ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Menanam Pohon, Merawat Sungai Karang Mumus

February 1, 2022 by  
Filed under Daerah, Samarinda

Share this news

Walikota Samarinda Dr. H. Andi Harun saat menanam Pohon di Sepadan Sungai Karang Mumus

SAMARINDA – Ratusan orang pegiat lingkungan hidup khususnya pencinta sungai Karang Mumus, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan unsur masyarakat lainnya melaksanakan penanaman pohon di sepadan Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda, dalam rangaian memperingati Hari Jadi Kota Samarinda ke-354 dan HUT Pemkot Samarinda ke-62 tanggal 21 Januari 2022.

Penanaman pohon di laksanakan di sepadan SKM sisi Kampus Universitas Mulawarman Samarinda itu dipimpin Walikota Samarinda Andi Harun, Sabtu sore (29/01/2022). Sebagai upaya untuk menghijaukan sempadan dan ujungnya merawat Sungai Karang Minus (SKM) sekaligus untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.

Berbagai pohon lokal khas sungai ditanam, diantaranya bibit pohon bungur. Pohon ini merupakan tumbuhan khas kawasan amfibi atau khas bantaran sungai, yakni masih bisa bertahan hidup meski terendam air saat sungai pasang, dan tetap segar meski sungai surut. Selain itu ada juga bibit pohon singkuang, rambai padi, ulin, kratom, dan spesies lain khas sungai.

Penanaman pohon spesies sungai ini pun harus dilanjutkan dengan perawatan, termasuk penyiraman. Mengingat pohon yang ditanam juga rentan bersaing memperoleh nutrisi dengan gulma lainnya serta kekeringan akibat tidak disiram pasca ditanam.

Walikota Samarinda Andi Harun pun mengingatkan kepada dinas terkait dan seluruh komponen agar tidak hanya menanam, namun setelah penanaman ini harus dilakukan pemeliharaan secara berkala agar pohon yang ditanam tidak kalah dengan rumput liar.

Pohon juga harus selalu disiram jika tidak ada hujan agar tidak mati kekeringan, karena banyak kasus bahwa acara seremonial berupa penanaman pohon, pada akhirnya banyak pohon yang mati karena tidak dilakukan perawatan.

“Penanaman pohon di sepanjang sempadan dengan tema ‘Aksi Penghijauan Sempadan Sungai Karang Mumus’ hari ini, hendaknya bukan sekadar seremonial, namun harus dijadikan momentum perubahan untuk menjaga dan menghijaukan lingkungan,” kata Andi Harun.

Terkait adanya keingian dan harapan pecinta sungai kepada pemerintah agar tidak melakukan penurapan dengan dibeton dibibir Sungai Karang Mumus, Walikota Samarinda pun menyampaikan pandangan ahli dan Pemkot Samarinda.

Menurutnya tidak semua tepi Sungai Karang Mumus (SKM) akan dilakukan penurapan atau dibeton, sehingga masih ada sempadan yang dibiarkan natural.

“Di kawasan tertentu tidak akan dilakukan penurapan di tepi SKM, namun akan dibiarkan natural untuk menjaga ekosistem sungai, sehingga komunitas pecinta sungai tidak perlu risau,” kata Andi Harun.

Pola penanganan sungai, yakni selain agar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air sungai tetap terjaga dan terawat, di sisi lain banjir akibat limpasan air sungai juga tidak parah.

Misman – Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS SKM)

Menurutnya, kontur daratan rata-rata di Kalimantan berbeda dengan di Sulawesi dan Jawa, karena kawasan darat di Kalimantan tidak datar, namun bergelombang, ada kawasan berbukit dan ada kawasan pemukiman warga yang rendah, bahkan rendahnya ada yang di bawah permukaan air pasang sungai.

Kondisi ini, tentu saja menyebabkan banjir ketikai hujan lebat maupun saat pasang sungai, sehingga untuk menangani kawasan yang lebih rendah dari sungai, harus dilakukan penurapan dengan beton agar air tidak melimpas ke pemukiman.

Di Perumahan Bengkuring, sebelumnya ia berharap agar di sempadan SKM di kawasan itu dibiarkan natural, tapi karena seringnya banjir akibat daratannya lebih rendah dari sungai dan limpasan air masuk ke perumahan, maka pihaknya akan menurap di tepi sungainya.

Sementara itu  Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda Nurrahmani mengatakan, bibit yang disiapkan untuk penanaman pohon kali ini sebanyak 5.000 bibit khas sempadan sungai, namun karena kondisinya tidak memungkinkan ditanam semua, sehingga hanya 500 bibit yang ditanam.

“Penanaman di sepanjang SKM ini tidak berhenti hari ini, namun akan terus berlanjut sampai semua blok tertanami. Kami juga akan melakukan pemeliharaan secara berkala untuk merawat pohon yang telah ditanam. Untuk perawatan tanaman kami gandeng TNI dan Polri serta pihak lain,” ujarnya.

Penghijauan di bantaran SKM kali ini dilakukan untuk tiga segmen dengan total blok tanam tersebar pada tujuh lokasi. Untuk lokasi terpanjang dan lokasinya agak sulit dijangkau adalah di blok pertama yang dilakukan penanaman saat ini.

Sementara itu Misman Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS SKM) mengharapkan komitmen seluruh pihak warga Kota Samarinda untuk terus merawat Sungai Karang Mumur, tidak hanya menanam pohon tapi juga  merawat pohon yang ditanam serta tidak membuang sampah di selokan, parit lingkungan yang bermuara di Sungai Karang Mumus.

“Menanam pohon, merawat pohon yang ditanam dan tidak membuang sampah ke sungai adalah merawat sungai dan kehidupan ekologis sungai, sekaligus menjaga bumi tetap hijau lestari,” tutup penerima Kalpataru Provinsi Kaltim 2021 ini. (hd).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.