ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Dirjen Migas ESDM Nyatakan Jaringan Gas Rumah Tangga Dijamin

May 23, 2018 by  
Filed under PPU

Share this news

VIVABORNEO.COM, PENAJAM, Pemasangan jaringan gas (Jargas) bagi rumah tangga untuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dijamin aman pemakaiannya oleh Dirjen Kementerian ESDM.

Hal itu terungakap dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM dan dibuka oleh Asisten II, Bidang Pembangunan dan Kesra, Ahmad Usman diikuti oleh masyarakat yang dilaksanakan, Selasa, (8/5) di kantor Bupati PPU beberapa waktu lalu.

Sebanyak 4.002 sambungan dipastikan segera dinikmati oleh masyarakat PPU di tahun 2018 ini. Tahap awal jaringan pipa akan dimulai dari Kelurahan Penajam, kemudian Gunung Seteleng, Nenang, Nipah-nipah dan Kelurahan Sungai Parit.

Sementara itu dalam sosialisasinya Kasubdit Pelaksanaan dan Pengawasan Pembinaan Infrastruktur  Migas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM, Ahmad Wahyu, mengatakan bahwa jika dilihat dari segi keamanan, penggunaan gas bumi melalui pipa gas tentu lebih aman.

Karena dalam pemasangan pipa gas tentunya dilakukan oleh tim khusus yang tersertifikasi, terus dimonitor pemasangannya apakah sudah aman, sebelum digunakan untuk memasak.

“Bandingkan dengan tabung elpiji yang tiap kali habis kita pasang sendiri, copot-pasang, kalau salah bisa meledak,” ungkapnya.

Dia menambahkan, ketika tabung elpiji dipasang ke regulator, ada tekanan tinggi dari tabung gas, sementara gas bumi, bila pipanya bocor maka tekanannya sangat rendah.

“Elpiji kan gasnya dipadatkan, makanya kalau bocor tekanan gasnya tinggi sekali, berbeda pipa gas bumi, bocor ditutup pakai tangan bisa, bahkan tidak terasa, seperti gas dalam balon, ringan sekali. setelah ditutup kita tinggal pangil petugas untuk memperbaiki pipa yang bocor,” katanya.

Keuntungan yang akan didapat oleh warga lanjut dia, adalah dari sisi pembiayaan yang pastinya akan lebih hemat antara 25 hingga 30 persen dibandingkan dengan menggunakan elpiji yang selama ini digunakan.

“Informasi dari Pertamina, tekanan gas pipa ini juga lebih rendah. Kalau LPG itu delapan bar, sedangkan gas pipa ini hanya dua bar. Selain itu jika terjadi kebocoran, gas yang keluar akan langsung menguap ke udara sehingga dapat menghindari risiko meledak,” jelas dia.(vb/sbur)

 

 

 

 

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.