ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kemunculan Ular Raksasa Hebohkan Penduduk Borneo

February 23, 2009 by  
Filed under Lingkungan Hidup

Sebuah foto udara yang telah dipublikasikan membuat heboh masyarakat Malaysia. Seekor ular raksasa berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan yang masuk wilayah Malaysia. Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun.

Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu. Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal, pekan lalu.
Koran berpengaruh New Straits Times Kuala Lumpur ,meminta pembacanya untuk menyimpulkan sendiri. Penduduk yang mengaku pernah melihat ular itu memberi nama Nabau. Nama itu berdasarkan nama binatang laut yang bisa mengubah dirinya menjadi binatang berbeda. Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya anaconda di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di sungai Baleh Borneo mempercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.
Orang yang mengamati foto itu terpecah menjadi dua kelompok. Satu kelompok mengatakan riak yang disebabkan ular bentuknya berbeda. Sementara yang lain menyebut riak itu berasal dari perahu.
Sebagain besar yakin, foto itu dimanipulasi dengan program komputer. Sedangkan yang lain mengatakan warna sungai Baleh berbeda dengan yang ada di foto.
Tapi penduduk setempat bersikukuh ular itu memang ada. Buktinya berupa foto lain yang diambil di tempat berbeda.
Kalimantan atau Borneo memang memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya hanya belasan meter.
Ada juga yang tidak mempercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal ini karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan. Sebab, sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.
Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazone. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang baru ditemukan adalah 50 kaki, namun para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.
Python Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic Reticulated Python (python reticulatus). Python terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki, dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang python bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.
Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara python lebih gemuk dan hanya suka kelembaban, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara python menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.
Awal Februari, para ilmuwan menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam. Awal bulan lalu, ilmuwan menemukan fosil ular pembunuh yang ukurannya lebih panjang dari bus. Ular ini mampu menelan seekor sapi.
(vb-01/berbagai sumber)