ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pemkab Paser Peduli Kesehatan Masyarakat

July 22, 2022 by  
Filed under Paser

Share this news

TANA PASER– Bentuk kepedulian Bupati Paser dr. Fahmi Fadli terhadap kesehatan masyarakat yaitu dengan program Pemerintah Kabupaten Paser meluncurkan Kampung Keluarga Berencana (KB), Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dan Pojok Edukasi Masyarakat (PESAT). Rabu (20/7/2022).

Diterangkan dr. Fahmi Fadli, Kampung KB merupakan re-konseptualisasi dari Kampung Keluarga Berencana. Perubahan tersebut dilakukan untuk mempertegas Kampung KB merupakan kampung pembangunan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.

“Sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Program Kampung Keluarga Berkualitas. Kami harap ini akan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan angka kesehatan di Kabupaten Paser,” ucap dr. Fahmi Fadli.

Disampaikan, dalam Inpres tersebut memberikan amanah kepada 13 Kementerian Lembaga, Pemerintah Daerah dan seluruh stake holder untuk melaksanakan dan mengambil langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk meningkatkan kualitas keluarga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas di setiap desa kelurahan.

“Segera lakukan upaya dan trobosan yang inovatif sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Sehingga dapat mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas di setiap desa kelurahan,” jelasnya.

Dikatakan, angka kematian ibu dan bayi masih sangat tinggi. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi sebanyak 22 bayi per 1.000 kelahiran hidup.

“Angka kematian ibu dan bayi, tentu akan mempengaruhi pengelolaan keluarga serta pola pengasuhan yang berdampak pada kualitas manusia juga tingginya prevalensi stunting anak balita,” ungkapnya.

Selanjutnya, berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi Stunting Kabupaten Paser sebesar 23,6% diatas rata-rata Provinsi Kalimantan Timur yaitu 22,8%. Untuk itu Bupati Paser menekankan Pemerintahan Kabupaten Paser harus dapat terus menurunkan prevalensi Stunting untuk mencapai target tahun 2022 sebesar 19,58%.

“Karena masih tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Paser maka beberapa upaya telah kita lakukan. Kemaren, selasa 19 Juli 2022 kita telah melaksanakan Rembuk Stunting yang dilaksanakan oleh Bappedalitbang, dan kegiatan yang dilaksanakan perangkat daerah lainnya,” ucapnya.

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas P2KBP3A Kabupaten Paser menyediakan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dan Pojok Edukasi Masyarakat (PESAT) di Kampung Keluarga Berkualitas.

“Program Dashat bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan lokal dalam rangka upaya penurunan stunting di tingkat desa,” ungkapnya.

 

Dijelaskan, Dashat menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat khususnya keluarga resiko stunting, mengolah dan mendistribusikan makanan bernutrisi seimbang, memberikan pengetahuan dan keterampilan memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai kearifan lokal, memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya lokal, dan mendorong munculnya kelompok usaha yang berkelanjutan.

“Intervensi terhadap keluarga resiko stunting melalui kegiatan DASHAT akan difokuskan pada kelompok sasaran prioritas utama yaitu baduta, balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Dashat mengedepankan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai bagian utama dengan pendekatan kewirausahaan sosial untuk memastikan DASHAT dioperasionalkan secara mandiri dan berkelanjutan,” terangnya.

Sementara itu, dibentuk pula Pojok Edukasi Masyarakat (PESAT). Dengan tujuan agar pemerintah dapat berkomunikasi, memberikan informasi dan edukasi gizi melalui media tertentu dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Selain itu juga memberikan pembinaan Rumah Data Kependudukan seperti pelatihan kepada Keluarga resiko stunting. Adapun fungsi Rumah Data Kependudukan (RDK) sebagai pusat data dan informasi, sebagai pusat intervensi permasalahan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga, serta sebagai pusat integrasi aktifitas Kampung KB.

“Semoga dengan hadirnya DASHAT, PESAT dan RDK di Kampung Keluarga Berkualitas dapat menjadi solusi dalam menurunkan angka stunting di seluruh wilayah Kabupaten Paser demi terwujudnya Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing sesuai dengan visi Kabupaten Paser. PASER MAS, Paser yang Maju, Adil dan Sejahtera,” pungkasnya. (yun/adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.