Pj. Walikota Batu Soroti Beban Berat Guru

December 7, 2023 by  
Filed under Nusantara

Share this news

BATU– Pj. Walikota Kota Batu Aries Agung Paewai menyoroti beban berat yang harus dipikul para guru dalam mendidik anak pada sarasehan Peringatan HUT Ke-78 PGRI, Hari Guru Nasional, dan HUT Ke-22 Kota Batu di Hall Arjuna Taman Rekreasi Selecta, Rabu ( 6/12/2023 ).

PJ.Aries menyampaikan tugas guru seringkali membuat para guru rentan menghadapi kesalahpahaman dari orang tua.

“Para guru berperan besar dalam membentuk karakter anak didik, dan seringkali tindakan yang diambil oleh guru tidak selalu disukai oleh orang tua. Adanya kesalahpahaman ini dapat merugikan proses pendidikan dan pembentukan karakter anak ” Ungkap Aries.

Aries Agung Paewai menekankan pembentukan karakter anak tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, tetapi juga lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu kerjasama dan pemahaman antara guru dan orang tua untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.

Dalam momentum peringatan HUT PGRI tersebut, Pj. Walikota berharap agar semua pihak dapat berbenah dan bekerja sama menuju peningkatan kualitas pendidikan.

” Upaya ini diharapkan tidak hanya mencakup peningkatan kompetensi dan kemampuan para guru, tetapi juga mengedepankan kolaborasi positif antara sekolah dan orang tua guna mendukung perkembangan optimal anak didik di Kota Batu,” tandas PJ.Aries.

Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Batu, Didik Adyotomo menegaskan sesuai  dengan tema sarasehan, “Mengawal Martabat Guru Melalui Penjaminan dan Perlindungan Profesi Guru.”

Didik Adyotomo menyoroti UU No. 14 Tahun 2005 dan PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru dan Dosen.

“Kewajiban pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan satuan pendidikan memberikan perlindungan kepada guru dalam menjalankan tugas profesinya, ” tegas Kajari Batu.

Disebutkan, dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional,  memberikan hak perlindungan hukum kepada pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas serta hak atas hasil kekayaan intelektual.

Didik Adyotomo menyoroti peran Organisasi Bantuan Hukum terhadap guru dengan poin-poin kunci, termasuk memberikan perlindungan hukum tanpa diminta, tugas konsultasi dan bantuan hukum berdasarkan pengaduan, sosialisasi hak dan kewajiban guru, serta kerjasama dengan instansi terkait untuk mewujudkan perlindungan guru secara menyeluruh.

Rangkaian Sarasehan  yang melibatkan pakar pendidikan, pengurus PGRI, serta pihak terkait. Mereka mendiskusikan berbagai isu terkini yang menyangkut keberlangsungan profesi guru, termasuk tantangan dan solusi yang dapat dihadapi bersama.

Tidak hanya itu, dalam peringatan ini juga dilakukan pemberian penghargaan kepada guru-guru berprestasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam dunia pendidikan di Kota Batu.

Penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi kepada para pahlawan tanpa tanda jasa yang dengan gigih membimbing dan membentuk karakter generasi muda.

Sarasehan ini diakhiri dengan upacara pemotongan tumpeng sebagai simbol kebersamaan dan kesuksesan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Sebagai tanda bersyukur, doa bersama pun dilakukan sebagai penutup acara.

Sarasehan HUT Ke-78 PGRI, Hari Guru Nasional, dan HUT Ke-22 Kota Batu ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi para pendidik di Kota Batu, tetapi juga menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menghormati peran guru sebagai pilar pembangunan bangsa.(Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.