ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Perlu Upaya Solutif Kendalikan Inflasi di Daerah

February 2, 2024 by  
Filed under PPU

Share this news

PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun  menyampaikan, diperlukan upaya-upaya yang solutif dalam pengendalian inflasi di daerah dan pentingnya sinergitas antara pemerintah daerah beserta stakeholders.

“Saya meminta kepada semua pihak untuk siaga kendali inflasi dengan memastikan bahwa ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi di PPU tidak mengalami gangguan yang berarti.” ungkap Makmur pada acara high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Aula Lantai III Kantor Bupati PPU pada Kamis (01/02/2024).

Dikatakan Makmur Marbunm untuk mengetahui secara detail harga kebutuhan di pasar diperlukan monitoring, langsung datang mengunjungi pasar-pasar untuk memastikan kestabilan harga kebutuhan pokok.

“Kita memang harus turun ke pasar. Mulai dari harga beras, bawang merah, gula, dan sebagainya. Saya sampai hafal harga kebutuhan pokok yang ada di pasar PPU,” terangnya.

Dikatakan, peningkatan jumlah penduduk yang signifikan, tentunya memerlukan kepastian keseimbangan antara suplai dengen permintaan pasar akan kebutuhan komoditas pangan, sehingga nilai inflasi dapat dikendalikan.

“Saya meminta kepada seluruh unsur yang tergabung dalam TPID Kabupaten PPU agar secara sungguh-sungguh dan konsisten dalam melakukan pengendalian inflasi daerah,” pintanya

Hadir pada acara ini perwakilan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) PPU, Asisten Bidang Perekonomian Setda PPU, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) PPU serta para pejabat terkait di lingkungan pemerintahan Kabupaten PPU. (DiskominfoPPU)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.