ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Gubernur : Kenaikan Harga Jelang Natal Masih Wajar

December 20, 2018 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

Samarinda, vivaborneo.com, Gubernur Kalimantan Timur  (Kaltim) Isran Noor melakukan sidak pasar menjelang  Natal dan Tahun Baru dengan meninjau pasar tradisional Segiri di Jalan Pahlawan dan pasar modern Lotte Grosir Mart di Jalan Kadrie Oening Samarinda, Kamis (20/12/2018).

Pasar tradisional Segiri merupakan pasar sentral terbesar untuk bahan pokok seperti sayuran, bumbu-bumbuan serta  beras, daging dan ayam. Di sini Isran Noor bertanya pada puluhan pedagang. Selain bertanya tentang harga, gubernur juga bertanya tentang kelancaran penjualan.

“Harga-harga masih wajar kenaikannya. Dari informasi yang kita dapat stok ayam itu ada tetapi yang jadi persoalan itu kenapa dinaikan. Faktor psikologis yah. Hanya banyaknya permintaan pembeli. Tetapi kenaikannya masih wajar,” ujarnya usai berkeliling di beberapa kios pedagang.

Dipasar Segiri harga ayam ras Rp.42.000 per ekor dengan berat 1 kg sedangkan ayam petelur afkir dengan berat 2 kg dihargai Rp.135.000. Sedangkan daging sapi segar khas dijual Rp120-130 ribu/kg, daging biasa (no 2) Rp90.000.

Sementara kenaikan harga sebesar Rp2.000-5000 per kg terjadi pada ikan layang yang sebelumnya dijual seharga Rp30.000/kg kini dijual Rp32.000/kg.

“Gelombang besar,  sehingga ikan sering kosong. Kalau pembeli tetap banyak,” ujar pedagang singkat.

Sementara itu, saat berkunjung ke Lotte Mart harga ayam ras tercatat Rp51.000 untuk ayam dengan berat 1,1 Kg.  Sementara daging beku Rp72.000/kg, beras premium seharga Rp13.300/kg, bawang merahRp.28.900 dan bawang putih Rp18.900/kg, dan kentang dikenakan harga Rp.11.500.(vb/yul)

 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.