ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Warga Kecamatan Damai Lakukan Ritual Tuhing Makatn Nyahuq

November 12, 2020 by  
Filed under Daerah

Share this news

Warga Kecamatan Damai mekukan ritual adat Tuhing Makanyaho

SENDAWAR – Menjelang selesainya pembangunan Jematan Damai, warga Kecamatan Damai melakukan ritual adat Tuhing Makatn Nyahuq (Nyahuq atau Firasat). Ritual dilakukan ketika akan melakukan atau menggunakan sesuatu hal yang baru dan layak digunakan untuk seluruh masyarakat.

Ritual Tuhing Makatn Nyahuq untuk menggunakan jembatan yang baru selesai dibangun dimaksudkan agar warga atau perusahaan kelapa sawit yang akan melintas menggunakan jembatan selamat sampai tujuan.

Kepala Adat Besar Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Manar Dimansyah Gamas menyampaikan, ritual Adat Tuhing Makanyaho artinya bagi suku adat dayak benuaq yaitu melakukan hal yang baru, seperti mau menggunakan jembatan baru, rumah baru dan lain sebagainya yang tergolong baru.

Ia menjelaskan, dalam hukum adat Dayak Benuaq, apabila ritual tuhing ini sudah dilakukan maka akan ada larangan untuk melakukan kegiatan atau aktivitas ditempat tersebut selama kurang lebih empat hari empat malam.

“Kalau ritual tuhing ini sudah selesai dilaksanakan kita semua tidak boleh melakukan aktivitas apapun di tempat itu,”ujarnya saat ditemui disela-sela acara ritual Tuhing Makatn Nyahuq, Selasa (10/11/2020).

Dia menuturkan, apabila ada warga atau siapapun yang melakukan aktivitas di tempat tersebut selama larangan tuhing belum selesai akan dikenakan denda secara adat. Ini sudah ketentuan turun temurun dari nenek moyang suku adat Dayak Benuq.

“Dalam adat Dayak Benuaq ritual Tuhing Makatn Nyahuq ini sama dengan halnya orang muslim melakukan syukuran,” tandasnya.

Warga Kecamatan Damai sangat bersyukur dengan terbangunnya jembatan yang telah lama diidamkan. Warga sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah mewujudkan impian masyarakat Kecamatan Damai. Meskipun pemerintah dalam kesulitan menghadapi covid 19, akan tetapi tetap bisa mewujudkan impian masyarakat walaupun melalui pihak ketiga.

“Kita sebagai warga Kecamatan Damai sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah berupaya mewujudkan impian warganya,”ujarnya.

Walaupun jembatan ini dibangun oleh pihak ketiga seperti perusahaan kelapa sawit PT.Keruing, akan tetapi peran pemerintah dalam hal ini sangat luar biasa. Kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga sangat harmonis, sehingga jembatan terbangun.

“Kami atas nama warga kecamatan damai mengucapkan terima kasih kepada PT. Keruing yang sudah membangun jembatan ini,”ungkapnya.

Camat Damai Fransisko menyampaikan, ritual adat seperti ini adalah ritual adat yang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat suku adat dayak benuaq, ketika mau menggunakan fasilitas baru selalu dilkukan ritual semacam ini, untuk memohon perlindungan kepada yang maha kuasa.

“Kami sebagai aparat pemerintah dan sebagai pemangku wilayah mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan PT.keruing maupun warga dan pihak terkait lainya dengan selesainya acara adat ini jembatan sudah bisa digunakan,”ungkapnya.

Ia menuturkan, dengan terbangunnya jembatan dan sudah bisa dipergunakan sangat membantu masyarakat Kecamatan Damai yang ada di seberang khususnya dan masyarakat Kubar pada umumya, serta perusahaan PT. Keruing.

Sementara itu pimpinan PT. Keruing, Lewi Roby saat ditemui usai acara mengatakan, pihak perusahaan sangat menjunjung tinggi adat istiadat warga Kecamatan Damai. Apapun yang akan dilakukan oleh masyarakat terkait adat intinya perusahaan tetap mendukung.

“Kami dulu pertama kali membuka kebun di sini juga melalui ritual adat seperti ini,”katanya.

Lanjutnya, apapun kegiatan masyarakat mengenai aturan adat perusahaan akan selalu mendukung. Kegiatan ritual seperti ini sudah sering dilakukan mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan jembatan ini.

Dia menuturkan, dengan selesainya ritual tuhing ini jembatan akan segera bisa digunakan. Semua aktivitas warga yang ada di seberang akan lancar. Begitu juga dengan perusahaan, produksi minyak kelapa sawitpun akan lancar melewati jembatan. (arf).


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.