Melihat Pembuat Gula Merah
September 22, 2009 by admin
Filed under Serba-Serbi
ANDA pastinya sangat mengenal Gula Merah atau bisa disebut juga dengan Gula Jawa, yang biasanya digunakan salah satu bahan pemanis aneka kue dan jajanan lainnya. Terlebih saat bulan Ramadan ini, kebutuhan pasar akan Gula Merah makin meningkat.

Burhan (kanan) sedang menuang air nira yang sudah mengental siap menjadi gula merah kedalam cetakan
Burhan, salah satu pembuat Gula Merah yang tinggal di RT 23 Jl Datarawa Seberang Kecamatan Loa Kulu mengaku pendapatannya naik. Sebelum bulan puasa biasanya pemuda 23 tahun itu mendapat hasil 80 sampai 90 ribu perhari.
“Bulan puasa ini saya bisa dapat Rp 100 ribu lebih per hari,” ujar Burhan saat ditemui sedang sibuk menuang gula merah yang masih kental kedalam cetakan disamping rumahnya.
Pasalnya, menurut pemuda berambut keriting pendek itu sebelum Ramadan gula merahnya terjual Rp 5 ribu perbuah atau tangkup gula berbentuk kerucut, tapi saat Bulan Suci ini harganya naik menjadi Rp 6 ribu sampai Rp 6500 perbuahnya.
Perhari Burhan mampu mengolah 18 buah gula merah, dan setiap pagi dijualnya di pasar Loa Kulu. Sampai dipasar itu tak perlu lama menjajakannya, biasanya gula merahnya langsung habis diborong pemilik warung untuk dijual lagi.
“Alhamdulillah uangnya untuk bantu-bantu mencukupi kebutuhan orang tua saya sehari-hari, dan di simpan untuk persiapan Lebaran,”ujar pemuda yang kesehariannya juga berprofesi sebagai petani Padi dan Kopi itu.
Dijelaskannya bahwa bahan baku gula merah adalah air nira dari pohon aren yang memang banyak tumbuh disekitar rumahnya. Dua kali sehari Setiap pukul 06.00 wita dan 17.00 wita, Burhan menurunkan kaleng-kaleng dari penampung nira dari pohon aren. Lalu dibawa kepondok khusus untuk merebus air nira tersebut hingga mengental, lalu dituangkan kedalam cetakan yang terbuat dari balok kayu berlubang. (hmp03)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...