Redam Laju Penularan Corona, PWI Kaltim Tunda Beberapa Agenda

March 26, 2020 by  
Filed under Berita

Share this news

SAMARINDA – Hingga kini, angka penderita coronavirus disease (Covid-19) terus meningkat. Update terbaru, Rabu (25/3/2020), pasien positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 790 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB di channel YouTube menjelaskan, kasus positif corona bertambah 105 kasus baru.

“Total kasus positif 790, yang sembuh bertambah 1, jadi 31 orang. Angka kematian dari 55 kemarin, hari ini penambahan 3, sehingga jumlahnya menjadi 58,” sebut Yuri.

Sementara, khusus di Kaltim, belum ada penambahan kasus positif baru. Pasien yang terkonfirmasi positif corona di Kaltim ada 11 orang.

Yuri mengingatkan, penanganan Covid-19 sangat dipengaruhi bagaimana masyarakat berperan serta mencegah dan mengendalikannya. “Harus dilaksanakan pembatasan jarak fisik dalam komunikasi sehari-hari, di luar dan di dalam rumah,” katanya.

Untuk itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim berupaya mendukung upaya pemerintah tersebut. Beberapa agenda penting, ditunda demi meredam laju penularan virus dari Wuhan, Tiongkok.

Achmad Ridwan

“Sampai saat ini kurva penderita Covid-19 di Indonesia maupun Kaltim masih meninggi, belum menunjukkan tren akan melandai. Untuk itu peran aktif masyarakat dalam menekan penularan virus ini sangat menentukan,” kata Achmad Ridwan, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Kaltim.

Pria yang akrab disapa Awan ini mengatakan, PWI Kaltim akan menunda beberapa agenda, antara lain rencana Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan 18 dan 19 di Berau dan Bontang. Agenda lain yang mengalami penundaan yaitukonferensi PWI Berau dan pelantikan pengurus PWI Kota Bontang.

Agenda lainnya seperti persiapan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas), kata dia, juga tertunda.

“Kami belum tahu apakah jadwal Porwanas bulan September mendatang juga akan mengalami penundaan,” ujarnya.

PWI Kaltim berharap, social distancing, atau merujuk istilah terbaru dari WHO, physical distancing, harus dipahami oleh seluruh elemen dan lapisan masyarakat. Awan menjelaskan, physical distancing adalah menjaga jarak fisik untuk memastikan virus tidak menyebar.

“Perang melawan musuh tak terlihat seperti virus corona ini, bisa dimenangkan jika kita mempersempit ruang hidupnya dengan cara mengurangi bertemu dan berkumpul dengan banyak orang, juga menerapkan pola hidup sehat agar imunitas kuat,” tutupnya. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.