Anggota DPRD Kaltim Ingatkan Penyelesaian Jembatan Sungai Nibung Jangan Mangkrak

SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifah Syadiah, mengingatkan pentingnya percepatan penyelesaian Jembatan Sungai Nibung yang menghubungkan wilayah pesisir Kutai Timur dengan pusat pemerintahan di Samarinda. Ia menegaskan, mangkraknya proyek ini akan menunda perubahan besar yang diharapkan masyarakat pesisir selama bertahun-tahun.

“Ketika jembatan ini selesai, warga dari Tanjung Redeb, Kelai, dan kawasan pesisir lainnya tidak lagi harus menempuh perjalanan delapan jam. Akses menuju Samarinda akan menjadi jauh lebih cepat dan efisien,” jelas Syarifah, Jumat (8/8/2025).

Proyek strategis tersebut disebut sebagai pintu pembuka konektivitas darat dari pesisir menuju ibu kota provinsi, sekaligus fondasi penting bagi mobilitas warga, distribusi barang, serta kemudahan mengakses pelayanan dasar di daerah yang selama ini tergolong terisolasi.

Meski pembangunannya telah berjalan dalam beberapa tahap dan sebagian struktur berdiri, bagian inti jembatan masih belum terhubung. “Proyek ini tidak boleh dibiarkan terbengkalai. Bila tidak diselesaikan, selain membuang sumber daya dan anggaran, manfaat jangka panjangnya pun akan tertunda. Padahal masyarakat sangat menantikannya,” ujarnya tegas.

Syarifah juga menekankan pentingnya pembangunan jalan penghubung Kutai Timur–Berau yang menjadi satu kesatuan dengan proyek jembatan tersebut. Ia menyambut baik langkah Pemprov Kaltim yang memulai tahap awal konstruksi tahun ini.

“Gubernur telah menunjukkan komitmennya untuk membuka jalur darat menuju Berau. Kami di DPRD tentu akan terus mengawal agar keberlanjutan proyek ini terjamin dalam anggaran tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.

Kondisi medan yang berat membuat akses menuju lokasi proyek memerlukan kendaraan khusus seperti double gardan. Syarifah berencana melakukan peninjauan langsung guna memastikan progres di lapangan sesuai harapan.

Menurutnya, penyelesaian Jembatan Sungai Nibung tidak hanya berdampak pada sektor transportasi, tetapi juga memperlancar distribusi logistik, memudahkan akses pendidikan, serta meningkatkan pelayanan kesehatan di pesisir.

“Kita tidak sedang bicara tentang sebuah jembatan semata, tetapi tentang perubahan besar bagi masa depan wilayah-wilayah yang selama ini terpinggirkan. Konektivitas adalah syarat utama menuju pembangunan yang merata,” tutupnya. (yud/adv/dprd)

---