Yayasan Bersedia Buka Fasilitas Sekolah SMA 10

Samarinda-vivaborneo.com, Perselisihan yang terjadi di SMA Negeri 10 atau SMA Plus Samarinda berakhir Selasa. Melalui perundingan yang dipimpin langsung Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, pihak Yayasan Melati bersedia membuka kembali sejumlah fasilitas sekolah yang sebelumnya sempat ditutup. Kesepakatan dicapai selambat-lambatnya Kamis (18/11) aktifitas  sekolah sudah akan kembali normal.Sebelumnya, pihak Yayasan Melati terpaksa harus menutup sejumlah fasilitas sekolah seperti 4 ruang kelas belajar (RKB), auditorium dan ruang berkesenian. Alasan penutupan karena alasan efisiensi menyusul belum dibayarnya sejumlah kewajiban kepada yayasan oleh pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim.

“Kewajiban segera diselesaikan, selambatnya Kamis (18/11) ini. Setelah itu, semua fasilitas sekolah akan dibuka kembali. Ini antaralain kesepakatan yang berhasil kita capai hari ini,” kata Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak usai memimpin perundingan di ruang rapat Tepian II Kantor Gubernur.

Kewajiban yang akan dibayar untuk tahap pertama oleh Disdik Kaltim berjumlah Rp1,7 miliar. Pembayaran tersebut untuk uang asrama, uang her dan regestrasi dan uang pangkal para siswa yang mendapat program beasiswa dari provinsi untuk 2010. Sedangkan pembayaran tahap kedua disepakati selambatnya 2 bulan setelah pertemuan hari ini dengan jumlah tunggakan Rp1,4 miliar. Tunggakan tersebut merupakan tunggakan  para siswa yang lulus dari SMA Negeri 10 Samarinda dan sebelumnya bukan menjadi tanggungjawab  Kepala Disdik Kaltim H Musyahrim.

“Kita akan lakukan pengecekan dan mengupayakan penyelesaiannya ke komite sekolah dan ke masing-masing siswa,” kata Musyahrim.

Selain kesepakatan terkait nilai tunggakan dan penyegelan, dua kesepakatan lain yang dicapai adalah soal aset SMA 10 dan Yayasan Melati akan dibicarakan dalam forum yang lain dengan melibatkan tim terpadu bentukan provinsi menghadirkan pembina, pengawas dan pengurus yayasan. Kesepakatan lain adalah Pemprov melalui Diknas akan memfasilitasi pertemuan antara yayasan, komite sekolah dan kepala sekolah agar tercipta kondisi yang lebih harmonis.

Pertemuan dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Melati H Rusli dan beberapa pengurus, pembina dan pengawas yayasan. Sementara dari jajaran Pemprov Kaltim mendampingi gubernur, Wagub H Farid Wadjdy, Sekprov Irianto Lambrie dan Kepala Disdik Kaltim, H Musyahrim. (vb/sam)

---