ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Poros Kabo Dipilih Jadi Lokasi Pengembangan Pembibitan Unggas

May 19, 2019 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SANGATTA – Selama kurun dua tahun progres Program Breeding Farm (pembibitan ternak unggas) lokal di Kabupten Kutai Timur (Kutim), terus dikoordinasikan oleh pihak PT KPC dengan Pemkab Kutim. Untuk menentukan lokasi pembibitan. Namun menurut Superintendent Community Development BCRD KPC, Deni Pratama, komunikasi agak tersendat dengan lintas sektor. Kendati demikian ia bersyukur rencana mengenai pengembangan bibit unggas di Kutim tetap berjalan.

“Anggaran dari KPC sudah siap, namun ada kendala yaitu penentuan lokasi,” sebutnya.

Pembibitan ternak unggas awalnya sebagai program pasca tambang KPC, namun setelah didalami dengan dinas terkait ternyata harus dengan izin tambang. Seperti diketahui, bahwa lahan tambang KPC adalah milik negara. Program peternakan ayam kampung tersebut belum secara ekspilsit masuk ditambang.

Deni menambahkan, bahwa selama kurang dari satu setengah tahun ini pihaknya terus melakukan diskusi terkait program tersebut. Dia menilai, program ini sangat penting dan bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat Kutim kedepan.

“Di Kaltim cukup tinggi konsumsi unggasnya dan Kutim penyumbang tertinggi. Di Rantau Pulung juga banyak pengusaha unggasnya. Pembibitan ayam lokal ini penting karena berdampak bagi perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Lebih jauh Deni menjelaskan, penetapan lokasi tidak lagi lahan bekas tambang, tetapi area lain yang masih bisa dikontrol oleh KPC. Yakni lahan yang dikelola oleh Yayasan Sangatta Baru (YSB).

“Lahan yang punya kriteria cocok untuk ternak itu, dijalan Poros Kabo. Lokasi (memiliki) luas 4 Hektare, yang akan dibangun 3 unit kandang. Per kandang akan dibibit unggas sebanyak 2000 unggas,” terangnya.

Untuk pengembangan masih tetap dalam program pasca tambang. Karena tujuannya, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Namun pengelolaan dibawah YSB kolaborasi dengan PT Sumber Unggas Indonesia yang berpengalaman dalam pembibitan unggas.

“Kita juga bisa dapat ilmunya, sehingga nanti bisa merekrut tenaga lokal (Kutim) sekaligus untuk memberdayakan masyarakat. Dalam area tersebut juga akan dibangun penetasan, sehingga bisa langsung produksi,” tuturnya.

Berkaitan dengan perijinan lahan, IMB dan Amdal pihak KPC meminta saran atau masukan apa saja yang perlu dipersiapkan. Sehingga bisa segera direalisasikan. Rencananya awal 2020 sudah bisa produksi. (*/hm15)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.