ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Digital Pariwisata menjadi Trend Saat Pandemi

October 2, 2020 by  
Filed under Wisata

Share this news

Vivaborneo.com, Samarinda – Saat pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia, ternyata trend digital pariwisata mulai menarik perhatian masyarakat yang haus untuk liburan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, MPP mengatakan di saat pandemic Covid-19 dimana semua orang dilarang untuk keluar rumah untuk liburan, ternyata tren digital pariwisata dapat diakses dari rumah untuk melihat obyek-obyek pariwisata secara daring (online).

“Ini mulai menjadi trend, bagaimana digital pariwisata dapat menggantikan keinginan orang untuk berlibur dengan cara mengakses langsung obyek wisata yang diinginkan secara virtual. Banyak usaha pariwisata yang muncul justru memanfaatkan saat pandemi ini,” ujarnya saat Diskusi  pada Senin (21/9/2020).

Dengan digital pariwisata, karena berbagai obyek wisata dan aspek-aspek lainnya dapat dikenal. Jika sebelumnya wisatawan cenderung langsung pergi ke obyek wisata, kini mereka dapat melihat secara detail apa saja fasilitas, layanan dan aspek pendukung lainnya dengan lebih rinci.

Terkait dengan “new normal” di sektor pariwisata, dijelaskan Sri Wahyuni terjadi perubahan prilaku wisatawan. Dicontohkannya,  di saat pariwisata mulai diperbolehkan untuk dibuka kembali sejak darurat Covid-19 pada Maret 2020, kini obyek wisata menjalankan sejumlah aturan protokol kesehatan yang ketat, agar dapat beroperasi dengan aman dan sesuai dengan ketentuan pemerintah.

“Disini kita mengetahui jika perilaku wisatawan juga berubah. Selama masa pandemi ini wisatawan lebih cenderung memilih wisata alam. Begitupun dengan jumlahnya, jika sebelumnya lebih populer wisatawan yang berkelompok, kini lebih pada grup-grup kecil karena tuntutan untuk menjaga jarak dan tidak berkerumun,” ujarnya.

Ditambahkan Sri Wahyuni, digital pariwisata ini sudah dikenal sebelum saat pandemi, namun keberadaannya lebih banyak digunakan disaat pandemi dimana kebijakan pemerintah untuk lebih banyak berdiam di rumah dan beraktivitas dari rumah.

Digital pariwisata menjadi primer dan primadona di saat pandemi, karena konektivitas antara pengalaman berwisata masih dapat dibangun antara daya tarik wisata dengan wisatawan. Meskipun, wisatawan ini belum sempat berkunjung ke obyek wisata yang nyata.(VB/Yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.