Rumah Pintar Astra Gelar Lomba Permainan Tradisional Anak

SENDAWAR – Sekolah Pintar Astra yang didirikan PT Pama, di kampung binaan Dilangputi, Kecamatan Bentian Besar, Kutai Barat (Kubar) menggelar lomba permainan tradisional anak. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 25 PT Pama yang jatuh pada tanggal 27 September.

Sekolah rumah pintar Astra ini didirikan dengan tujuan agar anak – anak yang tinggal di daerah pedalaman bisa setara pelajarannya dengan anak yang ada dikota besar.

Muspika Kecamatan Bentian Besar, yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Asen saat membuka acara mengatakan kegiatan semacam ini sangat positif sekaligus dapat membuat anak-anak tidak menghilangkan budaya tradisionalnya.

“Kami sangat apresiasi sekali terhadap PT Pama, yang selalu memberikan support terhadap pendidikan anak-anak yang ada di daerah pedalaman ini,” kata Asen.

Dikatakan Asen, mengingatkan anak-anak terhadap budaya daerah ini sangat penting sekali, agar budaya daerah tidak hilang dari diri pribadi mereka di kampung. Harapannya, budaya daerah ini tidak hilang begitu saja dari ingatan anak- anak, karena lomba permainan anak tradional ini adalah bentuk dari ciri khas masyarakat pedalaman.

“Meskipun mereka nanti sekolah jauh keluar kota, akan tetapi budaya didaerah mereka tidak dilupakan,” kata Asen.

Sementara itu Kapolsek Bentian Besar, AKP. Loren mengapresiasi kepedulian PT Pama terhadap dunia pendidikan. Kegiatan ini sangat membantu sekali bagi sekolah yang ada di Bentian dalam meningkatkan sumber daya manusia pendidikan.

Projeck Manager PT Pama, Toha Rusdianta, melalui Corporate Social Renponsibility (CSR) nya, Ignatius Rinaldi Sitompul mengatakan melalui permainan tradisional anak kali perusahaanya mencoba melestarikan budaya lokal.

Dikatakan Rinaldi, puncak acaranya akan diselenggarakan di Jakarta. Sementara di daerah yang memiliki job site memperlombakan permainan tradisional anak. Di Kubar diadakan di Kecamatan Bentian Besar, tepatnya di sekolah – sekolah binaan pama seperti Rumah Pintar Astra.

“ Permainan yang diperlombakan ada empat permainan yaitu, permainan belogo, begasing, gobak sodor atau main asin serta kasti,” ujar Rinaldi.

Dengan harapan, anak – anak lebih mengenal budaya permainannya sendiri yang ada di kampung halaman dan tetap dipermainkan di sekolah masing – masing, sebagai bentuk permainan ekstra kurikuler. Permainan tradisional tidak kalah bagusnya dengan permainan anak jaman moderen sekarang ini, seperti game on line dan sebagainya.

“ Untuk permainan lomba anak tradisional ini melibatkan, anak SD, SMP dan SMA, baik laki-laki maupun perempuannya,” katanya. (arf)

---