ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kisah Perjuangan Relawan Ambulance PWI Kaltim Peduli Demi Kesembuhan Alm. Hj. Painem

May 30, 2022 by  
Filed under Profile

Share this news

Catatan : PWI Peduli Kaltim

SATU hari setelah Idul Fitri 1443 H, bertepatan dengan 3 Mei 2022, Tim Ambulance PWI Peduli  mendapat informasi dari Wahyu relawan Ambulance EMT-ITS Kota Samarinda, agar dapat membantu membawa Hj. Painem Samsiah – seorang ibu yang sudah sepuh, akibat mengalami patah tulang punggung ketika bersilaturahmi mengunjungi tetangganya.

“Ini ada pasien tulang dekat pinggulnya patah, kalau nunggu waktu operasi masih lama, mengingat saat ini pas masih libur, Idul Fitri hari kedua,” demikian isi pesan whatsapp Wahyu kala itu.

Tanpa menunggu lama, Usamah Bima relawan Ambulance PWI Kaltim Peduli, langsung tancap gas membaca ambulance PWI Peduli menuju rumah pasien di bilangan Gang An Nur 1 Jalan KH. Samanhudi Samarinda.

Namun, yang menjadi kendala adalah bagaimana cara membawa, memindahkan pasien dengan kasus patah tulang dekat pinggul, yang cukup berbahaya jika ditangani dengan semberono.

Atas saran Orca – Relawan lainnya, untuk kasus patah tulang belakang, tandu yang harus digunakan adalah tandu jenis scoop stretcher, namun umumnya tandu yang digunakan di dalam ambulance, termasuk milik ambulance PWI bukan jenis scope streacher.

“Iya, nanti saraf terjepit jadi masalah baru,” ucap Orca.

Dikarenakan ambulance PWI Kaltim Peduli tidak memiliki scoop stretcher, banyak rekan-rekan relawan menawarkan scoop stretcher, seperti Samarinda 112 dan PMI Samarinda. Dipilihlah scoop stretcher milik PMI Kota Samarinda yang digantung di dinding. Satu masalah bisa diatasi.

Masalah kedua muncul, yakni ketiadaan spesialis tenaga medis patah tulang di dalam tim ambulance PWI Peduli. Namun berkat kerjasama, kembali PMI Samarinda membantu dengan mengikutsertakan Yudelsam-tenaga medis PMI Samarinda. Bersama tenaga medis PMI Samarinda, tim Ambulance PWI Kaltim Peduli langsung meluncur ke rumah pasien.

Sesampai di rumah pasien, kondisi pasien tidak bisa bergerak, dan untuk memindahkan dari ranjang ke dalam ambulance menggunakan scoop stretcher, walau dengan susah payah memasangnya dan penuh kehati-hatian, karena ada rasa khawatir dari relawan. Akhirnya dengan kepiawaian tenaga medis PMI, pasien berhasil juga dipindahkan.

Ditangani ‘Ahli Patah Tulang’ Kai Ahim Loa Janan

Atas permintaan keluarga pasien dan situasi dan kondisi libur lebaran Idul Fitri maka atas rekomendasi dari Fakhrul Umardani relawan Perindo Perbatas, pasien tidak dibawa ke rumah sakit namun dibawa ke seorang ‘Ahli Patah Tulang’ biasa dipanggil Kai Ahim di Kelurahan Loa Janan Ulu. Dengan didampingi Emy – putrinya, pasien ditangani ahli patah tulang Kai Ahim.

“Penanganan pasien oleh Kai Ahim saat itu cukup bagus, ada perkembangan kearah kesembuhan dan bisa pulang ke rumah,” ujar Munanto – leader tim ambulance PWI Peduli.

Beberapa hari kemudian, relawan ambulance EMT –ITS menerima kabar Hj. Painem Samsiah kembali mengeluhkan rasa sakitnya, hal ini dikarenakan kondisi tulang pasien yang sudah berusia sepuh, sehingga memerlukan pengobatan serius di rumah sakit.

Secara bergantian relawan ambulance EMT-ITS membantu membawa pasien antar jemput berobat ke rumah sakit AW Syahranie dan dinyatakan normal semua oleh pihak medis sehingga tidak memerlukan fasilitas rawat inap. Walaupun pihak keluarga berharap pasien bisa dirawat  inap di RSUD AW Syahranie.

Berpulang Ke Rahmatullah

Ahad menjelang Dzuhur (29/05/2022) Hj. Painem Samsiah kembali merasakan sakit dan minta bantuan diantar ke rumah sakit. Dengan bantuan unit ambulance Annur pasien dibawa ke UGD AWS.

Dan menjelang Maghrib, relawan EMT – ITS mendapat info dari Emy putri Hj. Painem Samsiah, bahwa  ibunya telah berpulang ke rahmatullah.

Dibantu relawan ambulance Ika Pakarti jenazah ibu Hj. Painem Samsiah dibawa dari ruang jenazah RSUD AWS ke rumahnya. Semoga beliau berpulang dalam keadaan husnul khotimah.

Perjuangan para relawan ambulance untuk membantu kesembuhan dan peluang hidup normal almarhumah Hj. Painem Samsiah sudah pupus, ternyata janji Allah telah sampai padanya. (mun/pwipeduli)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.