ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Prabowo – Titiek Soharto Rujuk, Indonesia Lebih Sejuk

April 4, 2019 by  
Filed under Pemilu, Politik dan Pemerintahan

Share this news

JAKARTA, vivaborneo.com — Sudah menjadi rahasia umum bila kalangan ‘emak-emak militan’ atau para ibu rumah tangga pendukung Prabowo-Sandiaga Uno berharap agar capres Prabowo bisa kembali rujuk dengan Titiek Soeharto, mantan istrinya yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya.

Tetapi bukan hanya ‘emak-emak’. Ternyata kalangan politisi dan caleg partai-partai koalisi pendukung pasangan 02 pun memiliki kehendak serupa.

Obrolan dengan beberapa petinggi partai politik dan calon anggota legislatif partai-partai koalisi 02, setidaknya kuat mencerminkan harapan tersebut.

Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyu Wijaya, melihat besarnya harapan tersebut  bukan tidak mungkin hal itu pun menjadi dambaan bersama para politisi yang berada di koalisi pendukung capres 02.

“Bahkan bukan tidak mungkin pula itu diam-diam menjadi harapan seluruh warga Republik Indonesia. Dalam hati kecil kita semua ada keinginan agar Pak Prabowo dan Mbak Titiek kembali rujuk, saya sih yakin, Pak Prabowo- Mbak Titiek rujuk, Indonesia makin sejuk,” kata Asep yang juga wakil ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Barat itu.

Sebagai seseorang yang menurutnya masih sangat memandang luhur nilai-nilai keluarga, Asep sering kali menangkap adanya ‘kemesraan’ bilamana keduanya bertemu di ruang publik.

“Saya menangkap kesan kuat manakala keduanya bertemu selalu ada atmosfer rasa cinta, kasih dan rasa sayang yang tersimpan di antara mereka berdua, sangat sejuk dilihat. Bagi saya, di forum publik mana pun mereka dipertemukan, tempat itu ibarat ‘Jabal Rahmah’ bagi Pak Prabowo dan Mbak Titiek,” ungkap Asep.

Dihubungi di tempat dan waktu berlainan, caleg DPRD Provinsi Sumsel dari Partai Gerindra, Khalifah Alam, sependapat dengan Asep.

Menurut Alam, sebenarnya baik pak Prabowo maupun Mbak Titiek masih tampak sekali saling memiliki keterikatan yang kuat.

“Anggaplah buktinya, walau pun sudah terpisah untuk jangka waktu yang lama, keduanya masih bertahan dengan kesendirian masing-masing. Apalagi Mbak Titiek pun selalu hadir di acara debat capres yang ditayangkan di televisi dan tak segan-segan turut berorasi dalam acara-acara kampanye pemenangan Prabowo-Sandi,” kata dia.

Oman Rohman Rakinda, caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Amanat Nasional (PAN) bahkan menilai peristiwa rujuk di antara keduanya akan menjadi peristiwa besar.

“Jika memang Pak Prabowo rujuk dengan Mbak Titiek, itu akan menjadi ‘rujuk abad ini’,” kebaikannya tidak hanya buat mereka berdua, melainkan turut menyuburkan kebaikan dan membawa NKRI menjadi adil dan Makmur,”  Kata Oman dengan nada serius.

Oman menyatakan sepakat menyebut rujuk Pak Prabowo dan Mbak Titiek tersebut dengan ‘rujuk kemenangan’ bila benar terjadi.

Sebagaimana Oman, Irvan pun menilai dampak rujuk tersebut akan terasa begitu berarti bagi Indonesia, tak hanya buat Prabowo-Mbak Titiek sekeluarga saja yang turut berbahagia.

Emak-emak militan atau para ibu rumah tangga pendukung pasangan Capres-cawapres Prabowo-Sandiaga, sangat antusias mendukung rujuknya Prabowo dengan mantan istrinya, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, partai nomor urut 7 dalam pemilu 2019 ini.

Mereka menganggap jika Prabowo menang Pemilu 2019 dan rujuk dengan Titiek Soeharto akan membawa kesejukan bagi masa depan Indonesia.

Namun sebagian pendukung dari kalangan emak-emak juga ada yang meyakini bahwa sebenarnya Prabowo – Titiek tak pernah bercerai.

“Banyak ibu-ibu yang yakin bahwa mereka sebenarnya tidak pernah bercerai,” kata Nenden Wardah Rosidah, pembina pengajian Yayasan Islamiyah, di Bandung. [vb/wid ]


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.