Budidaya Gaharu Mampu Hasilkan Miliaran Rupiah

TENGGARONG – vivaborneo.com – Stand Expo Agroforestry Penas XIII  Petani dan Nelayan yang dikooridnir oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim termasuk salah satu arena yang paling banyak dikunjungi. Ada tiga produk unggulan yang ditampilkan yaitu budidaya lebah madu, budidaya kayu Gaharu dan hasil olahannya  serta pengolahan Rotan alam. Salah satu yang menarik pengunjung adalah budidaya kayu Gaharu dan hasil olahannya  yang dapat dijadikan sabun, kosmetik, aromaterapi dan lain-lain. Bahkan, di tengah ruangan ditempatkan tiga buah pohon Gaharu kering yang telah diambil hingga potongan akarnya.

Menurut Kepala Dians Kehutanan Kaltim, Chairil Anwar, selain menampilkan pohon Gaharu asli, ditampilkan juga tayangan visualisasi budidaya Gaharu dan perlakuan terhadap batang pohon Gaharu hingga dapat dipanen inti gubalnya.

“Dengan expo argoforestry ini kita harapkan masyarakat dapat lebih mengerti bagaimana berbagai produk hasil hutan dapat kita budidaya  dan dapat bernilai ekonomis  apabila dikelola secara benar. Contohnya tiga budidaya tersebut, baik pemeliharaan lebahmadu, pengolahan kayu gaharu maupun pengolahan rotan,” ujarnya.

Chairil Anwar mencontohkan budidaya kayu Gaharu dilahan satu hektare dengan jumlah populasi pohon sebanyak 400 pohon maka akan dapat dihasilkan 20 jutaan rupiah per pohonnya. Sehingga, kebun-kebun gaharu memiliki potensi yang sangat menjanjikan bagi kesejahteraan petani.

Dijelaskannya, apabila petani menanam satu hektare Kayu Gaharu dikebunnya, maka dalam waktu sepuluh tahun akan menghasilkan sekitar  delapan  miliar rupiah atau rata-rata sekitar 800 juta per tahunnya atau sekitar  70 juta perbulannya,” jelasnya.

Agroforestry, ujarnya  adalah kegiatan pengelolaan lahan atau kawasan yang memaduserasikan antara usaha dibidang kehutanan dengan usaha pertanian dalam arti luas yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan.

“Nah pada Penas kali ini expo agroforestry adalah merupakan salkah satu kegiatan bidang kemitraan usaha dan jaringan informasi dengan ruang lingkup kegiatan berupa pameran dan promosi, temu usaha, dan pengembangan jaringan informs agribisnis,” ucapnya.(vb/yul)

---