ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

3 Atlet Kutim Estafet Bawa Obor Api Abadi

December 3, 2018 by  
Filed under Olahraga Lain

Share this news

SANGATTA-Tiga atlet berprestasi perwakilan tuan rumah Kutai Timur (Kutim) yakni Rizki Hafidz (atlet anggar), Nur Fajerah (tarung derajat), dan Marthen Mardhan (atlet wushu) dipercaya membawa obor abadi secara estafet kemudian disulut ke kaldron sebagai tanda dimulainya gelaran Porprov VI/Kaltim 2018 di arena Stadion Utama Kudungga, Pukul 21.00 Wita, Minggu (2/12/2018).

BANGGA: Ketiga atlet Kutim didaulat membawa api obor abadi ke venue kaldron disusul gegap gempita gemerlap kembang api. (Foto: Irfan)

Ketiga atlet tersebut langsung melangkahkan kaki mulai dari start di pagar stadion hingga ke kaldron berjarak 150 meter di sisi pangggung utama. Api obor pun langsung menyala disusul ledakan kembang api secara bergantian menambah semarak Opening Ceremony Poprov VI yang diklaim terbesar mengalahkan Porprov edisi-edisi sebelumnya.

Untuk diketahui prestasi ketiga atlet Kutim ini tidak sembarangan berdasarkan catatan prestasi si atlet itu tersendiri. Ketua Kontingen Kutim Kasmidi Bulang mengatakan 3 atlet perwakilan ini diseleksi sudah berdasarkan catatan torehan prestasi dalam mengharumkan olahraga Kutim.

“Atlet Anggar Rizku Hadidz pernah mengikuti Sea Games 2011 dan 2015 serta PON Riau 2012, torehan medalinya perak dan perunggu beregu. Atlet Tarung Derajat Nur Fajerah mengikuti tiga edisi PON dari 2008 Kaltim, 2012 Riau, dan 2016 Jabar, catatan medali merengkuh 2 emas dan 1 perunggu. Terakhir, atlet wushu Marthen Mardhan pernah mengikuti Kejuaraan Islamic Solidarity Games 2013 di Palembang, dan PON 2012 di Riau dengan rengkuhan medali 2 emas dan 1 perak,” jelas Kasmidi. (*/13)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.