ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

PT Pertamina Hulu Sanga Sanga Gelar Simulasi Tanggap Darurat

February 22, 2025 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

Simulasi pengelolaan situasi gawat darurat di area jalur pipa Nilam – Badak di Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara oleh PHSS dan pemangku kepentingan

KUKAR – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) melaksanakan kegiatan simulasi pengelolaan situasi gawat darurat di area jalur pipa Nilam – Badak di Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara. Simulasi ini melibatkan para pemangku kepentingan eksternal di wilayah operasi Perusahaan agar dapat menghasilkan kesiapsiagaan yang maksimal bagi keselamatan masyarakat dan fasilitas operasi PHSS sebagai objek vital nasional (obvitnas).

Simulasi tersebut bertujuan menguji efektivitas Rencana Pengelolaan Situasi Darurat, atau Emergency Management Plan (EMP), yang meliputi pelatihan kesiapsiagaan dan ketanggapan dalam pengelolaan situasi darurat, koordinasi dan alur komunikasi antartim tanggap darurat, pelatihan tim evakuasi, dan pengujian keandalan peralatan dari Emergency Response Team. Kegiatan yang berhasil dijalankan pada 31 Desember 2024 ini melibatkan lebih dari 55 orang.

Manager PHSS Field, Widhiarto Imam Subarkah, menegaskan komitmen Perusahaan untuk senantiasa menempatkan keselamatan sebagai aspek terpenting dan landasan utama dalam seluruh kegiatan operasi dan bisnis Perusahaan. “Di PHSS, kami meyakini bahwa kinerja keselamatan yang unggul akan mendukung keberhasilan dan keberlanjutan operasi dan bisnis migas Perusahaan,” jelasnya.

Menurutnya, komitmen PHSS tidak lepas dari pentingnya  keselamatan dan keamanan aset-aset perusahaan sebagai obvitnas dalam mendukung penyediaan energi guna mendukung kebijakan Asta Cita pemerintah untuk mencapai swasembada energi bagi Indonesia.

Dalam kegiatan ini, skenario simulasi berupa penanganan ledakan dan kebakaran di area jalur pipa akibat kebocoran yang disebabkan kecelakaan kendaraan ringan/ light vehicle (LV) pengangkut sawit yang mengalami kebocoran ban sehingga kendaraan oleng dan menabrak pipa gas. Simulasi ini melatih kesigapan dalam proses mustering dan menggunakan semua peralatan digunakan pada kondisi sebenarnya.

Menurut skenario yang dibuat, kecelakaan LV terjadi pada pukul 09.35 WITA. Respons cepat terhadap situasi darurat dapat diselesaikan pukul 11.05 WITA. Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menangani kejadian tersebut sekitar 90 menit, termasuk pemadaman api, penyelamatan korban di area kecelakaan dan ledakan, dan evakuasi warga sekitar area kecelakaan. “Simulasi berjalan lancar berdasarkan skenario yang direncakanan,” papar Imam, sapaan akrab Manager PHSS Field tersebut.

Imam pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak terkait yang berkontribusi dan berpartisipasi dalam simulasi ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan eksternal yaitu Pemadam Kebakaran Kecamatan Muara Badak, Babinsa dan Babinkantibmas yang ikut berpartisipasi demi meningkatkan kinerja dan menciptakan budaya selamat di lingkungan Perusahaan dan wilayah sekitarnya,” jelas Imam.

Sementara itu, Budiman Sarwidi selaku Manager HSSE Operations Zona 9 menyebutkan bahwa Perusahaan akan terus meningkatkan kemampuan pekerja di bidang keselamatan untuk memitigasi “human error”. “Kami terus menyediakan pelatihan, pengembangan kemampuan, dan simulasi di bidang keselamatan untuk mengurangi potensi human error,” ujar Budiman. Simulasi ini menurutnya bertujuan meningkatkan awareness semua pihak bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam membangun budaya selamat agar zero accident bisa dicapai.

Rangkaian simulasi tersebut dicatat secara terperinci sehingga dapat terus dipelajari dan dikembangkan demi menciptakan sistem keamanan dan respons tanggap darurat yang lebih baik ke depan.*


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.