Pasca PON XX Papua, Pemerintah Antisipasi Penyebaran Kasus COVID-19
October 17, 2021 by admin
Filed under Serba-Serbi
Jakarta – Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di provinsi Papua telah berakhir dengan ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden Makruf Amin Sabtu (15/10/2021) di Stadion Lucas Enembe Jaya Pura. Perhelatan terbesar olahraga nasional pun berakhir, namun disaat pandemi Covid-19 ini, PON XX Papua ternyata menyisakan masalah yakni adanya penularan Covid-19 kepada 83 orang atlet maupun official kontingen.
Agar penyebaran Covid-19 yang terjadi di papua tidak menyebar ke bagian Indonesia lainnya Pemerintah menerapkan mekanisme penanganan kasus COVID-19 pasca PON XX secara komprehensif yang meliputi keberangkatan dari Papua hingga kedatangan di daerah tujuan masing-masing.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam siaran pers nya (13/10/2021) menerangkan, PON XX merupakan contoh pengelolaan perhelatan besar di masa pandemi COVID-19. “Pemerintah tidak hanya mempersiapkan pra dan proses pelaksanaannya, namun juga mempersiapkan mekanisme penanganan kasus COVID-19 pasca PON XX,” ujar Johnny.
Terkait 83 orang terkonfirmasi positif COVID-19 per 11 Oktober 2021, menurut Menkominfo, hal ini merupakan bukti upaya skrining berjalan dengan baik. Terhadap mereka yang positif juga dilakukan karantina terpusat dan pelacakan penyebaran.
Ia mengatakan pemerintah memastikan hal itu dengan menerapkan mekanisme kepulangan peserta PON dengan aman. Mekanisme ini meliputi monitoring COVID-19 oleh Kemenkes dan Kemenhub hingga H+5. Peserta PON juga akan melalui tes RT-PCR sebelum keberangkatan dari Papua dan saat tiba di daerah tujuan.
Adapun, peserta PON yang positif COVID-19 akan melalui proses karantina terpusat selama 5 hari dan kembali menjalani tes RT-PCR pada hari ke-4 karantina,” ujarnya.
Seluruh hasil evaluasi penyelenggaraan PON XX akan menjadi catatan penting untuk perbaikan di perhelatan besar selanjutnya. Menkominfo Johnny pun mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap para atlet yang terkonfirmasi positif, risiko penularan tertinggi terdapat di penginapan dan tempat akomodasi makan dan minum. Risiko Penukaran tinggi juga terjadi saat kontak fisik dalam pertandingan, dan kontak erat di area pertandingan.
Pemerintah menetapkan beberapa hal untuk menjadi Pembelajaran atas protokol kesehatan pada perhelatan besar selanjutnya. Pertama, Satgas COVID-19 masing-masing acara perlu diberikan wewenang yang cukup untuk menerapkan protokol kesehatan. Kedua, asrama yang digunakan harus mengakomodasi jaga jarak aman antar peserta. Ketiga adalah rutin random tes PCR untuk atlet di masa pertandingan dan Keempat ruang isolasi harus siap. (kom/hel)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...