Polresta Samarinda Gelar Pra Rekonstruksi Penembakan di Depan THM Samarinda

May 7, 2025 by  
Filed under Samarinda

Share this news

SAMARINDA – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda menggelar pra rekonstruksi kasus penembakan yang terjadi di depan Tempat Hiburan Malam (THM) Crown beberapa waktu silam, Jalan Imam Bonjol, Samarinda, pada Rabu (7/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari proses penyidikan terhadap kasus pembunuhan yang menyita perhatian publik.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menjelaskan, pra rekonstruksi dilakukan untuk menggambarkan peran masing-masing tersangka dalam aksi penembakan tersebut. Total ada sembilan orang yang telah diamankan polisi.

“Pra rekonstruksi ini kami lakukan karena kasus ini cukup menonjol dan menjadi perhatian masyarakat. Kami ingin memperjelas peran masing-masing tersangka, mulai dari eksekutor hingga mereka yang bertugas sebagai pengawas atau pengemudi,” ujar Hendri Umar kepada awak media.

Menurutnya, perencanaan aksi bermula dari THM Muse, sebelum para pelaku bergerak ke lokasi kejadian di depan THM Crown. Dalam pra rekonstruksi tersebut, polisi menghadirkan para tersangka untuk memperagakan kronologi kejadian berdasarkan keterangan para saksi dan tersangka sendiri.

Dari hasil rekonstruksi diketahui, pelaku eksekusi melepaskan total enam tembakan, lima di antaranya diarahkan ke korban, sementara satu lainnya ditembakkan ke udara, pertanda misi telah berhasil kepada rekan di sekitarnya.

“Ada lima tembakan yang diarahkan ke korban, dan satu kali tembakan ke udara untuk menandakan kode misi telah di lakukan dan segera meninggalkan TKP . Eksekutor awalnya masih di atas motor saat tembakan pertama dilepaskan, lalu berhenti dan menembak korban dari jarak dekat,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, terdapat satu tersangka tambahan yang baru saja diamankan. Tersangka ini diduga sebagai otak di balik aksi penembakan tersebut. Ia berperan dalam memerintahkan eksekutor serta mengkoordinasi keberangkatan para pelaku ke lokasi kejadian.

Soal motif, polisi menduga tindakan ini dipicu oleh dendam lama. Kasus ini disebut berkaitan dengan insiden penembakan yang terjadi pada Juni 2021, di mana salah satu rekan dari kelompok pelaku tewas. Bahkan, beberapa pelaku diketahui memiliki hubungan keluarga dengan korban yang tewas dalam peristiwa sebelumnya.

“Motifnya bukan karena bayaran. Hingga saat ini, tidak ada indikasi mereka dibayar. Ini lebih karena solidaritas dan dendam lama yang masih membara,” pungkasnya.

 

Polisi berjanji akan terus mengembangkan kasus ini dan memberikan informasi lanjutan kepada media dalam waktu dekat. (yud)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.