ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ketua Perhiptani Kutim Dukung Pemkab – Produksi Pangan Alternatif Lewat Pemanfaatan Lahan Pekarangan

April 29, 2020 by  
Filed under Nusantara

Share this news

SANGATTA – Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Hj Encek UR Firgasih mendukung, program Pemkab Kutim melalui Gerakan Pemanfaatan Lahan dan Pekarangan Rumah. Dia mengaku berencana mengalokasikan anggaran terarah langsung ke Dinas Pertanian, untuk mendukung penanganan COVID-19 melalui program ini.

“Saya mendukung sepenuhnya kegiatan ini, baik program jangka pendek maupun jangkah panjang. Karena kegiatan pencanangan ini, memanfaatkan lahan dan pekarangan yang selama ini dikelola oleh TP PKK Kabupaten,” kata Bunda Firga, sapaan akrab Encek UR Firgasih usai melakukan penanaman pangan di Lahan Pemkab Kutim di Jalan Soekarno Hatta, Sangatta, Rabu (29/3/2020).

Gerakan ini menurut dia selaras dengan salah satu program TP PKK. Yakni program yang sudah pernah dikerjasamakan dengan Dinas Ketahanan Pangan melalui Pokja III. Dia bersyukur pekarangan yang sudah dikelola selama setahun dan sudah panen, kini digarap kembali untuk percontohan tanaman pangan di Kutim. Firga juga mengapresiasi program pemerintah menanam tanaman pangan alternative demi mengantisipasi kelangkaaan bahan pangan ditengah masa Pandemi COVID-19. Dia sedikit mengusulkan agar selain jagung dan singkong, lahan juga ditanami apotik hidup atau tanaman obat serta sayur-sayuran.

“Lahan kosong di Kutim ini masih banyak, mari kita manfaatkan dengan baik. Mudah-mudahan program Bupati, baik Kabupaten, Kecamatan dan Desa akan terlaksana dengan baik kedepan,” harapnya.

Kepada seluruh masyarakat Kutim, Firga yang juga Ketua TP PKK Kutim berharap warga dapat memanfaatkan lahan dan pekarangannya masing-masing. Dengan menanam tanaman pangan dan obat keluarga. Paling tidak, hasilnya nanti dapat dimanfaat keluarga untuk memenuhi kebutuhan sayur mayur.

“Jadi tidak perlu membeli, sehingga bisa hemat pengeluaran. Kemudian, jika hasilnya lebih banyak, maka dapat dijual, menjadi pendapatan keluarga,” tutupnya. (hms15/hms3)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.