ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

OIKN Bantah Kasus Malaria Berasal dari IKN Nusantara

May 9, 2023 by  
Filed under PPU

Share this news

PPU – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan tidak ada kasus malaria yang berasal dari kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kasus malaria yang ditemukan di wilayah tersebut beberapa waktu lalu bukanlah berasal dari IKN, melainkan berasal dari luar wilayah IKN.

“Beberapa waktu yang lalu ditemukan kasus malaria. Begitu pelacakan ternyata itu bukan dari IKN, melainkan pekerja dari luar IKN yang kebetulan bekerja di situ,” ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin, melalui rilis, Senin kemarin (9/5/2023).

Terpisah, Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) Ponco Waluyo mengatakan, kasus terakhir yang ditemukan pihaknya ada di wilayah yang sekarang menjadi IKN itu di bulan November tahun 2018.

“Kita temukan kasus indigenous terakhir yang di situ dan sampai sekarang tahun 2023 tidak pernah lagi kita temukan kasus indigenous,” ujarnya.

Bebeberapa kasus malaria yang ditemukan di wilayah IKN, lanjut dia, merupakan kasus impor dari tempat lain.

“Misalnya, kasus di Persemaian Semoi kemarin ternyata bukan kasus asli dari yang digarap IKN saat ini. Itu kasus dari luar, yaitu beberapa kasus positif dari pekerja daerah aliran sungai yang menanam sepanjang jalur yang ada di IKN,” katanya.

Tim Kerja Malaria Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Helen Dewi Prameswari menyebut permasalahan malaria di wilayah IKN sebenarnya bukan berasal dari wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten PPU, PPU dan Kabupaten Kubar.

Tingginya angka kasus malaria di Kabupaten PPU, lanjut dia, merupakan muara kasus dari wilayah lintas batas kabupaten tersebut, di mana pada Kabupaten PPU terdapat satu Puskesmas Rawat Inap yang menjadi rujukan dari wilayah perbatasan tersebut, yaitu Puskesmas Sotek di Kabupaten PPU. Hal tersebut disebabkan akses jalan yang bisa dilewati dari perbatasan hanya ke Kabupaten PPU.

Tim Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) telah melakukan survei untuk kelompok pekerja yang berisiko.

“Kemarin kita sudah lakukan sampel yang di pekerja konstruksi. Itu kita lakukan pemeriksaan hingga saat ini belum ada yang terpapar kasus malaria jadi sebenarnya itu aman,” imbuhnya.

Wilayah daratan IKN seluas kurang lebih 256.142 hektare, terletak pada dua kabupaten eksisting, yaitu Kabupaten PPU dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kawasan IKN beririsan dengan enam kecamatan, yaitu Kecamatan Sepaku, Kecamatan Samboja, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Sanga-Sanga.

Berdasarkan informasi yang didapatkan OIKN, wilayah endemis malaria terdekat dari IKN berada di Kelurahan Sotek, Kabupaten PPU yang jaraknya ke Titik Nol IKN di Kecamatan Sepaku kurang lebih 40 kilometer.

Sementara nyamuk Anopheles yang menjadi penyebab malaria paling jauh terbang hanya satu sampai dua kilometer.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, OIKN melakukan sosialisasi dan koordinasi untuk mencegah penularan malaria di IKN.

“Tahun depan ketika pemerintah daerah khusus diberlakukan, maka organ pelayanan dasar kesehatan harus berfungsi maksimal dan modern. Maka mulai saat ini sedang dirancang termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang menjadi salah satu bidang layanan transformasi hijau,” tutur Deputi Alimuddin.


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.