ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Dewi Yull Meriahkan Panggung Hiburan Pentupan Erau

July 12, 2011 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

TENGGARONG-vivaborneo.com, Pembagian Hadiah Pemenang Lomba & Hiburan Rakyat Dalam Rangka Penutupan Erau Tepong Tawar Di Tanah Kutai Tahun 2011 di meriahkan oleh penyanyi ibu kota Dewi Yoel pada Minggu (10/7) lalu. Dewi Yull juga sempat berduet dengan Wakil Bupati HM Ghufron Yusuf dan Sekretaris Daerah(Sekda) Kukar H AR Hariyanto Bahroel.  Salah satu lagu berJudul Ketika pertama ku jumpa denganmu menjadi lagu pamungkas Hiburan Rakyat Dalam Rangka Penutupan Erau Tepong Tawar Di Tanah Kutai Tahun 2011.

Dewi Yull berduat dengan Wakil Bupati Kukar HM Ghifron

Dewi Yull berduat dengan Wakil Bupati Kukar HM Ghifron

Dalam sambutannya Ghufron yang mewakili Bupati Kukar mengatakan Erau bukan hanya penting bagi Kukar tapi juga bagi Kaltim dan Indonesia, karena adat istiadat merupakan jati diri bangsa yang perlu terus dilestarikan. Pelestarian adat merupakan usaha pengembangan pariwisata sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi daerah. Maka potensi wisata harus dimaksimalkan demi peningkatan pendapatan asli daerah. Erau yang merupakan agenda tahunan pariwisata nasional.

ERAU sebagai upacara adat Kutai dalam usaha pelestarian budaya dari Pemda Kabupaten Kutai, atas petunjuk Sultan Kutai Kartanegara yang terakhir, Sultan A.M. Parikesit, maka Erau dapat dilaksanakan Pemda Kutai dengan kewajiban untuk mengerjakan beberapa upacara adat tertentu, serta beberapa kegiatan yang diperbolehkan seperti upacara adat lain dari suku Dayak, kesenian dan olahraga/ketangkasan.

Selain itu Erau Tepong Tawar di Tanah Kutai 2011 hampir sama dengan sebelumnya, yaitu memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dan Pemkab sebatas memfasilitasi pada segmen yang tidak mampu dilakukan warga Kukar. Pelaksanaan Erau 2011 merupakan bentuk penghargaan bagi masyarakat Kukar yang telah mendukung kelancaran pembangunan daerah ini. Sekaligus sebagai wujud nyata pemerintah melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada dan berkembang di dalam masyarakat wilayah dan di tanah historikal Kutai.

Pesta adat seni budaya Erau yang berlangsung dari tanggal 3 Juli sampai tanggal 10 Juli 2011 dilakukan  bermacam kegiatan antara lain pagelaran upaca adat Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pentas seni, olahraga tradisional, pameran pembangunan, dan pasar rakyat.

“ Gelaran lomba memeriahkan pesta adat Erau merupakan kegiatan kegiatan tradisional yang berasal dari nenek moyang yang wajib untuk dilestarikan Seperti Lomba Perahu Naga dan Perahu Ketinting di Sungai Mahakam, olahraga Tradisional lainnya (seperti lomba behempas bantal, kelom panjang, hadang, begasing, belogo, enggrang, menyumpit, dagongan, behempas rotan), Lomba Bemamai/Ngomel, Lomba Tarsul, Tari Jepen, hingga lomba masak. Hal ini bertujuan untuk menjalin silahturahmi dan persatuan diantara peserta, selain untuk untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya kita”ujarnya

Para peserta lomba dapat bertanding secara jujur, dengan menjunjung tinggi sportifitas, kalah menang adalah sesuatu hal yang biasa, dan selalu terjadi dalam setiap pertandingan dan perlombaan. Yang tidak kalah penting adalah hasil tersebut akan menunjang program ekonomi kerakyatan sebagaimana tertuang dalam program pembangunan Kukar, Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja). Pelaksanaan Erau Tempong Tawar di Tanah Kutai yang dapat berlangsung dengan tertib, aman dan mencapai sasaran yang diinginkan. Sasarannya antara lain semakin terlestarikannya adat dan budaya di tanah Kutai.

Adat tradisi dan budaya warga Kutai yang diajarkan leluhur sangat baik dan masih relevan untuk anak cucu dan generasi Kutai. Seperti tentang perilaku dan sopan santun orang muda Kutai sekarang itu lebih condong  mengadopsi kebiasaan dan tradisi orang luar. Peran masyarakat bersama pihak swasta lebih menonjol. Pemkab hanya memfasilitasi pada segmen-segmen yang dianggap penting bagi upaya mendukung kelancaran pelaksanaan erau. Kegiatan budaya dalam bentuk festival seni merupakan wadah untuk mengekspresikan kekayaan budaya Kukar. Semakin sering festival budaya diselenggarakan, maka keharmonisan sosial makin mudah tercipta. Karena saat semua pihak lebur dalam kegiatan budaya, semangat persaudaraan dan persahabatan begitu mengemuka dan terjalin dengan mudahnya.

ia juga mengatakan Penyelenggaraan Erau oleh masyarakat Tenggarong tidak sekedar untuk melestarikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, akan tetapi juga untuk memperkenalkan potensi wisata Kutai Kartanegara. Erau merupakan wujud rasa syukur masyarakat Kutai Kartanegara dan pemerintah daerah dalam melakukan kegiatan pembangunan. Pelaksanaan Erau diharapkan dapat menjadi upaya positif untuk menjual dan memperkenalkan potensi wisata Kutai Kartanegara. Erau selalu dinanti-nanti oleh masyarakat Kutai Kartanegara setiap tahun, karena memang sudah masuk dalam kalender wisata nasional. Festival Erau ini merupakan sebuah peristiwa yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia. (vb/lina)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.