ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Berkah Salama Jaya Evaluasi Pasca Panen Perdana Penggemukan Sapi

September 12, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SENDAWAR – Lima kelompok ternak penggemukan sapi Berkah Salama Jaya (BSJ) tahap pertama telah melakukan panen perdana. Pasca panen ini, PT Berkah Salama Jaya melakukan evaluasi sehingga pada panen selanjutnya ada peningkatan dan perbaikan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Evaluasi juga dimaksudkan untuk menyusun pembentukan kelompok ternak yang baru dan mengusahakan bantuan permodalan dari pihak perbankan agar penggemukan ternak sapi tercapai di Kutai Barat (Kubar).

Direktur BSJ Suparlan menyampaikan, untuk penggemukan sapi tahap pertama ini permodalan bersumber dari Pertamina untuk lima kandang kelompok ternak. Selanjutnya akan menyusul untuk pengisian sapi kedua dari kandang yang sudah melaksanakan panen.

Dikatakan Suparlan, sebelum sapi kedua masuk, BSJ akan membenahi dulu kandang yang belum lengkap. Salah satunya yaitu pakan sapi dan tempatnya harus disiapkan. Selain itu, penanaman rumput harus dimaksimalkan.

“Hasil evaluasi pertama kelompok ternak masih kewalahan dalam hal menyiapkan pakan hijauan,” kata Suparlan, di Kantor BSJ Cabang Kubar, disamping Ponpes Assalam, Kelurahan Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok, Jumat (10/9/2021).

Menurut Suparlan, kendala pertama dalam penggemukan sapi adalah masalah pakan. Untuk sukses memanen sapi dalam waktu tiga bulan caranya adalah pakan sapi harus siap, terutama pakan hijauan.

“Kita tekankan pada semua kelompok penggemukan agar memperluas kebun rumput pakan sapinya dan juga harus menyiapkan pakan konsentratnya atau pakan tambahan, agar proses penggemukan berjalan sukses,”ungkapnya.

Suparlan menjelaskan, dari hasil evaluasi masih ada kendala seperti pakan konsentrat yang masih didatangkan dari pulau jawa beberapa waktu yang lalu.

“Alhamdulillah saat ini kami dari induk di Loajanan sudah produksi sendiri pakan konsentratnya,”tuturnya.

Diakui, saat ini yang masih menjadi kendala dari para peternak sapi ini adalah masalah permodalan. Karenanya PT BSJ telah melakukan MoU dengan bank BUMN maupun bank swata.

“Saat ini yang sudah MoU dengan Bank BRI dan Bank Bukopin. Sedangkan Pertamina memang sudah dari awal melakukan kerja sama,”ujarnya.

Suparlan berharap, untuk program tahap kedua ia berharap ada peningkatan dari hasil evaluasi program pertama, baik peningkatan berat badan, peningkatan lokasi rumput, dan juga peningkatan infrasturuktur kandang.

“Itu yang harus dibenahi bersama,”tutup Suparlan.

Sementara itu Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Sapriasyah yang hadir dalam rapat tersebut menyampaikan, dengan adanya BSJ di Kubar yang bergerak dalam penggemukan sapi, dua kabupaten Kubar maupun Mahakam Ulu (Mahulu) untuk kebutuhan daging sapi di tahun 2021 tercukupi.

Untuk masalah harga daging di Kubar yang dipasarkan oleh pedagang berkisar Rp125 ribu hingga Rp150 ribu.

“Tahun ini pemerintah merasa tenang karena masalah daging sudah terpenuhi,”kata Sapriansyah.

Ia menjelaskan, karena pencetus awal penggemukan sapi ini di Kubar, maka porsinya harus paling besar khusus Kabupaten Kutai Barat, setelah kubar terpenuhi baru ke kabupaten lain dikembangkan.

Sapriansyah menyarankan kepada Dirut BSJ agar menyiapkan sapi untuk pembibitannya, sehingga keberlangsungan penggemukan sapi tidak harus mendatangkan dari luar daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya atas nama pribadi dan juga pemerintah Kubar sangat berterima kasih dan mengapresiasi atas kerja keras pak Suparlan hingga berhasil seperti sekarang ini,”katanya.

Saat ini, telah ada 17 kelompok yang sudah tergabung dengan Koperasi Berkah Salama Jaya maupun PT. Berkah Salama Jaya. Sebanyak lima kandang sudah berdiri dan sudah melakukan penggemukan tahap pertama. Sedangkan sebanyak dua belas kelompok masih proses untuk permodalannya dan diharapkan dalam waktu dekat bisa terealisasi. (Arifin)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.