Gaya Hidup Sehat Kurangi Resiko Penyakit Jantung
VIVABORNEO.COM, Penyebab kematian tertinggi di negara Indonesia dan Malaysia adalah serangan jantung. Apa penyebab utamanya? Ternyata, tingginya asupan guma, garam dan kolesterol yang berlebih di setiap tubuh seseorang.
Sebagai negara serumpun yang berasal dari keturunan bangsa Melayu, antara Indonesia dan Malaysia memiliki persamaan pada menu makanan. Misalnya saja nasi lemak di Malaysia atau nasi Uduk di Indonesia. Masih banyak contoh lainnya, yang membuat persamaan di kedua negara.
Dr. Haizal Haron Kamar dari di Rumah Sakit Tropicana Medical Center di Kuala Lumpur, mengatakan banyaknya asupan gula, garam dan gorengan (lemak jahat) tersebut, memudahkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan serangan jantung.
“Sama saja dengan Malaysia, menu makanandi Malaysia tidak jauh berbeda dengan menu makanan di Indonesia. Kita bangsa serumpun, tentu tidak ada berbedaan soal menu makanan,” jelasnya usai memberikan ceramah tentang life style (gaya hidup) sehat di Hotel Mesra Samarinda, Senin (26/3/18).
Menurut Dr. Haizal gaya hidup sehat yang harus diterapkan jika ingin mengurangi resiko serangan jantung adalah mengurangi apa yang disebut 3 G, yaitu mengurangi asupan gula, garam atau makanan asin dan mengurangi makanan berminyak.
Selain itu, Dr. Haizal menyarankan untuk tidur minimal 7 jam sehari, rajin berolah raga, tidak merokok, tidak suka minuman beralkohol dan banyak mengkonsumsi makan buah dan sayur.
Untuk mencegah serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah, Dr. Haizal menekankan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup sehat yang harus dijalani setiap hari.
“Biaya pengobatan untuk serangan jantung sangat besar sekali. Untuk itu lebih baik kita menjaga kesehatan daripada harus melakukan perawatan atas penyakit mematikan nomor satu di Indonesia dan Malaysia ini,” ujarnya.
Dr Haizal Haron Kamar datang khusus memberikan ceramah terbatas ini berkat kerjasama Dr Haizal dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kaltim. Kenapa dengan BPPD Kaltim? Karena menurut Dr. Haizal, tingginya penderita penyakit jantung di Indonesia dan Malaysia, yang harus dicegah. Salah satunya harus bekerjasama dengan BPPD Kaltim untuk mempromosikannya (mencegahnya).(vb/ya/foto:prokal.co)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...