ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Setiap Orang Makan Ikan 61 Kg

November 30, 2020 by  
Filed under Berau

Share this news

TEMBUS TARGET: Konsumsi ikan di Berau melebihi target nasional.

TANJUNG REDEB – Setiap orang di Berau, rata-rata makan ikan sebanyak 61 kilogram per tahun. Data itu membuktikan, bahwa tingkat konsumsi ikan warga Berau sangat tinggi, melebihi target nasional.

Kepala Dinas Perikanan Berau Tentram Rahayu mengatakan, untuk tingkat provinsi, angka konsumsi ikan ditarget 52 kilogram per kapita per tahun. Sementara target nasional mencapai 55,95 kilogram per kapita per tahun. “Konsumsi ikan di Berau sudah melebihi target nasional,” sebutnya (28/11).

Dijelaskan, produksi perikanan Berau 2019 sebesar 24.414,66 ton dengan jumlah penduduk 232.189 jiwa. Untuk pemasaran ke luar Berau 7.748,5 ton. Potensi sumber daya ikan di Berau diperkirakan berjumlah 104.915 ton per tahun.

“Hasil tangkapan didominasi ikan tangkap di laut yakni 35.000 ton per tahun,” bebernya.

Dijelaskan, budidaya perikanan laut, masih fokus di Kecamatan Maratua, Pulau Derawan, dan wilayah pesisir selatan Berau. Sementara beberapa kecamatan mengembangkan budidaya tambak. Seperti Kampung Pegat Batumbuk dan Kampung Kasai di Kecamatan Pulau Derawan. Selain itu, Kampung Suaran di Kecamatan Sambaliung, hingga Kampung Tabalar Muara di Kecamatan Tabalar.

Hasil perikanan dari perairan umum mencapai 8.950 ton per tahun. Sedangkan produksi ikan budidaya tambak 31.275 ton per tahun, budidaya air laut 28.620 ton per tahun, dan budidaya air tawar 1.070 ton per tahun.

“Kami terus berupaya meningkatkan angka konsumsi ikan. Target ini berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan para nelayan. Dengan tingginya konsumsi ikan, diharapkan hasil produksi dan tangkapan semakin banyak, sehingga bisa meningkatkan perekonomian nelayan,” harapnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya dengan pemberdayaan nelayan. Dinas Perikanan pun meluncurkan Sistem Kemitraan Pelaku Utama Perikanan (SI PURI). Ini merupakan program jangka panjang hingga 2023 mendatang.

“Ada proses alih keterampilan manajemen dan teknis, pemasaran, permodalan, jaminan sosial ketenagakerjaan, dan sumber daya manusia. Selain itu teknologi sesuai pola kemitraan, tata niaga rantai pasok yang berkeadilan, serta pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, dan program lingkungan,” urainya. (vb1)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.