ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

DPRD Kota Batu Ajak Pemkot Teliti Potensi PAD

March 8, 2023 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

BATU – Wakil Ketua satu DPRD Kota Batu Nurochman menyoroti target Pendapatan asli Daerah (PAD) Kota Batu tahun 2023  pada angka Rp 250 miliar yang ditetapkan dalam rapat Paripurna Persetujuan Bersama Antara Wali Kota Batu dan DPRD Kota Batu Terhadap Kesepakatan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2023. Ada Kenaikan dibanding  tahun sebelumnya ( 2022 ),  yang hanya sebesar Rp 201 miliar . Sementara KPK merekomendasikan PAD Kota Batu bisa mencapai Rp.350 Miliar. Perbedaan inilah yang menggelitik kalangan dewan agar Eksekutif melakukan kajian tentang kebenaran fakta potensi Pendapatan Asli daerah Kota Batu.

Hal itu disampaikan Nurochman dalam Musyawarah Rencana Pembangunan ( Musrenbang ) tingkat Kota Batu yang berlangsung di Singhasari Hotel, Rabu (8/3/2023).

Dikatakan, KPK merekomendasikan bahwa potensi ekonomi di Kota Batu cukup signifikan, sehingga PAD Kota Batu tahun 2023 bisa mencapai Rp350 Miliar. Sementara Rapat Paripurna Persetujuan Bersama Antara Wali Kota Batu dan DPRD Kota Batu terhadap kesepakatan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2023 menyetujui kenaikan PAD sebesar Rp250 miliar yang mengalami kenaikan dari PAD 2022 yang hanya sebesar Rp201 miliar.

“Perbedaan inilah layak dilakukan kajian dan penelitian eksekutif dengan mengandeng kalangan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian, kenapa KPK berani  mencantumkian angka sebesar itu dan berapa sih sebenarnya potensi ekonomi yang bisa memasok PAD di Kota Batu, jadi ada kepastian hukum,“ tegas Nurochman.

Menurutnya, perlu upaya-upaya  konkrit yang dilakukan PJ Walikota Batu saat  menerima tamu dari luar kota yang hanya memiliki beberapa hotel, tetapi PAD-nya bisa mencapai Rp250 miliar.

“Sementara kota Batu, bergelimpangan berbagai macam hotel dan banyak berbintang apalagi destinasi obyek wisata dan resto serta cafe menjamur, masa tidak mampu mencapai PAD Rp250 miliar “ paparnya.

Nurochman menyebutkan apa yang disampaikan ini adalah pokok-pokok pikiran DPRD yang merupakan gabungan pemikiran dari Pimpinan DPRD, Komisi dan seluruh anggota Dewan yang di koleksi dari aspirasi masyarakat. Dengan pokok-pokok pikiran yang diajukan  DPRD bertujuan untuk bisa memantapkan city branding yaitu Kota Batu menjadi Kota Wisata yang unggul.

Salah satu pemicu peningkatan Pendapatan asli daerah, terdapat beberapa hal yang harus dilaksanakan yakni peningkatan indeks daya beli Kota Batu yang masih belum sepenuhnya dinikmati warga Kota Batu. Selain itu, perlunya mendorong keberadaan UMKM dan ekonomi kreatif masyarakat Kota Batu,  serta pembinaan intensif pajak hotel dan restoran.

“BUMD yg ada di Kota Batu harus menjadi lokomotif perkembangan di Kota Batu. Tidak bisa memudian BUMD pada saatnya mendapat giliran penyertaan modal tidak bisa mengimplementasi sumbangsihnya. Oleh karena itu perlunya kebijakan pemerintah  kota Batu “ ungkap Politisi PKB ini.

Menurutnya seyogyanya hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara ini  bermakna diantara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar.

“Maka dari itu, semoga dalam rangka mewujudkan cita-cita serta harapan untuk selalu menjadikan Kota Batu yang lebih baik selalu terjalin komunikasi yang baik antara pihak DPRD dan Pemerintah Kota Batu “ Lanjutnya.

Sementara itu PJ. Walikota Batu Aries Agung Paewei menjelaskan untuk mencapai PAD Rp250 miliar masih ada kesempatan untuk melakukan review kedepan bagaimana potensi PAD tahun 2023 bisa meningkat.

“ Tadi banyak masukan di Musrembang rencana tahun 2024, tentunya hasil masukan dari berbagai pihak, tenaga ahli, Pemkot ingin PAD tahun 2023 tidak hanya Rp250 miliar tapi bisa Rp300 miliar bahkan sampai Rp350 miliar,” jelas Aries Paewei kepada wartawan.

Disebutkan, peningkatan PAD tentunya harus ada kajian bersama dengan berbagai elemen agar potensi-potensi mana PAD yang bisa dicoba digali kembali. Apakah disektor pajak restoran, pajak hotel, atau sektor-sektor lain yang bisa. Atau peninjauan NJOP yang dulunya pertanian sekarang berubahmenjadi hotel atau perumahan atau tempat usaha, berarti NJOP-nya naik.

“Inilah yang harusnya kita petakan kembali dan mudah-mudah nanti pada waktu berikutnya kita akan bahas dengan berbagai pihak yang bisa mengupraisal potensi PAD kita bisa meningkat lebih baik lagi,” pungkas Pj. Walikota Batu. (bs/adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.