ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

DPRD Kabupaten Magetan Belajar Peningkatan PAD dan Penanganan Stunting

October 30, 2019 by  
Filed under Balikpapan

Share this news

Balikpapan – Sebanyak 13 orang anggota DPRD Kabupaten Magetan, Jawa Timur melakukan kunjungan kerja ke kantor DPRD Balikpapan, Rabu (30/10/2019).

Kunjungan kerja yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kabupatan Magetan, Nurwahid diterima oleh Sekretaris DPRD Balikpapan Abdul Aziz, Kabag Persidangan, Risalah Hukum dan Dokumentasi DPRD Balikpapan Asgem didampingi Kepala DKK Balikpapan dr Andi Sri Juliarty dan Kepala Dinas PPDRD Balikpapan Haemusri.

”Kunjungan kami kemari mau menanyakan lebih jauh soal penanganan kasus stunting, karena di daerah kita banyak sekali dan juga persoalan PAD Balikpapan,” ujar Nurwahid.

Kabupatan Magetan memiliki 677 km persegi dengan jumlah kecamatan 12 dan 235 desa. ”PAD kami hanya 200 juta dan APBD Kabupaten Magelang hampir 2 triliun,” jelasnya.

Diakui wilayah Magetan banyak terdapat wisata pantai dan perhotelan, hanya saja perolehan pajak dan retribusi belum maksimal.

“Kota Balikpapan luar biasa perhotelan. Upaya seperti apa disini agar pendapatan pajak hotel bisa meningkat. Kami berupaya putar otak berharap PAD 2020 bisa naik,” ujarnya.

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pendapatan Pajak dan Retribusi daerah Balikpapan Haemusri mengatakan pihaknya melakukan Penguatan infrastruktur jaringan dalam perolehan pajak daerah.

“Jadi tidak berhubungan dengan orang perorangan.  Pembuatan infrastruktur jaringan pajak ini dapat dukungan kota dprd.Infrastruktur pengaruh akselerasi pencapaian pajak,” jelasnya.

Selain itu dilakukan sistem terintegrasi melalui data wajib pajak melalui dta NIK. “Semua wajib pajak terintegrasi melalui data NIK,” tambahnya.

Kesempatan yang sama Kepala DKK Balikpapan dr Andi Sri Juliarty memaparkan soal stunting. “Setiap  Jumat seluruh sekolah untuk anak putri diberikan minum tablet tambah darah,” ujarnya.

Kebijakan ini dituangkan dalam SK Wali  Kota nomor 188 45-318/2019 tentang pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri.

Program lainnya yang dilakukan yakni  intervensi gizi spesifik dimulai dari 1000 HPK seperti bagi ibu hamil diberikan suplemen besi folat, ANC berkualitas, PMT pada ibu hamil kurang energi kalori, penanganan kecacingan, suplemen kalsium, pemberian kelambu, pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria.

“Sedang ibu hamil dilakukan promosi menyusui,  komunikasi perubahan perilaku untuk memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI, untuk bayi diberikan zinc untuk managemen diare, suplemen vitamin A, pemberian garam iodium, penatalaksanaan kasus gizi buruk, pemberian obat cacing, pemberian kelambu,” jelasnya. (an)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.