ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tren Ekspor Meningkat, Karantina Samarinda Percepat Layanan

March 28, 2019 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

Samarinda – Kalimantan merupakan salah satu Pulau penghasil kayu terbanyak di Indonesia, tak heran jika hasil olahan kayu menjadi primadona ekspor di Kalimantan khususnya di Kalimantan Timur.

“Sebagai komoditas wajib periksa Karantina, kami pastikan komoditas unggulan ekspor ini terjamin kesehatannya sesuai persyaratan negara mitra dagang,” kata Agus Sunanto, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati, Badan Karantina Pertanian (Barantan) saat melepas ekspor dengan total nilai Rp 20,8 miliar di Samarinda, Kamis (28/3).

Agus menjelaskan komoditas asal kayu yang diekspor berupa Veneer Kruing sebanyak 1.132,71 m3 dengan nilai ekspor sebesar Rp 8,18 miliar tujuan India; Kayu Moulding sebanyak 716,836 m3 senilai Rp4,20 miliar dengan tujuan ekspor ke Cina; dan Plywood sejumlah 226,986 m3 senilai Rp 1,74 miliar dengan tujuan ekspor negara Myanmar.

Selain hasil olahan kayu, dua produk unggulan yang dilepas yakni Karet sebanyak 302,4 ton milik senilai Rp 5,16 miliar dengan tujuan ekspor ke Taiwan dan PKE (Palm Kernel Expeller) sebanyak 400 Ton senilai Rp 509 juta dengan tujuan ekspor ke negara Cina, tambah Agus.

Menurut data Badan Pusat Statistik, secara kumulatif terjadi tren peningkatan pada ekspor produk non migas. Tercatat nilai ekspor Kaltim periode Januari-November 2018 mencapai USD 16,78 miliar atau naik 5,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Untuk barang migas mencapai USD 2,98 miliar atau turun 22,12 persen sementara ekspor non migas mencapai USD 13,79 miliar atau naik sebesar 14,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.

Dikatakan Agus, Kementerian Pertanian melalui Barantan terus mendorong bisnis non migas asal Kaltim karena potensi pertanian yang dimiliki.

“Ekspor merupakan salah satu mekanisme untuk meningkatkan kesejahteraan petani disamping untuk menambah devisa negara. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menjadikan tahun 2019 sebagai tahun akselerasi ekspor,” jelasnya.

Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono juga memaparkan, berdasarkan data di sistem IQfast selama tahun 2018 jumlah kegiatan ekspor di Karantina Pertanian Samarinda mencapai 266 kegiatan dan pada triwulan tahun 2019 ini total nilai ekspor telah mencapai 38,62 miliar.

Di Kalimantan Timur berbagai komoditas unggulan seperti hasil karet olahan, produk kayu olahan seperti plywood, moulding, veneer kruing dan produk olahan kelapa sawit telah rutin di ekspor ke berbagai negara seperti Cina, Myanmar, India, Taiwan, dan bahkan hingga ke Amerika Serikat”, tambah Agus Sugiyono.

Agus menambahkan, potensi ekspor sarang burung walet juga cukup menjanjikan. Tercatat pula di sistem IQfast pada tahun 2018 pengiriman sarang burung walet sebanyak 7.259 kg, jika kisaran harga 14 juta perkilogram, maka nilai jual sarang burung walet mencapai 101 milyar. Selain itu, komoditas kakao yang berada di daerah Berau dan juga rumput laut di Bontang juga berpotensi ekspor. Namun beberapa komoditas tersebut untuk saat ini belum dapat dimaksimalkan untuk ekspor sehingga masih dilalulintaskan sebatas antar area.

Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang hadir dan melepas ekspor mengapresiasi upaya pembangunan yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian di wilayahnya. Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada para perusahaan masing-masing PT Kayu Alam Perkasa, PT Oceanias Timber Products , PT Rinba Raya Lestari, PT Multi Kusuma Cemerlang dan PT Rizata Wijaya yang telah turut menyumbang devisa untuk negara. Kedepan ia berharap agar negara tujuan ekspor dapat terus diperluas mengingat potensi besar yang dimiliki Kaltim.

Agus Sunanto yang hadir mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian menyampaikan dukungan berupa pelayanan cepat dengan Service Level Agreement (SLA) 1 jam hingga 1 hari dengan pelayanan 24 jam 7 hari kerja ini diharapkan dapat meningkatkan akselerasi ekspor dari Kalimantan Timur hingga 200% dari tahun sebelumnya.

“Ini target yang harus dicapai bersama dengan pemerintah daerah dan para pelaku usaha, kami siap mengawal,” tandas Agus. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.