ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pengabdian Desa melalui Training Manajemen untuk Daya Tarik Wisata

November 16, 2022 by  
Filed under Lingkungan Hidup

Share this news

Vivaborneo.com,  KUKAR — Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tata kelola potensi dan daya tarik wisata yang ada di Kawasan Bukit Mahoni. Rencananya kawasan bukit mahoni akan dikembangkan menjadi salah destinasi wisata campuran alam dan buatan yang berada di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Daya tarik wisata yang diunggulkan yaitu hamparan kebun pohon Mahoni yang berjajar rapi, taman bunga pergola, madu kelulut, kebun buah belimbing dan jambu kristal, serta beberapa wisata buatan seperti kolam renang anak-anak, spot foto selfie, gazebo, dan wisata kuliner tradisional.

Melalui kegiatan ini diharapkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Mentari Bangun Rejo (MBR) memiliki kemampuan untuk menginventarisir potensi-potensi wisata di Kawasan Bukit Mahoni serta kawasan lain di Desa Bangun Rejo.

Kegiatan pengabdian desa ini dipimpin oleh Tauhid Hira,  perwakilan dosen Prodi D3 Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) dengan anggota Eman Sukmana perwakilan dosen D4 Usaha Perjalanan Wisata Polnes.

Selain itu turut dibantu  tiga orang mahasiswa yang membantu memfasilitasi anggota Pokdarwis MBR untuk menerima materi tentang tata kelola daya tarik wisata di Kawasan Bukit Mahoni.

“Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian ini terdiri dari anggota Pokdarwis MBR dan beberapa pemuda serta masyarakat Desa Bangun Rejo yang sedang melakukan kerja bakti di kawasan taman bunga pergola,” jelas Tauhid Hira.

Dipilihnya Desa Bangun Rejo yang diwakili oleh Pokdarwis MBR memiliki inisiatif yang tinggi untuk mengembangkan Kawasan Bukit Mahoni menjadi destinasi wisata.

Inisiatif tersebut dilakukan melalui penjaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan di Samarinda, seperti Polnes dan Unmul. Sebelumnya dan sampai saat ini Unmul masih aktif mendampingi Bangun Rejo dalam pengembangan produksi madu Kelulut.

Sedangkan Polnes diberikan arahan untuk membantu dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Bukit Mahoni. Setelah dilakukan survey secara langsung di lokasi, tim dosen Jurusan Pariwisata Polnes melihat adanya potensi wisata yang dapat dikembangkan di Bangun Rejo khususnya di Kawasan Bukit Mahoni.

Kemudian langkah-langkah persiapan sampai pelaksanaan pengabdian desa mulai dirancang dan terlaksana pada hari Sabtu tanggal 12 November 2022. Sehingga, dapat memudahkan akademisi dalam merancang dan memperbaharui masterplan Kawasan Wisata Bukit Mahoni.

Manajemen yang didiskusikan bersama anggota Pokdarwis MBR berkaitan erat dengan fungsi utama manajemen, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling.

“Saat ini, kesiapan Desa Bangun Rejo, khususnya Pokdarwis MBR dan Kelompok Madu Kelulut telah menyatakan kesiapannya menuju launching Kawasan Wisata Bukit Mahoni sebesar 70 persen,” jelas Tauhid Hira.

Sementara itu, Perwakilan Pokdarwis MBR dihadiri oleh Roesmanto selaku Wakil Ketua, Dainu F selaku sekretaris, dan Sujianto selaku anggota.

Menurut Dainu, rencana launching Kawasan Wisata Bukit Mahoni yang semula dijadwalkan bulan Desember tahun ini, mundur ke awal Januari karena ada beberapa fasilitas yang belum selesai dan diminta oleh Pemdes Bangun Rejo untuk segera diselesaikan.

Namun Dainu menyatakan bahwa Pokdarwis MBR, Kelompok Madu Kelulut, dan segenap Pemdes Bangun Rejo siap untuk melakukan rapat besar semua stakeholder yang berkaitan untuk meminta saran dan masukan sebelum Kawasan Wisata Bukit Mahoni diluncurkan.

“Oleh karena itu, Dainu menyatakan bahwa kegiatan pengabdian seperti ini sangat berguna bagi dirinya dan Pokdarwis MBR dalam mengembangkan kemampuan tata kelola daya tarik wisata Bukit Mahoni,” ucap Sekretaris Pokdarwis MBR ini.(vb/adv)

 

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.