahan pangan mentah menghiasi setiap toko dan pusat oleh-oleh.

Namun, apakah semua produk yang dihasilkan oleh usaha rumah tangga tersebut telah memenuhi standar kesehatan pangan? Baik soal pengolahan maupun pengemasan dan perizinan? Tentulah tidak semuanya memiliki standar kesehatan pangan tersebut.

Alasan itulah yang membuat Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Warga Desa Batuah ini telah memproduksi berbagai jenis olahan makanan dan minuman seperti kerupuk kangkung, rempeyek bayam, jintan buah naga, hingga permen buah naga. Ada juga abon ikan, sarabba siap minum, sirup bunga rosella, dodol rosella, teh rosella, rempeyek kemangi, permen pepaya, jahe instan, dan masih banyak lagi. 

Dosen Jurusan Pariwisata POLNES, M. Fauzan Noor, SE.Par. M.Par, MMHTRL mengatakan,  tujuan pelaksanaan pengabdian yaitu memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu desa wisma agar mampu menetapkan tanggal batas konsumsi produk (batas kadaluarsa) dan memfasilitasi pengajuan  Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT). 

“Dipilihnya Desa Batuah mempunyai potensi alam seperti danau bekas,  mempunyai hutan dan juga desa Batuah mempunyai kebun buah naga yang sangat luas yang terletak di Tahura Bukit Soeharto. Kebun buah naga tersebut mempunyai luas 20 hektar,” jelasnya.

Dalam acara “Sosialisasi Penyuluhan Keamanan Pangan dan Penentuan Kadaluarsa Produk Olahan Industri Rumah Tangga dan Pembuatan Paket Wisata Edukasi sebagai Kemasan Atraksi Wisata di Desa Batuah, diikuti sekitar 40 orang ibu rumah tangga, yang berlangsung di Kantor Desa Batuah,  pada 25/9/2021.

Desa Batuah juga telah mencanangkan diri sebagai tempat istirahat (rest area). Namun,  ibu – ibu dari kelompok Dasa Wisma masih belum mampu memenuhi standar keamanan pangan seperti batas kadaluarsa dan sertifikat perizinan nomor produksi.

Sehingga POLNES membantu dalam bentuk pelatihan agar beberapa kendala yang dihadapi dalam memproduksi makanan olahan ini, mampu bersaing dengan produk pabrikan serta  memenuhi standar kesehatan pangan.

Beberapa materi yang diberikan oleh POLNES  berupa identifikasi Perundang Undangan,  Etika Bisnis dan jejaring PIRT,  Teknologi Pangan, Bahan Tambahan Pangan,  Kemasan dan Label Pangan PIRT,  Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan SPP-IRT 1, dan Tata Cara Pemeriksaan Sarana PP-IRT.

Selain dibantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar, POLNES juga mendampingi dengan dosen-dosen pilihan, diantaranya  Eman Sukmana, S.H.I., M.Han., M.Par., Sabalius Uhai, SST. Par., I Wayan Sudarmayasa, SST.Par., M.Par.

Terdapat kelompok wanita tani yang tergabung dalam dasa wisma ada di tiap  RT. Dasa wisma  antara lain adalah Sakura, Duku, Kenanga, Kelengkeng, Lavender, Adonia, Pucuk, Aster, Asoka, Freesia, Camelia, Elle, Rambutan, Adenium dan lain-lain.

“Salah satu bentuk dari pariwisata kerakyatan adalah pariwisata pedesaan, yang didorong oleh pemerintah dalam rangka untuk diversifikasi pendapatan ekonomi pada masyarakat dan mempertahankan kelestarian lingkungan,” ujar M. Fauzan Noor. 

Warga Desa Batuah, Evi Wardhana  mengatakan,  sangat menerima manfaat dari pelatihan yang diberikan oleh POLNES dan Dinas Kesehatan Kukar ini. Menurutnya, sebelumnya para ibu-ibu rumah tangga yang memproduksi makanan kemasan tidak tahu bagaimana cara membuat batas kadaluarsa dan perizinan produksi.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami. Semoga nantinya, ada lagi pelatihan yang diberikan oleh POLNES, misalnya saja manajemen pemasaran. Sehingga, produk kami akan lebih luas lagi jangkauannya,” ujar Evi.(VB/YUL)