Telisik Sejarah Naskah Kuno, DPK Kaltim Bertolak ke Belanda

August 18, 2023 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

M Syafranuddin

SAMARINDA– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim berkomitmen mengumpulkan manuskrip dan naskah kuno yang memuat sejarah Benua Etam di berbagai daerah yang ada di Kaltim hingga luar Kaltim.

Hal tersebut dibenarkan Kepala DPK Kaltim Muhammad Syafranuddin. Pria yang akrab disapa Ivan tersebut menyebutkan langkah yang ditempuh adalah dengan berburu manuskrip, naskah kuno, dan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah Kaltim.

Selain benda, naskah-naskah yang berkaitan dengan perjuangan para pahlawan di Kaltim kedepannya akan dirancang diorama arsip Kaltim yang dapat  menjadi wisata edukasi dan rekreasi bagi masyarakat Kalimantan Timur.

Syafranuddin mengungkapkan, diorama tidak hanya menjadi rekreasi semata, namun, sebagai bentuk pemeliharaan sejarah yang  diharapkan akan terus dilestarikan oleh generasi selanjutnya.

“Sistem eksplorasi dan gagasan pembentukan diorama arsip akan membangkitkam semangat perjuangan bangsa khususnya kepada anak muda Benua Etam. DPK Kaltim sangat serius akan upaya pelestarian naskah kuno dan bukti sejarah lainnya yang sampai saat ini masih tersebar di beberapa lokasi tidak hanya di Kaltim tapi juga di luar negeri,” ucapnya, Jumat (18/8/2023).

Dalam upaya menelisik sejarah tersebut, perwakilan DPK Kaltim turut bertolak ke Negeri Kincir Angin julukan Belanda, bersama dengan tim Perpustakaan Nasional RI untuk menghimpun langsung 500 naskah kuno Kalimantan Timur yang tersebar di sana.

“Naskah kuno adalah aset bangsa yang perlu kita jaga dan pelihara keberadaannya. Karena, salah sedikit saja naskah kuno dapat lenyap, oleh karena itu untuk merawat bahkan menemukan informasi sejarah, naskah kuno berperan besar khususnya pada sejarah Kalimantan Timur,” pungkasnya.(Ad/adv dpk kaltim)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.